Pembebasan Pilot Susi Air.! DI TUDING Ada Kepentingan Politik hingga Tanggapan Amnesty International.?

Edisi: 914
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel

       Potret: KT|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, dibebaskan, usai disandera hampir 20 bulan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka

Pilot berpaspor Selandia Baru tersebut, dijemput oleh eks Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge di Kampung Yuguru, Distrik Mebarok, Sabtu, (21/09/24). 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam RI), Hadi Tjahjanto, mengatakan, pembebasan Philip Mark Mehrtens tidak dilakukan dengan bayaran /atau imbalan.

"tanpa adanya satu permintaan untuk bayar dan sebagainya, enggak, semua bebas, karena ini pendekatan dari tokoh agama, tokoh gereja, tokoh masyarakat, TNI, Polri,"|Hadi Tjahjanto (Menkopolhukam RI) saat hadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (23/09/24) dikutip dari Antara.

1. Kepentingan Politik, 

Markas pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka /atau TPNPB-OPM, mengatakan, keterlibatan Edison Gwijangge dalam operasi pembebasan Philip Mark Mehrtens sarat kepentingan politik menjelang Pilkada 2024.

Juri bicara TPNPB, Sebby Sambom, mengatakan, keberadaan Edison sebetulnya tidak berpengaruh signifikan dalam operasi pembebasan Philip. 

Sebab, TPNPB telah berencana untuk membebaskan pilot tersebut pada bulan September tahun 2024.

"Kami sudah umumkan proposal dan Egianus juga sepakat, sehingga hanya tinggal bebaskan sandera pilot saja,"|Sebby (Jubir TPNPB) Selasa, (24/09/24). 

2. Kasih Sayang, 

Koordinator Gereja Kingmi Nduga, Pendeta Eliaser Tabuni, mengatakan, operasi pembebasan Philip Mark Mehrtens tidak lepas dari negosiasi yang dilakukan perempuan di Nduga. 

"Para perempuan, mengingatkan, pentingnya kasih sayang dan kemanusiaan kepada TPNPB,"|Eliaser (Koord. Gereja Kingmi Nduga), Senin, (23/09/24). 

Eliaser, mengatakan, perempuan di Nduga, melakukan negosiasi dengan milisi TPNPB Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma. 

"Mereka jaga baik pilot agar kondisinya selalu sehat," |Eliaser (Koord. Gereja Kingmi Nduga)

3. Tidak Sesuai Prosedur, 

Markas pusat TPNPB-OPM tidak percaya lagi dengan salah satu pimpinan militernya, yaitu; Egianus Kogoya, karena pembebasan pilot Susi Air yang tidak sesuai dengan proposal.

Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, mengatakan, proposal 17 September 2024 itu berdasarkan kesepakatan markas pusat TPNPB-OPM dengan Kogoya. 

Namun, kata Sambom, Kogoya membebasakan Philip dengan cara lain dan menuduhnya menerima suap dari pemerintah Indonesia. 

“Maka kami TPNPB Komando Markas Pusat tidak akan percaya lagi kepada Egianus Kogoya dan kelompoknya,”|Sebby (Jubir TPNPB) Senin, (23 September 2024).

4. Tanggapan Amnesty International Indonesia, 

Organisasi Amnesty International Indonesia menanggapi pembebasan pilot Susi Air, yang sebelumnya disandera oleh TPNPB-OM. 

"Pembebasan Mehrtens merupakan pengingat bahwa; konflik di wilayah tersebut terus memberikan dampak yang sangat nyata bagi hak asasi manusia masyarakat,"|Usman Hamid (Direktur Eksekutif. Amnesty International Indonesia), Minggu, (22/09/24). 

5. Tiba di Jakarta, 

Pesawat TNI Angkatan Udara yang ditumpangi Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens tiba di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, (21/09/24) pada pukul 22.26 WIB. 

Philip merupakan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru yang disandera oleh kelompok pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu. 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Sosial, Hukum, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: TCO, Kemenko Polhukam RI, TPNPB, Amnesty Internasional, 

| Penerbit: Kupang TIMES 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®