Edisi: 1084
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
KUPANG TIMES - Kementerian Keuangan RI belum juga menerbitkan laporan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) edisi Januari 2025.
Penundaan pengumuman tanpa penjelasan, otomatis membuat pasar ekonomi nasional bergejolak.
Grasah-Grusuh pengelolaan anggaran, terlihat dari lambatnya penerbitan laporan realisasi APBN edisi Januari 2025.
Hingga pekan kedua di bulan Maret 2025, Menkeu RI, Sri Mulyani, belum menerbitkan laporan kinerja APBN bulan Januari, yang biasanya terbit pada bulan Februari.
dan pasar Keuangan sudah merespons, dengan memberikan status Indonesia dalam keadaan gawat.
pada, Senin, (10/03/25) lalu, Lembaga Pengelola Aset Goldman Sachs menurunkan Peringkat dan Rekomendasi atas Aset dan Keuangan Indonesia.
di tengah kemunduran indikator ekonomi, The Economist Intelligent Unit, juga menurunkan peringkat demokrasi Indonesia, yang mengukuhkan demokrasi Indonesia tergolong cacat.
Jika indikator ekonomi dan politik merosot, maka Presiden RI, Prabowo Subianto tidak bisa lagi berbicara banyak, bahwa; dirinya bisa membawa Indonesia menjadi "Macan Asia."
Presiden RI, Prabowo, sebaiknya segara keluar dari banyak angan-angan besar.
salah satu caranya adalah memiliki kerendahan hati, menerima kritik, berhenti membuat kebijakan yang tidak produktif, transparan dalam membuat penjelasan yang meyakinkan tentang pengelolaan anggaran.
Jangan asal tebas, asal pangkas, terlihat amatiran dalam membuat kebijakan, dengan mengabaikan tata kelola pemerintahan yang baik, yang membuat rakyat dan pelaku pasar makin cemas.
Kalo tidak ada perubahan, maka Presiden RI, Prabowo, benar-benar akan mewujudkan ramalannya, membawa Indonesia menuju bubar.
waktu terus berjalan.. TikTok.. TikTok..
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Opini,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: berbagai sumber,
| Penerbit: Kupang TIMES
