Edisi: 881
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, menganalogikan impor ilegal yang masuk dalam underground economy /atau ekonomi bawah tanah, seperti; 'kuman.'
penyebabnya, usai Satgas Impor Ilegal memberantasnya, ekonomi bawah tanah itu justru menjadi semakin kuat.
“Selesai Satgas tambah kuat dia, tambah canggih,"
Bukan hilang,"
"dimatikan tambah kuat lagi,”|Zulhas (Mendag RI), saat membuka Forum Koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perdagangan Pusat dan Daerah di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu, (21/08/24).
Zulhas, menjelaskan, modus importasi ilegal terus berkembang menjadi semakin canggih.
Zulhas, mencontohkan, ketika gerai-gerai ilegal ditutup akibat penindakan Satgas, para importir ilegal membuka gerai secara online.
Barang-barang impor ilegal tersebut, mereka (importir ilegal) simpan di dalam warehouse.
Namun, warehouse tersebut, beroperasi tanpa membayar pajak.
Zulhas, mengatakan, mereka bermarkas di sejumlah pertokoan besar, seperti; di Tanah Abang dan Mangga Dua.
Zulhas, mengatakan, peningkatan kapasitas penting untuk memberantas modus-modus importasi ilegal yang terus berkembang ini.
“Sambil kita membenahi sistemnya,"
"Diperbaiki, dibenahi, tetapi ada penegak hukum yang tegas,”|Zulhas (Mendag RI)
Untuk menyelidiki hal yang sebetulnya terjadi, Zulhas, mengatakan, pihaknya tengah mengkaji perkembangan modus impor ilegal ini melalui riset.
dalam pekerjaan itu, Zulhas menggandeng para akademisi dari Universitas Indonesia.
setelah riset itu selesai, Zulhas berharap ada terobosan untuk menertibkan underground economy.
dalam pemusnahan impor ilegal di kantornya, Senin, (19/08/24), Zulhas mengklaim, para warga negara asing (WNA) yang menjual barang-barang hasil impor ilegal kini tidak lagi beroperasi.
mereka selama ini mendistribusikan barang-barang tersebut, melalui pusat grosir dan mal-mal besar.
Zulhas menduga, mereka kini telah pulang ke negara masing-masing.
“(Mereka) menunggu keadaan reda,"
"oleh karena itu, kita harus konsisten,"
"Kalau enggak, mereka kembali lagi,”|Zulhas (Mendag RI)
menurut Zulhas, para WNA itu, bermarkas di Tanah Abang, Mangga Dua, Jawa Timur, hingga Sumatera Utara.
tidak hanya barang-barang yang dijual secara fisik di toko-toko, Zulhas mengklaim sejumlah gerai online juga mulai berhenti beroperasi.
di lokasi penyimpanannya, Zulhas, mengatakan, gudang-gudang atau warehouse yang selama ini menjadi tempat penyimpanan barang-barang impor ilegal kini juga berhenti operasi.
Zulhas, mengatakan, Satgas mengalami kesulitan karena kondisi ini.
apabila warehouse telah tutup, Satgas tidak bisa menindak mereka.
tidak hanya itu, Zulhas, mengatakan, banyak kapal pengangkut muatan barang impor ilegal kini putar balik setelah telanjur memasuki pelabuhan di Indonesia.
Namun, Zulhas enggan merinci negara asal kapal-kapal pengangkut barang impor ilegal tersebut.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan, Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Perdagangan, Bisnis, Hukum, Ekonomi,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Kemendag RI,
| Penerbit: Kupang TIMES