Edisi: 1080
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Pemerintah memastikan dana yang digunakan Danantara untuk berinvestasi bukan berasal dari dana masyarakat dan likuiditas perbankan.
Dana untuk investasi tersebut berasal dari hasil dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
CEO Badan Pelaksana Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan, dana yang berasal dari dividen BUMN tersebut, akan dikelola untuk dua hal.
PERTAMA, untuk penguatan BUMN dalam bentuk penyetoran modal.
"KEDUA, untuk investasi, Dana yang kita pergunakan untuk investasi adalah dana dari hasil dividen, bukan dana likuiditas perbankan, nggak pakai duit masyarakat."|Rosan (CEO Danantara) dikutip dari akun Instagram pribadi @rosanroeslani, Minggu, (09/03/25).
Rosan, mencontohkan, pada hilirisasi nikel dapat meningkatkan nilai ekspor dan penciptaan lapangan kerja, misalnya; pada 2016, nilai ekspor nikel hanya USD 3,3 Miliar.
Setelah dilakukan hilirisasi, nilai ekspor nikel naik sepuluh kali lipat menjadi USD 30 Miliar.
"Kemudian kita juga lihat di sisi kita tahu di kelapa Sawit kan sudah terjadi,
Next yang mungkin bisa investasi hilirisasi rumput laut,
Jadi ini memang ada 28 komoditas, tapi mungkin 4 /atau 5 yang akan kita prioritaskan."|Rosan (CEO Danantara)
Rosan, memastikan, dalam prosesnya, Danantara harus mempertimbangkan aspek kehati-hatian dan dampak jangka panjang perekonomian Indonesia, sebagaimana sesuai dengan arahan dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
"Harapannya, dengan investasi di sektor yang tepat dapat mewujudkan dampak terukur dan luas sesuai dengan parameter Danantara, yaitu; penciptaan lapangan pekerjaan, mengurangi impor, meningkatkan ekspor, dan tentunya daya saing."|Rosan (CEO Danantara)
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Keuangan,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Rosan Roeslani (CEO Danantara),
| Penerbit: Kupang TIMES