terduga Hacker PDNS Minta Maaf, SEGERA Beri Kunci Data Gratis Besok.!

Edisi: 829
Halaman 1
Integritas|Independen |Kredibel

       Potret: istock|Properti

KUPANG TIMES - terduga pelaku peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, di Kota Surabaya, ransomware gang Brain Chiper, mengatakan, akan memberikan secara cuma-cuma pembuka (dekripsi) data yang dikunci, efek dari ransomware.

"masyarakat Indonesia, kami meminta maaf atas fakta bahwa [serangan] ini berdampak ke semua orang,"

"Kami juga mohon terima kasih dan kepastian masyarakat bahwa; kami telah mengambil keputusan tersebut secara sadar dan mandiri,"|keterangan akun pengguna forum gelap, brain chiper, dalam bahasa Inggris, yang diunggah oleh akun perusahaan intelijen siber StealthMole, Selasa, (02/07/24).

Ransomware gang Brain Cipher announced they'll release decryption keys for free this Wednesday. 

They emphasized the need for cybersecurity funding and specialists.

apologies to Indonesia for the disruption. They request public acknowledgment of their decision. pic.twitter.com/FNNg0YsoAp—Fusion Intelligence Center @ StealthMole (@stealthmole_int) July 1, 2024

akun 'gelap' yang menyertakan tagline "More important than money, only honor" menulis,, akan membagikan kunci-kunci data yang diretas secara cuma-cuma.


"Rabu ini (besok), kami akan memberi Anda kunci-kuncinya secara gratis,"|StealthMole

Kelompok ini berharap peretasan PDNS tersebut mendorong pendanaan dan SDM yang lebih layak di sektor teknologi ini.

"Kami harap serangan kami membuat jelas soal betapa pentingnya buat mendanai industri ini dan merekrut pakar yang layak," 

"Jika perwakilan pemerintah menganggap salah berterima kasih kepada peretas, Anda bisa melakukannya secara pribadi lewat kantor pos,"|StealthMole

Kemenkominfo RI, belum memberikan tanggapan, terkait berita tersebut. 

untuk diketahui • sebelumnya, sistem PDNS 2 mengalami malfungsi sejak 20 Juni lalu, akibat serangan ransomware /atau teknik peretasan dengan membobol sistem dan mengunci data-data yang ada di dalamnya.

akibat serangan tersebut, sebagian besar data, di pusat data yang dihuni 282 institusi pemerintah pusat dan daerah ini terkunci dan tak bisa dipulihkan sejauh ini.

dalam keterangan resmi, Pemerintah mengatakan pelaku meminta tebusan USD 8 Juta /atau sekitar IDR 131,8 Miliar, untuk membuka kuncinya. 

Namun, Kemkominfo RI, mengatakan, tidak akan membayar tebusan itu.

tulisan ini merupakan bagian dari Fokus: "Geger Pembobolan PDN Sementara."

Hacker melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya sejak 20 Juni lalu, dengan metode brain chiper ransomware, dengan meminta uang tebusan USD 8 juta. 

Titik mula kebocoran adalah Windows Defender. 

Efeknya, layanan 282 instansi pusat dan daerah pengguna PDNS lumpuh, termasuk imigrasi.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran. 

| Narasi: Teknologi, Hukum, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: StealthMole, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®