WOW.! Wapres Filipina, Sara Duterte ANCAM BUNUH Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. dan Istrinya.?

Edisi: 975
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel

       Potret: VOA|Properti

MANILA, KUPANG TIMES - Berita mencengangkan datang dari dunia politik Filipina. 

Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, secara terbuka, mengatakan, dirinya akan membunuh Presiden Filipina, Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr dan istrinya, Sabtu (22/11/24).

Sara Duterte, melanjutkan, dirinya telah berbicara dengan seorang pembunuh bayaran dan menginstruksikan, untuk membunuh Marcos, istrinya, dan Ketua DPR Filipina, jika dirinya dibunuh.

dilansir dari CBC News, ancaman yang diucapkan Sara Duterte, bukanlah sebuah lelucon. 

dan perkataan Sara Duterte tersebut, Sekretaris Eksekutif Kepresidenan Filipina, Lucas Bersamin, langsung mengambil tindakan serius.

keinginan untuk membunuh Presiden Filipina, Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr dan istrinya, disampaikan Sara Duterte, saat menanggapi perkataan seorang warganet yang memintanya untuk tetap waspada. 

warganet tersebut, mengatakan bahwa; Sara Duterte berada di wilayah musuh, saat dirinya berada di bawah tekanan Kongres Filipina, bersama Kepala stafnya.

Namun, Sara Duterte tidak mengatakan secara eksplisit, adanya dugaan ancaman terhadap dirinya. 

terkait dengan pernyataan Sara Duterte, Komando Keamanan Presiden Filipina, langsung meningkatkan Keamanan Marcos dan mengatakan pihaknya menganggap ancaman Wakil Presiden sebagai masalah Keamanan Nasional.

Komando Keamanan Presiden Filipina, mengonfirmasikan bahwa; mereka telah berkoordinasi dengan Lembaga Penegak Hukum untuk mendeteksi, menghalangi, dan mempertahankan diri dari segala ancaman terhadap Presiden dan Keluarganya.

cukup tahu • sebelumnya, Marcos mencalonkan diri bersama Duterte sebagai calon wakil presidennya dalam pemilihan umum Mei 2022 dan keduanya menang telak dalam kampanye yang menyerukan Persatuan Nasional.

Namun, Kedua Pemimpin dan Kubu mereka dengan cepat berselisih pendapat karena perbedaan-perbedaan utama, termasuk dalam pendekatan mereka terhadap tindakan agresif Tiongkok di Laut China Selatan yang disengketakan.

Sara Duterte pun mengundurkan diri dari Kabinet Marcos pada bulan Juni 2024, sebagai Menteri Pendidikan dan Kepala Badan Anti-Pemberontakan.

seperti ayahnya (Rodrigo Duterte) yang sama-sama vokal, mengkritisi Presiden Filipina, Marcos, istrinya Liza Araneta-Marcos dan Ketua DPR, Martin Romualdez, sekutu dan sepupu presiden. 

Sara Duterte menuduh mereka melakukan korupsi, Inkompetensi dan secara politik menganiaya keluarga Duterte dan para pendukung dekatnya.

Kecaman terbarunya dipicu oleh keputusan anggota DPR yang bersekutu dengan Romualdez dan Marcos untuk menahan kepala stafnya, Zuleika Lopez, yang dituduh menghalangi penyelidikan kongres atas kemungkinan penyalahgunaan anggarannya sebagai wakil presiden dan menteri pendidikan.

Lopez kemudian dipindahkan ke rumah sakit setelah jatuh sakit dan menangis ketika mendengar rencana untuk mengurungnya sementara di penjara wanita.

dalam konferensi pers daring, Sara Duterte yang marah menuduh Marcos tidak kompeten sebagai presiden dan pembohong, bersama istrinya dan ketua DPR dalam pernyataan penuh sumpah serapah.

Ketika ditanya tentang kekhawatiran atas keamanannya, pengacara berusia 46 tahun itu mengisyaratkan ada rencana yang tidak disebutkan untuk membunuhnya.

"Jangan khawatir tentang keamanan saya, karena saya sudah berbicara dengan seseorang,

Saya katakan 'jika saya terbunuh, anda akan membunuh BBM (Bongbong Marcos), Liza Araneta (istri presiden), dan Martin Romualdez (ketua DPR), 

Ini tidak main-main, tidak main-main,

Saya sudah memberi perintah, 'Jika saya mati, jangan berhenti sebelum Anda membunuh mereka.' 

dan dia berkata, ya,"|Sara Duterte (Wapres Filipina)

Berdasarkan Hukum Pidana Filipina, pernyataan publik semacam itu dapat merupakan kejahatan mengancam untuk melakukan kesalahan pada seseorang /atau keluarganya dan dapat dihukum dengan hukuman penjara dan denda.

di tengah perpecahan politik, Kepala Militer Filipina, Jenderal Romeo Brawner, mengeluarkan pernyataan resmi, dengan jaminan bahwa; Angkatan Bersenjata Filipina yang beranggotakan 160.000 orang akan tetap nonpartisan dengan rasa hormat yang sebesar-besarnya terhadap lembaga demokrasi dan otoritas sipil kami.

"Kami menyerukan ketenangan dan tekad, 

Kami tegaskan kembali perlunya kita bersatu melawan mereka yang akan mencoba memutuskan ikatan kita sebagai orang Filipina,"|Jenderal. Romeo Brawner (Kepala Militer Filipina) 

Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte adalah putri dari mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, yang terkenal dengan tindakan keras anti-narkoba yang ditegakkan oleh Polisi saat dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota dan kemudian sebagai Presiden, yang menyebabkan ribuan tersangka narkoba kelas teri tewas dalam pembunuhan yang telah diselidiki oleh Pengadilan Kriminal Internasional sebagai kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan.

dan eka Presiden Filipina, tersebut, membantah, telah mengizinkan pembunuhan tersebut di luar Yuridiksi Hukum. 

Rodrigo Duterte, mengatakan kepada tim penyelidikan publik Senat Filipina bulan Oktober lalu, bahwa; dirinya telah memelihara pasukan pembunuh gangster untuk membunuh penjahat lain saat dirinya menjadi wali kota kota Davao selatan.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Hukum, Politik, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Parlemen Filipina, Kemenhan Filipina, CBC News, 

| Penerbit: Kupang TIMES 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®