Keputusan RADIKAL.! Presiden AS, Donald Trump HENTIKAN Hampir SEMUA Bantuan Luar Negeri, KECUALI untuk Israel dan Mesir.?

Edisi: 1038
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel

       Potret: KH |Properti

WASHINGTON DC, KUPANG TIMES - Presiden Amerika Serikat, Donald John Trump, telah menerbitkan surat perintah kepada eksekutif yang berfokus pada bantuan AS di seluruh dunia, tidak lama setelah dirinya dilantik, Senin, (20/01/25). 

dalam langkah awalnya, Departemen Luar Negeri AS, memerintahkan pembekuan pendanaan baru untuk hampir semua bantuan pembangunan luar negeri yang berasal dari negara adi kuasa itu. 

Hanya beberapa jam setelah menjabat, Trump, memutuskan, untuk memberlakukan penghentian sementara selama 90 hari terhadap proyek-proyek global yang didanai AS.

Kebijakan tersebut, bertujuan, untuk meninjau efisiensi dan konsistensi proyek-proyek tersebut dengan kebijakan luar negeri pemerintahannya.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menekankan, pendanaan untuk program pangan darurat dan bantuan militer kepada Israel dan Mesir tidak termasuk dalam penghentian ini.

Namun, keputusan tersebut, memunculkan tanda tanya besar, terkait, dampaknya terhadap aliran bantuan militer AS untuk Ukraina, yang saat ini sedang melawan agresi militer Rusia. 

"apakah ini akan memengaruhi aliran bantuan militer AS ke Ukraina masih harus dilihat."|ungkap Jurnalis dari Sky News, Sabtu, (25/01/25). 

Pemerintahan sebelumnya sesuai arahan Presiden Ke-46, Joe Biden, terus meningkatkan bantuan militer ke Ukraina.

Kongres menyetujui pendanaan senjata sekitar USD 3,85 Miliar /atau IDR 62,57 Triliun ke Ukraina, tetapi belum diketahui apakah Trump akan mencairkan dana tersebut /atau tidak. 

Amerika Serikat dikenal sebagai negara yang terbanyak memberikan bantuan luar negeri di seluruh dunia, dengan anggaran sekitar USD 60 Miliar /atau IDR 975,17 Triliun / atau 1% dari total anggaran pada 2023. 

Dana tersebut, menjadi semakin relevan di tengah meningkatnya kebutuhan bantuan kemanusiaan, terutama di Jalur Gaza pasca-gencatan senjata dan di Sudan yang dilanda kelaparan akibat perang.

Kecaman untuk penghentian dana AS Kebijakan AS menghentikan dana bantuan menuai kritik keras dari pihak-pihak kemanusiaan. 

Abby Maxman, kepala Oxfam America, mengatakan bahwa; penangguhan tersebut, dapat mengancam hidup anak-anak dan keluarga di seluruh dunia. 

"dengan menangguhkan bantuan pembangunan asing, pemerintahan Trump mengancam kehidupan dan masa depan masyarakat yang sedang krisis, dan mengabaikan pendekatan bipartisan Amerika Serikat yang telah lama dianut terhadap bantuan asing."|Abby Maxman (Kepala Oxfam America) 

sementara itu, dalam pernyataannya melalui kedutaan besar AS di seluruh dunia, Menlu AS, Rubio, mengatakan bahwa; penangguhan ini diperlukan.

Hal ini bertujuan memastikan anggaran tidak diduplikasi dan tetap efektif, serta sejalan dengan kebijakan luar negeri Trump. 

"Standar peninjauan semua bantuan luar negeri diperkirakan akan ditetapkan bulan depan untuk memastikannya selaras dengan agenda kebijakan luar negeri Presiden Trump."|Rubio (Menlu AS) 

Proses peninjauan di seluruh pemerintahan direncanakan selesai dalam tiga bulan, dan  laporan akan disiapkan untuk Rubio guna memberikan rekomendasi kepada Trump.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Politik, Keuangan, Sosial, Ekonomi, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Deplu AS, Oxfam America, SKY News, 

| Penerbit: Kupang TIMES 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®