Edisi: 925
Halaman 4
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Para Hakim berencana untuk menggelar aksi mogok kerja, melalui pengajuan cuti bersama serentak, mulai besok, Senin, 7 hingga Jum'at, 11 Oktober 2024.
gerakan yang di-inisiasi oleh Solidaritas Hakim Indonesia tersebut, menuntut Kesejahteraan, yang selama 10th diabaikan oleh Pemerintahan Jokowi.
Juru Bicara, Solidaritas Hakim Indonesia, Fauzan Arrasyid, mengatakan bahwa; gerakan cuti bersama ini, akan diikuti oleh ribuan Hakim, dari seluruh Indonesia.
sebagian dari para Hakim, yang ikut dalam gerakan tersebut, akan berangkat ke Jakarta, untuk melakukan aksi simbolik, sebagai bentuk protes, terhadap kondisi Kesejahteraan dan Independensi Hakim.
"Kami berharap,"
"Presiden Jokowi dapat meninggalkan legacy positif, di mata Penegak Hukum,"
"khususnya, para Hakim ini,"|Fauzan Arrasyid (Jubir. SHI)
Jubir. Fauzan, mengatakan, para Hakim, meminta penyesuaian gaji dan tunjangan, yang tertulis dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2012 yang telah 12th tidak berubah.
Jubir. Fauzan, melanjutkan, para Hakim, kini tidak lagi menerima tunjangan kinerja /atau remunerasi sejak tahun 2012 lalu.
"saat ini,"
"Hakim hanya mengandalkan tunjangan jabatan, yang sudah tidak mengalami kenaikan selama 12 tahun,"
"hal ini, menyebabkan, penghasilan Hakim, jauh dibawah standar yang layak,"|Fauzan Arrasyid (Jubir. SHI)
cukup tahu • Solidaritas Hakim Indonesia, mencatat, per 27 September 2024, pada pukul 22:00 pm WIB, sebanyak 1.326 Hakim dipastikan akan tergabung dalam gerakan cuti bersama serentak.
Gerakan cuti bersama serentak tersebut, juga dipastikan, akan berdampak pada penanganan perkara di Pengadilan.
Berikut (Grafis), daftar lengkap, tuntutan para Hakim, yang akan terlibat dalam gerakan cuti bersama serentak tersebut, antara lain:
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Hukum, Pemerintah, Sosial, Keuangan,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Solidaritas Hakim Indonesia,
| Penerbit: Kupang TIMES
