'Tidak Cuma BAYAR UTANG Negara IDR 800 T,' Presiden Terpilih, Prabowo Subianto BUTUH Dana Segar IDR 1.000 T.!

Edisi: 845
Halaman 3
Integritas|Independen |Kredibel

       Potret: PS|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Kalangan ekonom, mengatakan, besarnya kebutuhan dana pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada 2025 mendatang untuk menjalankan roda pemerintahannya.

mulai dari utang jatuh tempo yang harus dibayar senilai IDR 800,33 Triliun hingga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025 yang berpotensi mencapai IDR 600 triliun lebih.

"Jadi di tahun 2025, ada kebutuhan likuiditas sekitar seribuan triliun,"

"di tengah, misalnya; pemerintah berikutnya perlu mencari sumber pendanaan baru untuk program-program yang mau didorong,"|Banjaran Surya Indrastomo (Chief Economist Bank Syariah Indonesia), saat hadir dalam program Profit CNBC Indonesia, dikutip Selasa, (16/07/24)

Persoalan ini lah yang harus dipastikan pemerintahan Prabowo, gimana caranya untuk memperoleh dana segar. 

Tujuannya untuk memastikan sentimen positif pelaku pasar keuangan terhadap kesinambungan fiskal dalam menjaga perekonomian domestik.

"Jadi sustainabilitas dari fiskal, terutama fiskal prudent dan fiskal disiplin, ini butuh kepastian,"

"Apakah memang kita akan mengambil jalan yang berbeda, misalnya dengan menaikkan defisit /atau kita mungkin mencari sumber pendanaan baru yang mungkin belum kita explor lebih lanjut,"|Banjaran Surya Indrastomo (Chief Economist BSI)

meski begitu, Banjaran, menilai, untuk menopang perolehan dana terhadap berbagai kebutuhan itu, pada tahun depan sebetulnya bakal tersedia opsi cukup banyak. 

sebab, tren suku bunga acuan global berpotensi kembali rendah.

ditopang oleh peluang turunnya suku bunga acuan bank sentral AS The Federal Reserve /atau The Fed mulai September /atau akhir tahun 2024, dari yang kini di kisaran 5,25% hingga 5,50%.

"Instrumennya bisa di fixed income, bisa di equity market,"

"Year to date kita untuk fixed income ini yang paling berat karena aksi jualnya luar biasa,"

"Equity market, somehow appetite investor masih ada," 

"Kita tertolong sebetulnya untuk devisa itu dengan adanya SRBI yang sudah dari awal tahun sudah sekitar 150 triliunan uang asing itu masuk ke Indonesia,"

"tapi bottom line-nya adalah, di tengah misalnya keberlangsungan leadership yang baru, pasar ini butuh kepastian sebetulnya kebijakan seperti apa yang akan diambil,"|Banjaran Surya Indrastomo (Chief Economist BSI)

ucapan Banjaran, senada dengan apa yang dikatakan Koordinator Analis Laboratorium Indonesia 2045 /atau LAB 45, Reyhan Noor. 

Reyhan, mengatakan, opsi yang paling realistis bagi Prabowo untuk menuntaskan pembayaran utang jatuh tempo di tengah beban defisit adalah dengan refinancing atau gali lubang tutup lubang.

"Opsi paling realistis adalah melakukan refinancing,"|Reyhan Noor (Koord. LAB 45), dikutip CNBC Indonesia, Senin, (15/07/24).

Reyhan, menjelaskan, kebijakan gali lubang tutup lubang itu paling realistis saat ini karena melihat tren kebijakan suku bunga moneter global yang berpotensi rendah tahun 2025, dipicu oleh perkiraan penurunan suku bunga acuan bank sentral AS The Federal Reserve mulai akhir tahun 2024.

"Tren kebijakan bunga yang tinggi seharusnya mulai mereda dalam beberapa tahun mendatang dengan melihat kondisi ekonomi AS saat ini,"

"oleh karena itu, tampaknya skema gali lubang tutup lubang masih memungkinkan,"|Reyhan Noor (Koord. LAB 45)

Namun, Reyhan, menekankan, perlu diingat bahwa; kemampuan pembayaran utang jatuh tempo dan bunga utang dengan melakukan pembiayaan baru itu akan memengaruhi lonjakan defisit APBN, sebab menambah beban belanja pembiayaan utang. 

Sedangkan defisit APBN dibatasi dalam UU Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003 maksimal 3% terhadap PDB.

maka, Prabowo Subianto, harus mengalihkan anggaran belanja negara pada tahun depan untuk menjaga defisit APBN tetap sesuai target di bawah 3% sambil menunaikan pembayaran utang jatuh tempo, tatkala anggaran penerimaan negara masih jauh di bawah rencana anggaran belanja.

"maka dalam opsi ini, pemerintah juga masih perlu meningkatkan pendapatan dan membuat prioritas anggaran melalui realokasi belanja untuk dialihkan ke pembayaran utang dan bunganya,"|Reyhan Noor (Koord. LAB 45)

di sisi lain, Reyhan, mengatakan, pemerintah dapat memanfaatkan SAL untuk menutupi belanja yang harus dialokasikan. 

Apabila hal tersebut bisa dilakukan dalam waktu dekat, maka bisa membuat adanya ruang fiskal yang lebih banyak untuk pemerintah mulai mengurangi jumlah utang yang direfinancing.

"Opsi terakhir adalah restrukturisasi,"

"Namun, opsi ini akan berdampak negatif terhadap kredibilitas fiskal Indonesia sehingga dapat berdampak pula kepada sektor keuangan,"|Reyhan Noor (Koord. LAB 45)

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan, Kejujuran. 

| Narasi: Keuangan, Ekonomi, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Bank Syariah Indonesia, Analis Laboratorium Indonesia 2045, CNBC Indonesia, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®