TANGGAPI Tagar 'Indonesia Gelap,' Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan: "KAU yang Gelap, BUKAN Indonesia."

Edisi: 1062
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel

       Potret: KMP|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menanggapi kata 'Indonesia Gelap,' yang digunakan massa mahasiswa saat demonstrasi menolak sejumlah kebijakan pemerintah.

Luhut, mengatakan, saat ini Indonesia telah berjalan dengan cukup baik, meski memang ada kekurangan di berbagai sisi.

Namun, kekurangan tidak hanya di Indonesia tetapi juga negara lain termasuk Amerika Serikat. 

"ada orang bilang di sini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja enggak kurang.? 

di Amerika juga bermasalah, di mana aja bermasalah."|LBP (Ketua DEN), saat menghadiri  acara Kumparan The Economic Insights 2025, di Westin Hotel Jakarta, Rabu, (19/02/25).

Luhut, mengatakan, anak muda sebenarnya punya peluang bekerja di Indonesia. 

eks Menko Marinves RI itu, mencontohkan, 300 anak muda yang saat ini mengerjakan Government Technology alias Govtech.

Karena itu, dirinya menilai orang yang menilai Indonesia gelap tidak tepat.

"Jadi kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, 

yang gelap kau bukan Indonesia, 

Jadi kita jangan terus mengklaim sana-sini."|LBP (Ketua DEN)

Luhut, mengklaim bahwa; di Indonesia, saat ini, berada di jalur yang cukup baik. 

secara khusus, dirinya membandingkan RI dengan AS di mana banyak tunawisma di negeri Paman Sam tersebut, sedangkan di Indonesia, tidak ada tunawisma.

"Jadi kadang-kadang kita nggak bangga jadi orang Indonesia, kita hanya lihat kurangnya, 

di mana sih yang sempurna.? di Amerika tuh homeless, kita enggak ada homeless di sini, 

"ya kurang, banyak yang kurang, itulah tugas kita semua untuk memperbaiki, 

dan kita on the right track sekarang memperbaiki itu semua."|LBP (Ketua DEN)

Aksi 'Indonesia Gelap' yang di-inisiasi para mahasiswa dan tagar #KaburAjaDulu yang kini ramai di media sosial dinilai merupakan bentuk kekecewaan rakyat atas situasi negara saat ini.

Kemarahan rakyat dipicu dengan sejumlah kebijakan pemerintah, seperti; efisiensi anggaran hingga IDR 306,69 Triliun yang berdampak pada pelayanan publik, makan bergizi gratis (MBG), serta revisi UU Mineral dan Batu Bara (Minerba).

Demonstrasi 'Indonesia Gelap' digelar di Jakarta dan beberapa daerah lain sejak Senin, (17/02/25). 

Aksi puncak rencananya digelar, Kamis, (20/02/25).

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Hukum, Politik, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: DEN, Kumparan, 

| Penerbit: Kupang TIMES 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®