Wieteke van Dort alias Tante Lien, Aktris dan Penyanyi Lagu 'Geef Mij Maar Nasi Goreng' Meninggal Dunia.?

Edisi: 845
Halaman 1
Integritas|Independen |Kredibel

       Potret: IDN|Properti

KUPANG TIMES - bagi Kita yang menyukai lagu-lagu lawas khususnya lagu budaya Indis (Indonesia-Belanda), nama Wieteke van Dort tentu tidak asing di telinga Kita. 

dua lagu yang cukup sering ditampilkan adalah lagu berjudul "Geef Mij Maar Nasi Goreng" dan "Halo Bandung" (bukan Halo-Halo Bandung Karya Ismail Marzuki).

pada Senin, 15 Juli 2024, perempuan bernama lengkap Louisa Johanna Theodora van Dort /atau sering disapa Tante Lien, meninggal dunia di usia 81 tahun, setelah berjuang melawan kanker yang selama ini dideritanya. 

Keesokan harinya, Selasa, 16 Juli 2024, tante Lien, dimakamkan di kampung halamannya, Kota Den Haag, Belanda. 

Kabar meninggalnya tante Lien, selain ramai di X (twiiter) dengan tagar RIP Tante Lien, juga diberitakan media siber Belanda, Linda.nl.  

Wieteke adalah artis kelahiran Kota Surabaya, Prov. Jawa Timur, pada 16 Mei 1943. 

Ayahnya berdarah Belanda dan ibu yang asli orang Jawa. 

Ayahnya T.K.L van Doort, seorang karyawan pabrik gula di Jawa Timur meninggal di Surabaya dan dimakamkan di Kembang Kuning.

pada usia remaja, Wieteke meninggalkan Indonesia dan menetap di Belanda. 

di negeri leluhurnya, Wieteke mengembangkan karir sebagai penyanyi, artis kabaret dan main film.

salah satu acara yang dia bawakan adalah "The Late Late Lien Show" sebuah acara yang menampilkan artis-artis Indo-Eurasian serta tembang dan kenangan tendang kehidupan di Hindia-Belanda.

pasangan Rima Melati dan Frans Tumbuan pernah tampil di acara tersebut. 

dan Wieteke, selalu menyanyikan lagu-lagu berbahasa Belanda /atau Indonesia.

lagu "Geef Mij Maar Nasi Goreng" (Beri Aku Nasi Goreng) adalah salah satu yang dinyanyikan Wieteka. 

lagu tersebut, menceritakan kerinduannya pada makanan khas Indonesia, seperti; nasi goreng, sate, sambel dan krupuk.

sementara lagu "Halo Bandung" diciptakan oleh Willem Frederik Christiaan Dieben, sekitar tahun 1929. 

lagu tersebut mengisahkan seorang ibu di Belanda yang merindukan anaknya yang bekerja di Bandung. 

Si anak dikisahkan menikah dengan warga pribumi dan punya anak.

Si ibu yang sudah sepuh kemudian mendatangi kantor telepon dan minta disambungkan ke Bandung. 

waktu itu sambungan telepon dari Bandung ke Belanda baru saja dibuka sehingga terjadi komunikasi yang digambarkan secara melankolis.  

En toen hoorde zij, o wonder
Zacht de stem van haren zoon

dan kemudian dia mendengar, oh keajaiban
suara lembut putranya
 
Demikian bagian bait terakhir lirik lagu tersebut.

Selamat Jalan dan Beristirahatlah dengan Tenang Tante Lien (Wieteke van Dort), Pelukan Hangat buat Keluarga. 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan, Kejujuran. 

| Narasi: Artistik, Budaya, Musikal, Sejarah, Kesehatan, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Linda.nl, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®