Edisi: 1015
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Pajak kerap kali menjadi momok yang memberatkan masyarakat Indonesia.
tidak sedikit gelombang penolakan terjadi, saat pemerintah memutuskan untuk mendorong pengenaan pajak yang lebih tinggi.
dan hal tersebut terjadi, ketika pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% tahun 2024.
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, menanggapi, terkait perihal kewajiban membayar pajak.
Sri Mulyani, mengatakan, pentingnya peran pajak dalam membantu masyarakat.
di setiap sendi kehidupan masyarakat, pajak hadir, contoh: penyaluran subsidi energi, perlindungan sosial dan lain sebagainya.
Namun, kewajiban membayar pajak, sering dipertanyakan, 'kenapa harus membayar pajak.?'
"banyak yang masih sampai hari ini, banyak yang nanya, kenapa saya harus membayar pajak, dan apa manfaatnya pajak buat saya."|Sri Mulyani (Menkeu RI) dikutip dari Instagram @smindrawati, Jum'at, (03/01/25).
dan Sri Mulyani, menjawab, APBN bersumber dari dana pajak yang dikumpulkan dari masyarakat dan pajak memiliki peran untuk mewujudkan keadilan.
namun, dirinya mengakui, kalau upaya ini belum sempurna, dan pemerintah terus memperbaiki dan menargetkan kelompok yang membutuhkan.
Hal ini agar masyarakat dapat merasakan betul manfaat dari pajak.
Sri Mulyani, mengataka bahwa; sebagian masyarakat merasa berat dalam membayar pajak, tetapi pajak adalah bentuk gotong royong membangun bangsa.
"Kadang-kadang masyarakat yang harus membayar, memang terasa berat,
tapi juga pada saat yang sama menjaga Indonesia, bersama gitu ya,
"Kita saling gotong-royong, mungkin kita bisa merasakan, oh ternyata membangun dan menjaga Indonesia itu ya kita semuanya ikut berpartisipasi."|Sri Mulyani (Menkeu RI)
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Pajak, Ekonomi, Sosial,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Kemenkeu RI,
| Penerbit: Kupang TIMES