LETUSAN Gunung Lewotobi Laki-Laki TEWASKAN Seorang Suster, Murid SMP Sanctissima Dievakuasi.?

Edisi: 954
Halaman 5
Integritas |Independen |Kredibel

       Potret: BBC News|Properti

KAB. FLOTIM, KUPANG TIMES - Suster. Nikolin Pajo, seorang Biarawati di Komunitas Hokeng, termasuk di antara korban tewas lainnya, akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin, (04/11/24) dini hari tadi. 

material vulkanik, efek letusan gunung api tersebut, menghujam kamar Suster Nikolin hingga menyebabkan kebakaran yang merenggut nyawanya.

berdasarkan informasi yang diperoleh, mengatakan, material tersebut, berwujud 'batu berapi.'

Biara Hokeng, yang berlokasi desa di kaki Gunung Lewotobi Laki-laki, juga mengalami kerusakan parah.

demi keselamatan, para siswa SMP Sanctissima yang berada dekat dengan biara tersebut, langsung dievakuasi ke Maumere. 

para siswa, hanya membawa pakaian di badan, karena harus meninggalkan tempat tinggal dengan cepat. 

saat ini, para siswa, suster, dan staf berkumpul di area Kewa Pantai sambil menunggu bantuan.

"Kami berharap ini mengetuk hati para dermawan untuk membantu anak-anak kita yang sedang berada di pengungsian,"|perwakilan Komunitas Hokeng.

total hingga saat ini terdata 10 korban tewas akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. 

sebanyak enam di antaranya adalah satu keluarga yang tertimbun reruntuhan rumah di Desa Klatanlo, sekitar lima kilometer dari pusat erupsi.



sementara di tempat terpisah, Badan Geologi telah menetapkan status gunung itu menjadi Awas per Senin, 4 November 2024, pukul 00:00 am waktu setempat. 

Keputusan diambil setelah aktivitas gunung api itu terus meningkat, antara lain kolom abu letusannya yang belakangan mencapai tinggi 1.500-2.000 meter dari sebelum-sebelumnya yang 100-1.000 meter.

Sekitar dua jam setelah peringatan dini kenaikan status Awas tersebut, Gunung Lewotobi Laki-laki meletus lagi. 

Erupsi tercatat tepatnya pukul 02:48 am WITA. 

Tinggi kolom abu letusan tidak teramati, namun letusan tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi lebih kurang 3 menit 5 detik.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah /atau BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, mengatakan, korban tewas, pada umumnya karena tertimpa batu berukuran besar dari puncak gunung dan menembus atap rumah warga. 

Fredy, mengatakan, belum dapat dipastikan kerugian akibat kejadian tersebut karena para petugas masih fokus melakukan pencarian korban pada bangunan-bangunan yang rusak.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Bencana, Alam, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: BPBD Flores Timur, Pemkab Flotim, 

| Penerbit: Kupang TIMES 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®