CERITA Memorable Juru Masak yang BERTUGAS Memasak Makanan untuk Paus Fransiskus, selama di Indonesia.?

Edisi: 897
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel

       Potret: Albagroup|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Roberto Fiorini, Executive Chef Albagroup, meraih salah satu pencapaian paling penting dalam kariernya.

Fiorini, dipilih dan dipercaya sebagai koki pribadi Paus Fransiskus selama melakukan pelayanan Apostolik di Indonesia. 

Albagroup, merupakan, bagian dari Toffin, yang dikenal atas komitmennya terhadap masakan Italia autentik, dan memberikan pengalaman kuliner luar biasa kepada para pengunjung di seluruh Indonesia.

CERITA Roberto Fiorini, 

Roberto Fiorini (54th) terkejut saat diberitahu manajemen resto Albagroup, kalau dirinya ditunjuk sebagai juru masak untuk Paus Fransiskus selama misi Apostolik di Indonesia, dari tanggal 03 hingga 06 September 2024.

bagi Fiorini, Paus Fransiskus merupakan pribadi yang besar. 

Fiorini, mengatakan, semua orang mengetahui segala hal tentang Paus Fransiskus. 

tidak heran kalau Fiorini merasa terhormat, saat ditunjuk melayani asupan makanan untuk Bapak Suci Umat Katolik.

"Jadi, memasak untuknya adalah kehormatan yang sangat besar,"

"Namun, di sisi lain, itu tidak terlalu sulit,"

"Saya didukung oleh Michele Carbotti (red, General Manager of Casa Albda & Alba Ristorante) yang menghubungkan tim kami dengan pihak Sri Paus,"

"Saya hanya berada di balik masakan yang cukup sempurna,"|Roberto Fiorini (Chef) kepada awak media di Alba Ristorante, Kuningan, Jakarta, Jum'at, (06/09/24).

saat memasak, Fiorini, merasa tidak gugup, sebab dirinya sudah banyak menyajikan makanan untuk orang penting di dunia selama 20 tahun berkarir. 

sebut saja, seperti; Mauro Uliassi, Gordon Ramsay, hingga menjadi koki pribadi Raja Arab Saudi, Salman.


hanya saja, ketika memasak untuk Paus Fransiskus, Executive Chef Albagroup tersebut mengerahkan semua keterampilan memasak yang diperoleh sejak usia 14 tahun, untuk menyajikan makanan terbaik, sebab sangat menantang.

Pria asal Roma, Italia tersebut, dituntut harus memerhatikan secara detail, setiap langkah demi langkah dalam proses memasak. 

mulai dari teknik memasak, kebersihan hingga setiap detail kecil dari makanan.

"di momen ini, saya memakai banyak teknik memasak,"

"seperti, saat Sri Paus ingin makan tenderloin. 

"Kami marinasi dagingnya, lalu memotongnya dengan banyak cara,"

"setelahnya, (daging) direndam cairan lagi, sebelum dipanggang. 

"saya berusaha memberikan yang terbaik,"

"membuat Sri Paus senang atas apa yang dia makan,"|Roberto Fiorini (Chef)

Fiorini, mengatakan, semua proses masak, berdasarkan arahan dari pihak Vatikan. 

Paus Fransiskus, memang tidak banyak menuntut, dalam hal makanan. 

Paus Fransiskus, tidak punya pantangan /atau alergi terhadap makanan.

seperti orang pada umumnya, Paus Fransiskus makan tiga kali sehari dibarengi snack. 

lengkap dengan makanan pembuka hingga penutup. 

untuk makanan penutup, Paus Fransiskus, meminta, untuk disajikan nanas sebagai hidangan. 

sedangkan, sajian sisanya diatur oleh Roberto Fiorini dan tim. 

menariknya dalam menyajikan makanan tersebut, tidak ada cek keamanan oleh tim keamanan makanan Vatikan.

"Pihak Sri Paus sudah saling percaya satu sama lain,"|Michele Carbotti (GM of Casa Albda & Alba Ristorante) dalam acara yang sama.

selama di Indonesia, Paus Fransiskus, menyantap makanan khas Eropa. 

sebut saja seperti; lamb shoulder, Tiramisu, Bread of Memory dan sebagainya. 

Namun, itu semua dibalut nuansa kesederhanaan. 

tidak ada bahan makanan yang mahal, semua bisa diperoleh di Indonesia. 

Bahkan, Paus Fransiskus sangat suka buah-buahan tropis yang cukup banyak ditanam di Indonesia, seperti; nanas, pepaya, pisang, dan semangka.

"Sri Paus sangat senang saat menyantap pisang dan pepaya di Indonesia,"

"sebab, kita tahu buah-buahan Indonesia (red, buah khas tropis) tak mudah diperoleh di Italia,"|Michele Carbotti (GM of Casa Albda & Alba Ristorante)


besarnya tantangan dan rasa gugup sirna, ketika Paus Fransiskus, menyantap masakan tersebut. 

Fiorini dan tim diacungi jempol atas eksekusi makanan yang baik.

"Sri Paus suka atas masakan saya,"

"setelah acara selesai, saya merasa lega,"

"karena sudah bisa melayani Paus Fransiskus,"|Roberto Fiorini (Chef)

Firoini mengucapkan terima kasih tidak terkira, karena bisa melayani Bapak Suci umat Katolik sedunia. 

Bahkan, Fiorini melakukan hal yang jarang dilakukan selama berkarir di dunia kuliner, yakni; berfoto bersama.

"Maradona pernah datang ke restoran saya,"

"Tapi saya gak minta foto bareng meski semua orang menyukainya,"

"Namun, untuk Paus gak begitu,"

"Saya gak mau ketinggalan momen supaya bisa terus mengenangnya sampai saya wafat,"|Roberto Fiorini (Chef)

setelah kegiatan berakhir, Fiorini, kembali fokus mengembangkan cita rasa Italia ke Indonesia di bawah bendera Albagroup. 

Fiorini dan Albagroup memang hendak membuat banyak orang Indonesia terkesan atas masakan Italia saat berkunjung ke jaringan restoran yang dikelolanya. 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Religius, Pelayanan, Sejarah, Kuliner, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: KWI, Kedubes Vatikan untuk Indonesia, Albagroup, 

| Penerbit: Kupang TIMES 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®