Peneliti CSIS Sarankan Presiden RI, Prabowo TIDAK BIARKAN Isu Reshuffle Menkeu RI, Sri Mulyani TERLALU Berlama-lama.!

Edisi: 1089
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
 
      Potret: KC|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Peneliti Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Deni Friawan, memberikan saran kepada pemerintah untuk tidak membiarkan isu mundurnya Menteri Keuangan RI,  Sri Mulyani Indrawati dari Kabinet Merah Putih terlalu berlarut-larut.

meski kabar reshuffle Kabinet Presiden RI, Prabowo Subianto masih sebatas rumor. 

namun, Deni berpendapat bahwa; hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpastian di pasar. 

“prinsipnya, enggak masalah saja, kalau memang ada yang diubah, kalau memang itu demi kebaikan, 

cuma, menurut saya, waktunya jangan berlama-lama, 

Jangan isu berseliweran, gosip berseliweran, itu kan malah makin kacau nantinya."|Deni (Peneliti CSIS) dilansir dari TCO, Senin, (17/03/25)

Deni, mengatakan, reshuffle kabinet memang merupakan hak prerogatif Presiden RI, Prabowo. 

apabila Kepala Negara menganggap kinerja menterinya dalam 100 hari pertama pemerintahan tidak sesuai harapan /atau sang Presiden merasa ada ketidakcocokan, maka reshuffle kabinet merupakan hal yang lumrah. 

“walaupun ini kan masih sebentar, sangat disayangkan kalau sebentar ini langsung diganti."|Deni (Peneliti CSIS)

Deni, mengatakan, dengan Kesimpangsiuran isu tersebut, justru akan membuat pasar kebingungan. 

Pelaku ekonomi akan mengambil sikap menunggu dan mengamati momentum tepat /atau wait and see. 

“Orang akan menantikan siapa penggantinya, apakah akan lebih baik atau lebih buruk, 

Nah itu ketidakpastian, sementara di pasar kan sangat sensitif, buat ekonomi juga sangat sensitif."|Deni (Peneliti CSIS)

Deni, menilai, pemerintah perlu mengambil sikap tegas, bila Sri Mulyani memang akan diganti, maka reshuffle kabinet harus dilakukan secepatnya. 

Namun, jika tidak, Presiden RI, Prabowo harus menyatakan dengan jelas bahwa; Bendahara Negara itu tidak akan dicopot dari jabatannya. 

pelaku pasar dan ekonomi secara keseluruhan, tidak bisa bertahan dengan ketidakpastian. 

Karena isu reshuffle Menteri Keuangan tersebut, berkaitan dengan siapa yang akan mengambil kebijakan dan apakah kebijakannya akan berbeda nantinya. 

“misalnya; selama ini persepsi pasar Bu Sri Mulyani—terlepas dari segala kekurangannya—punya kelebihan menjaga disiplin fiskal sehingga stabilitas makro ekonominya terjaga."|Deni (Peneliti CSIS)

Deni, mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi tetap stagnan selama Sri Mulyani menjabat, namun keterbukaan informasi, dinilai mencerminkan intergritas oleh pasar.

cukup tahu • adapun kabar mengenai mundurnya Menkeu RI, Sri Mulyani dari Kabinet mulai ramai dibicarakan. 

Presiden RI, Prabowo Subianto, sebelumnya mengadakan pertemuan dengan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu di Istana Kepresidenan, Rabu, (12/03/25) lalu. 

Petinggi Partai Gerindra sudah buka suara mengenai isu reshuffle tersebut. 

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan, belum bisa mengonfirmasi isu tersebut. 

Muzani, mengatakan, dirinya belum bertemu langsung dengan Presiden RI, Prabowo, untuk membahas reshuffle kabinet. 

"Saya belum ketemu Presiden."|Muzani (Sekjend Gerindra), saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jum'at, (14/03/25) siang. 

sementara itu, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, telah menepis isu tersebut. 

Sufmi, mengatakan, sejauh yang di dengar, pertemuan tersebut, hanya sebatas berbuka puasa bersama, sambil membahas kondisi ekonomi terkini Indonesia. 

Dasco, sudah mengonfirmasi ke pemerintah, belum ada rencana untuk reshuffle. 

"saya sudah juga cek kepada pemerintah belum ada rencana reshuffle dan kalau kepada Bu Sri Mulyani juga belum sempat."|Dasco (Kethar Gerindra) usai melakukan kunjungan kerja di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jum'at, (14/03/25)

Dasco, mengatakan, momen berbuka puasa antara Prabowo dengan Sri Mulyani berjalan dengan penuh keakraban. 

sehingga, isu Sri Mulyani mundur adalah kabar yang tidak berdasar.

"seperti teman-teman lihat di media, keduanya penuh keakraban, 

Saya pikir isu yang dibuat di luar itu adalah isu yang tidak berdasar dan membuat semangat berpuasa menjadi kendor."|Dasco (Kethar Gerindra) 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Politik, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: CSIS, DPP Gerindra, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®