TPA Banyumas JADI Rujukan Nasional, dalam Mengolah SAMPAH.?

Edisi: 1.123
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel

      Potret: KT|Properti

BANYUMAS, KUPANG TIMES - Sistem Pengelolaan Sampah di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, menjadi rujukan berbagai daerah di Indonesia. 

dalam setahun, tercatat lebih dari 5.000 orang berkunjung ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Berbasis Lingkungan dan Edukasi (BLE) di Kabupaten Banyumas.

"laporan dari kepala dinas, ada lebih dari 5.000 kunjungan dalam satu tahun, artinya bahwa; memang saat ini dan ke depan, Banyumas menjadi salah satu model yang akan banyak didatangi oleh teman-teman di seluruh Indonesia."|Hanif Faisol Nurofiq (Menteri Lingkungan Hidup RI), saat mengunjungi TPA BLE Banyumas, Sabtu, (19/04/25).

setelah berkeliling TPA, Faisol merasa lega, usai melihat cara Banyumas mengelola sampah. 

Pasalnya, masih banyak daerah yang belum mampu mengatasi masalah sampah.

"ini agak menenangkan hati kita, setelah keliling Indonesia, ada kabupaten yang relatif selesai menangani sampah, 

secara prinsipal sudah memenuhi kaidah-kaidah yang kita pikirkan."|Hanif Faisol Nurofiq (Menteri Lingkungan Hidup RI)


Faisol, mengatakan, TPA di Banyumas tidak menimbulkan bau yang menyengat, seperti; di TPA pada umumnya. 

"hampir tidak ada bau yang menyengat, kalau kita ke TPA yang lain begitu masuk ke pintu gerbang, sudah bau, 

Kalau ini, sudah keliling, tidak terlalu menyengat, karena organiknya sudah dipisah."|Hanif Faisol Nurofiq (Menteri Lingkungan Hidup RI)

Faisol, mengapresiasi, pola pengelolaan sampah di Banyumas.

Pemkab Banyumas, menyerahkan pengelolaan sampah kepada masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berjumlah 70 orang.

Sampah dari rumah tangga lebih dahulu dikelola oleh KSM. 

Kemudian sampah yang tidak dapat diproses, baru dikirim ke TPA untuk diolah lebih lanjut. 

"satu hal yang menarik di sini dan saya dukung sepenuhnya, 

bupati memberikan kebijakan komersialisasi atau bisnis dalam rangka penanganan sampah, 

Nah ini, belum kita lihat di tempat lain yang komplit seperti ini,

"Bupati mempunyai keberanian untuk memandatkan pengelolaan sampah berbasis ekonomi ke unit-unit menengah kecil yang disebut KSM. 

Jadi KSM ini di catatan saya ada 70-an tapi yang operasional paling tidak ada 50-an, ini kita dukung penuh."|Hanif Faisol Nurofiq (Menteri Lingkungan Hidup RI)






BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Lingkungan, Kesehatan, Ekonomi, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup RI, Forkopimda Kabupaten Banyumas, Kemen PUPR RI, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®