Edisi: 995
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
KUPANG TIMES - Brain Rot adalah menurun-nya kemampuan berpikir seseorang, karena terlalu sering melihat konten-konten receh /atau tidak mendidik di internet.
Ketika dilakukan, dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan kecemasan dan depresi, lho.!
bagi sebagian orang, browsing media sosial menjadi salah satu cara untuk menenangkan pikiran di tengah padatnya rutinitas.
Namun, sayangnya, terlalu sering menonton konten remeh di internet dapat menurunkan konsentrasi dan memberikan dampak negatif, terutama secara psikologis.
Brain rot menjadi istilah populer untuk menggambarkan kondisi tersebut.
Karena tidak sedikit orang, yang mengalaminya, istilah brain rot banyak digunakan sepanjang tahun 2024 dan terpilih sebagai Oxford Word of the Year.
Pengertian dan Tanda-Tanda Brain Rot,
dilansir dari Oxford Word of the Year, brain rot merujuk pada berkurangnya kemampuan otak, akibat keseringan menonton konten daring berkualitas rendah.
Sehingga, dampaknya, seseorang akan menjadi tidak bersemangat setiap selesai browsing di internet.
Istilah brain rot sebenarnya sudah tercatat jauh sebelum ditemukannya internet, yakni; pada tahun 1854, dalam satu buku, karya; Henry David Thoreau.
dalam tulisannya, Thoreau, mengkritik, bahwa; konten tidak berbobot cenderung lebih disukai dan ini merupakan tanda dari penurunan kondisi mental serta intelektual seseorang.
Ratusan tahun telah berlalu, dan nyatanya istilah brain rot masih relevan dengan kondisi saat ini.
seseorang yang sering menonton konten-konten receh, bisa mengalami penurunan kemampuan otak, karena terlihat begitu banyak informasi yang kurang berbobot.
lama-kelamaan, brain rot dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.
siapa pun yang mengakses internet secara aktif bisa jadi mengalami brain rot, tidak terkecuali anak-anak dan remaja.
untuk mengenali apakah seseorang mengalami brain rot, berikut ini adalah tanda-tandanya:
1. Lebih tertarik scrolling media sosial saat sedang bersama teman, keluarga /atau teman-teman,
2. Sulit untuk melepaskan diri dari gadget, bahkan saat bekerja,
3. terlalu sering memeriksa Notifikasi Ponsel,
4. terlalu banyak menerima informasi yang kurang penting
Susah tidur (insomnia),
5. mengalami mata lelah /atau sakit kepala, setiap selesai memainkan gadget.
Cara Mencegah Brain Rot,
Banyak cara untuk mencegah kondisi yang menjadi Oxford Word of the Year tersebut, di antaranya:
1. Terapkan Screen Time,
screen time yang disarankan untuk mencegah brain rot adalah tidak lebih dari 2 jam per hari untuk orang dewasa, di luar jam kerja.
sementara untuk anak berusia di atas 2 tahun ialah 1–2 jam, dan untuk anak berusia di bawah 2 tahun, tapi sebaiknya tidak diperkenalkan dengan gadget sama sekali, ya.
2. Hindari Penggunaan Gadget sebelum tidur,
menggunakan gadget menjelang waktu tidur bisa membuatmu jadi susah tidur.
akhirnya, kamu malah makin dalam scrolling media sosial dan menikmati konten-konten receh yang bisa menyebabkan brain rot.
Jadi, sebisa mungkin singkirkan gadget 1 jam sebelum tidur, ya.
3. Hindari Berlangganan Banyak Aplikasi,
perlu diingat, makin banyak aplikasi yang terpasang di gadget, makin besar pula keinginan untuk memainkannya.
hal ini tentunya akan menambah screen time dan memperbesar kemungkinan terpapar konten-konten tidak berbobot.
oleh karena itu, pasanglah aplikasi seperlunya saja, tidak perlu semua media sosial kamu miliki, ya.
4. Perbanyak Aktivitas Fisik,
untuk mencegah brain rot, manfaatkan waktu luang sebaik-baiknya dengan memperbanyak aktivitas fisik.
misalnya: berolahraga, memasak, bercocok tanam /atau menyulam di kala senggang.
saat dirimu menemukan kebahagiaan di dunia nyata, akan makin kecil kemungkinan untuk tenggelam dalam dunia maya.
5. Isi Waktu Luang dengan Bersosialisasi,
cara melepas stres, tidak harus selalu dengan menggunakan internet, lho.
Cobalah untuk menemui teman /atau keluarga dan habiskan waktu mengobrol, shopping, jalan-jalan /atau curhat dengan mereka.
selain mengurangi stres, dengan cara ini, dapat mempererat hubunganmu dengan orang-orang tersayang.
Internet tidak selamanya buruk, kok, bahkan, tidak bisa dimungkiri bahwa; pekerjaan sehari-hari sangat bergantung pada internet.
Namun, pastikan kamu memiliki kontrol diri yang tinggi, supaya tidak terus-terusan menonton konten remeh, yang dapat menciptakan perasaan tidak bersemangat /atau brain rot setelah menikmatinya, ya.
apabila muncul tanda-tanda brain rot, seperti; merasa lesu dan lelah, tidak bisa lepas dari gadget /atau susah tidur, tidak ada salahnya lho berkonsultasi ke psikolog melalui chat untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Kesehatan, Teknologi,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Oxford, Henry David Thoreau (1854),
| Penerbit: Kupang TIMES