Edisi: 1065
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel
BOGOR, KUPANG TIMES - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menemui sejumlah Pemimpin Redaksi dan Jurnalis Senior dari berbagai Media, di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, (22/02/25).
“setelah hampir 20 bulan, sejak pertemuan terakhir kita pada 18 Juni 2023,
akhirnya, hari ini, kami kembali bertemu dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan selama enam jam.”|Prabowo (Presiden RI), dalam unggahan foto dan cuitannya, di platform media sosial X dan Instagram-nya, Sabtu, (22/02/25).
dalam foto yang di-posting tersebut, terlihat, pemimpin redaksi berbagai media, antara lain: Pendiri Narasi, Najwa Shihab • Pemred SCTV, Retno Pinasti • Pemred Detik.com, Alfito Deannova Gintings • Pemred IDN Times, Uni Zulfiani Lubis • Pemred Katadata, Yura Syahrul • Presiden Direktur Nusantara TV, Don Bosco Selamun • Direktur Pemberitaan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, Irfan Junaedi • dan sejumlah pemred lainnya.
dalam pertemuan tersebut, Presiden RI, Prabowo, mengatakan, dirinya melakukan diskusi dan bertukar pandangan mengenai berbagai isu serta kebijakan strategis.
eks Menhan RI itu, mengatakan, media memegang peran penting sebagai ujung tombak penyampaian informasi yang utuh dan terpercaya kepada masyarakat.
“semoga pertemuan ini semakin memperkuat sinergi dan kontribusi media dalam membangun bangsa.”|Prabowo (Presiden RI)
Berdasarkan keterangan tertulis tim media Prabowo, pertemuan tersebut, diawali dengan makan siang bersama.
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi di ruang perpustakaan Prabowo yang berlangsung selama 6 (enam) jam.
Retno Pinasti, Pemred SCTV dan Indosiar, mengatakan, dalam pertemuan tersebut, berlangsung komunikasi dua arah untuk meluruskan isu yang berkembang.
“Inilah perlunya komunikasi dua arah yang lancar gitu ya,
kita sih berharap ini lebih bisa clear untuk menghilangkan kesalahpahaman gitu,
mungkin tidak hanya dengan media, tetapi, kalau kita lihat akhir-akhir ini, banyak sekali kesimpangsiuran, kesalahpahaman."|Retno (Pemred SCTV)
Direktur Pemberitaan LKBN Antara, Irfan Junaedi, mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Presiden RI, Prabowo, menjelaskan secara detil, terkait, alasan berbagai kebijakan yang diputuskan, termasuk soal efisiensi atau rekonstruksi anggaran belanja, hingga program besar pemerintah, yakni; Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Kita mendapatkan penjelasan apa yang menjadi dasar cerita di balik itu semua, sehingga kita bisa tahu, kenapa program efisiensi /atau rekonstruksi anggaran dijalankan."|Irfan (Pemred LKBN Antara)
Pemred KataData, Yura Syahrul, mengatakan bahwa; Presiden RI, Prabowo, dalam pertemuan tersebut, menjelaskan secara gamblang dan komprehensif serta transparan berbagai kebijakaan strategis untuk pemerintahan saat ini dan di masa depan.
“intinya, saya sangat mengapreasi pertemuan ini, karena Presiden menjelaskan secara komprehensif dan transparan mengenai berbagai kebijakan strategis pemerintah saat ini dan ke depan,
Beliau juga mau merespons pertanyaan mengenai berbagai isu yg berkembang saat ini kepada teman-teman pemred."|Yura (Pemred KataData)
cukup tahu • Pertemuan Presiden RI, Prabowo dengan pemred media tersebut, ditutup dengan makan malam bersama serta diakhiri dengan bercengkrama di meja makan dan foto bersama.
Pertemuan tersebut, terjadi, sehari setelah sejumlah elemen masyarakat menggelar demonstrasi terhadap pemerintahan Prabowo Subianto.
Demonstrasi yang digelar dengan tema: 'Indonesia Gelap' itu merupakan demonstrasi terbesar sejak Prabowo dilantik menjadi Presiden RI, pada Minggu, (20/10/25) lalu.
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama Koalisi Masyarakat Sipil turun ke jalan dalam aksi bertajuk Indonesia Gelap di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Aksi tersebut, menjadi respons atas kebijakan-kebijakan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang dinilai kontroversial, menciptakan ketidakstabilan ekonomi, serta merugikan masyarakat kecil.
Demonstrasi yang digelar, tepat setelah pemerintahan Prabowo-Gibran genap 100 hari pertama kerja, menandakan ketidakpuasan yang semakin meningkat terhadap jalannya pemerintahan.
misalnya, program Makan Bergizi Gratis dan bantuan sosial pangan.
meskipun mendapat apresiasi dari sebagian masyarakat, namun, program tersebut juga memunculkan banyak masalah, mulai dari pembengkakan anggaran, dugaan korupsi, hingga insiden keracunan siswa di Solo akibat konsumsi makanan dari program tersebut.
selain itu, kebijakan mendadak, seperti; pembatalan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 justru memperburuk situasi.
dalam demonstrasi tersebut, BEM SI dan Koalisi Masyarakat Sipil mengajukan sejumlah tuntutan, antara lain:
• Efisiensi Kabinet Merah Putih secara struktural dan teknis agar tidak terlalu besar dan boros anggaran,
• Mendesak Presiden Prabowo mengeluarkan Perppu Perampasan Aset guna mengoptimalkan pemberantasan korupsi,
• Menolak revisi UU TNI, Polri, dan Kejaksaan yang dinilai melemahkan transparansi dan akuntabilitas,
• Evaluasi total pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, agar tidak menjadi lahan korupsi,
• Mewujudkan pendidikan gratis bagi seluruh rakyat tanpa ada diskriminasi kelas ekonomi,
• Menolak revisi UU Minerba yang berpotensi menguntungkan oligarki tambang,
• Menghapuskan dwifungsi militer di sektor sipil, agar demokrasi tetap terjaga,
• Reformasi menyeluruh terhadap institusi Polri, guna mencegah penyalahgunaan wewenang.
Ketua BEM Universitas Indonesia (UI), Iqbal Chiesa, menyoroti kebijakan pemangkasan anggaran yang justru dinilai memperburuk kondisi rakyat.
“Kami mahasiswa UI merasa resah dengan kondisi bangsa akhir-akhir ini,
terlalu banyak kebijakan yang dibentuk secara ugal-ugalan,
terlalu banyak penderitaan yang terus-menerus dirasakan oleh rakyat Indonesia.”|Iqbal (Ketua BEM UI) dalam pernyataan resmi BEM UI.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik, Informasi,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Setkab, Kemensetneg RI,
| Penerbit: Kupang TIMES