RESMI.! Israel-Hamas SEPAKAT Gencatan Senjata Gaza, Kapan Mulai dan Isi Kesepakatannya.?

Edisi: 1027
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel

               Potret: AFP|Properti

QATAR, KUPANG TIMES - Mediator Qatar, mengatakan, Rabu, (15/01/25), Pemerintah Israel dan Organisasi Hamas telah mencapai kesepakatan, untuk melakukan gencatan senjata di Gaza mulai Minggu, (19/01/25). 

Kesepakatan tersebut diwujudkan dalam Perjanjian, yang dimulai dengan Pertukaran sandera dan tahanan setelah 15 bulan perang.

sebanyak 33 sandera Israel akan dibebaskan pada Tahap I  Perjanjian. 

Perjanjian Gencatan Senjata tersebut bahkan disebut bisa menjadi Perdamaian Permanen.

"Kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan tentang tahanan dan pertukaran sandera, 

dan (para mediator) mengumumkan gencatan senjata dengan harapan mencapai gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak, 

Kami berharap ini akan menjadi halaman terakhir perang, dan kami berharap semua pihak akan berkomitmen untuk melaksanakan semua ketentuan perjanjian ini."|Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani (PM Qatar), dikutip dari AFP, Kamis, (16/01/25).

secara rinci, di fase gencatan senjata awal selama 42 hari, 33 sandera yang ditawan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel akan dibebaskan. 

termasuk perempuan sipil dan rekrutan perempuan, serta anak-anak, orang tua, serta warga sipil yang sakit dan terluka.

pada Tahap I, pasukan Israel akan mundur dari Gaza, namun, tetap ditempatkan di perbatasannya untuk memungkinkan pertukaran tahanan. 

Pertukaran akan termasuk pula jenazah dan pemulangan orang-orang terlantar ke tempat tinggal mereka.

"jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai ganti sandera Israel pada tahap kedua dan ketiga yang akan diselesaikan selama 42 hari awal."|Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani (PM Qatar)

Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thanikata, mengatakan, mediator bersama yakni; Qatar, AS, dan Mesir akan memantau kesepakatan gencatan senjata melalui suatu badan keamanan dan perdamaian yang berpusat di Kairo, Mesir. 

"Ketenangan" di Gaza wajib diwujudkan, sebelum kesepakatan tersebut mulai berlaku.

"Kami berharap bahwa; selama beberapa hari ke depan tidak akan ada agresi /atau operasi militer apa pun, 

"ada mekanisme yang jelas untuk menegosiasikan tahap dua dan tiga, 

dan rincian kesepakatan akan dipublikasikan dalam beberapa hari ke depan, setelah rinciannya diselesaikan."|Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani (PM Qatar)

lalu bagaimana rincian isi kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Qatar, Amerika Serikat (AS), Mesir itu.


berikut, rangkumannya, dikutip dari AFP, Kamis, (16/01/25), antara lain:

Kapan Dimulai.?

Gencatan senjata akan dimulai Minggu, 19 Januari 2025 mendatang. 

Ini terjadi persis sebelum pelantikan Presiden AS Terpilih Donald Trump.

sebelumnya Trump menegaskan perang tersebut harus selesai sebelum dirinya dilantik. 

Jika tidak akan "ada neraka" yang muncul.

Berapa Tahap.?

Perjanjian gencatan senjata sendiri akan berlangsung tiga tahap. 

Belum jelas berapa lama gencatan berlangsung, tapi tahap pertama akan memakan waktu 42 hari.

Baru Tahap I yang diungkap detail. 

Sementara tahap dua dan tiga belum, namun, akan diselesaikan di fase satu.

Namun, mediator bersama Qatar, AS, dan Mesir akan memantau kesepakatan gencatan senjata melalui badan yang berpusat di Kairo. 

Bakal ada mekanisme yang jelas untuk menegosiasikan tahap dua dan tiga gencatan senjata.

"Mendesak ketenangan di Gaza sebelum kesepakatan mulai berlaku."|Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani (PM Qatar)

Isi Kesepakatan.?

pada Tahap I Kesepakatan, sebanyak 33 sandera Israel yang diculik Hamas ke Gaza akan dibebaskan. 

mereka yang dibebaskan adalah perempuan sipil dan rekrutan militer perempuan, anak-anak, orang tua, termasuk warga sipil yang sakit dan terluka.

sebagai gantinya, ratusan warga Palestina yang ditahan Israel akan dibebaskan. 

Namun, seorang pejabat Israel mengatakan angka itu tergantung berapa banyak dari 33 sandera yang masih hidup.

Dua sumber yang dekat dengan Hamas, mengatakan, kelompok itu meminta ribuan dibebaskan, termasuk mereka yang dijatuhi hukuman panjang.

"Jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai ganti sandera Israel pada tahap kedua dan ketiga akan diselesaikan selama 42 hari pertama."|Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani (PM Qatar)

Negosiasi Tahap II, akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata Tahap I. 

di tahap ini, merujuk laporan Times of Israel, akan mencakup pembebasan tawanan yang tersisa, termasuk "tentara pria, pria usia militer Israel, dan jenazah sandera yang terbunuh."

Posisi Israel di Gaza.? 

selama gencatan senjata awal yang berlangsung 42 hari, pasukan Israel akan mundur dari daerah padat penduduk Gaza. 

Menurut Sheikh Mohammed, ini untuk "memungkinkan pertukaran tahanan, serta pertukaran jenazah dan pemulangan orang-orang yang mengungsi."

Militer Israel nantinya akan mempertahankan zona penyangga di Gaza selama Tahap I.

Militer Israel diperkirakan akan tetap berada hingga 800 meter di dalam Gaza yang membentang dari Rafah di selatan hingga Beit Hanun di utara.

"Pasukan Israel tidak akan sepenuhnya mundur dari Gaza sampai semua sandera dikembalikan."|Pejabat Israel.

sementara Media Haaretz, melaporkan, Israel menginginkan pergerakan penduduk dari Gaza selatan ke utara. 

sumber yang dekat dengan Hamas, mengatakan, Militer Israel akan mundur dari koridor Netzarim ke arah barat menuju Jalan Salaheddin di timur, yang memungkinkan orang-orang yang mengungsi untuk kembali melalui pos pemeriksaan elektronik yang dilengkapi dengan kamera.

"tidak akan ada pasukan Israel yang hadir, dan militan Palestina akan dilarang melewati pos pemeriksaan selama pemulangan para pengungsi."|sumber terdekat Hamas

Akhir Perang.?

Qatar mengharapkan gencatan senjata ini menjadi halaman terakhir perang. 

Negeri yang dari awal memimpin pembicaraan gencatan senjata dan menjadi rumah petinggi Hamas itu berharap semua pihak akan berkomitmen untuk melaksanakan semua ketentuan perjanjian.

Namun, Presiden AS Joe Biden, mengatakan, Tahap II yang belum diselesaikan akan membawa "akhir permanen perang."

Biden, mengatakan, Tahap II, akan mencakup pertukaran pembebasan sandera yang masih hidup, termasuk tentara pria. 

Kemudian semua pasukan Israel yang tersisa akan ditarik dari Gaza, Palestina. 


BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

• Informasi Artikel:

| Konteks: Politik, Sosial, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: AFP, Haaretz News, 

| Penerbit: Kupang TIMES 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®