Edisi: 1.123
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Wakil Ketua Komisi III DPR-RI, Ahmad Sahroni, mengatakan, kunjungan Peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Serdik Sespimmen Polri) ke rumah Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo, seharusnya tidak di-unggah ke ruang publik.
Sahroni, menilai, unggahan kunjungan Serdik Sespimmen Polri dengan mengenakan seragam tersebut dapat menimbulkan multitafsir dalam benak publik.
Sahroni, mengatakan, salah satunya, akan ada masyarakat yang berpandangan dan menilai Jokowi mengalami post power syndrome.
"tapi kalau di ruang terbuka kan orang anggapannya jadi beda-beda,
Wah ini jangan-jangan Pak Jokowi masih post power syndrome,
dia pengen juga terus tampil dalam kondisi,
secara niat, baik, baik sekali, enggak apa-apa.. tapi, enggak usah di-upload-lah,
Komisi III DPR adalah Mitra Kerja Polri di Parlemen."|Sahroni (anggota Komisi III DPR-RI), saat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, (21/04/25).
Sahroni, menegaskan, kunjungan Serdik Sespimmen Polri ke rumah Jokowi tersebut, tidak boleh dilakukan sembarangan dan tanpa izin.
Sahroni, mengatakan, terlebih kunjungan itu dilakukan rombongan dengan mengenakan seragam lengkap yang merepresentasikan Institusi Polri.
"Pertanyaannya, udah izin belum.?
Kalau belum izin, harusnya dia jangan pake baju dinas,
mendingan pake baju biasa, dateng rame-rame.. Oh namanya silaturahmi sebagai warga misalnya,
tapi kalau udah pake baju dinas, dia harus izin sama komandannya,
temen-temen tolong tanyain, komandannya udah diizinin apa belum.?
Nah, kalau udah diizinin, berarti; komandannya juga harus tanya lagi.. Udah izin lagi belum sama Pak Kapolri.?"|Sahroni (anggota Komisi III DPR-RI)
Sementara itu, Ajudan Jokowi yang berasal dari Institusi Kepolisian, Kompol. Syarif Muhammad Fitriansyah, menegaskan, kunjungan peserta Sespimmen Polri itu hanya sebatas silaturahmi biasa, termasuk belajar soal Kepemimpinan.
"mereka hanya peserta didik yang menimba ilmu ke bapak (Jokowi), tentang ilmu kepemimpinan, manajemen, dan lain sebagainya."|Kompol. Syarif (Ajudan Jokowi), dikutip dari CNN Indonesia.com, Senin, (21/04/25).
Syarif yang juga menjadi salah satu peserta didik Sespimmen Polri tersebut, mengatakan, rekan-rekannya ingin belajar dari Jokowi karena sudah berpengalaman memimpin bangsa dan negara Indonesia selama 10 tahun.
"Kami minta petuah-petuah beliau, kalau diterapkan di Polisi bagaimana."|Kompol. Syarif (Ajudan Jokowi)
Syarif, menjelaskan, kunjungan serupa juga dilakukan instansi pendidikan di luar Polri.
sebelumnya, Jokowi juga menerima audiensi dari SMA Taruna Nusantara dan Akademi Angkatan Udara (AAU) di kediaman pribadinya di Solo.
"pada tanggal 30 Desember 2024 kemarin, Bapak juga ada audiensi dari SMA Taruna Nusantara dan Akademi Angkatan Udara. Jadi ini sesuatu yang biasa saja."|Kompol. Syarif (Ajudan Jokowi),
sebelumnya viral di media sosial cuplikan-cuplikan rekaman video yang menampilkan Serdik Sespimmen Polri datang ke rumah Jokowi di Solo.
ada pula rekaman video lain yang menampilkan para serdik itu berbincang dengan Jokowi.
Kunjungan tersebut, turut menjadi perbincangan di media sosial.
terlebih, kunjungan tersebut terjadi ditengah isu 'matahari kembar' yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat.
Isu matahari kembar mencuat setelah sejumlah menteri dan petinggi lembaga negara menemui Presiden Jokowi selama libur lebaran 2025 lalu.
sebagian pihak menuding pertemuan-pertemuan tersebut menunjukkan menteri-menteri tersebut masih loyal pada Jokowi.
menanggapi rumor /atau isu soal 'Matahari Kembar' itu, Jokowi pun sudah buka suara.
Ayah dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka itu, menampik tuduhan, adanya dualisme kepemimpinan di pemerintahan itu.
Jokowi, menegaskan, kepemimpinan Nasional saat ini dipegang Presiden RI, Prabowo Subianto saat ini.
"mengenai matahari kembar, nggak ada yang namanya matahari kembar,
Matahari itu hanya satu, yaitu; Presiden Prabowo Subianto.. sudah jelas."|Jokowi (eks Presiden RI), saat ditemui di kediamannya, Senin, (21/04/25).
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Ahmad Sahroni (Komisi III DPR-RI), Kompol. Syarif, Serdik Sespimmen Polri,
| Penerbit: Kupang TIMES