Presiden RI, Jokowi MINTA 2 Minggu, Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin CARI Formulasi Harga Obat dan Alkes Murah.!

Edisi: 830
Halaman 2
Integritas|Independen |Kredibel

       Potret: BPMI|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meminta Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mencari formulasi agar harga obat dan alat kesehatan di Indonesia lebih murah, seperti di luar negeri. 

Presiden RI, Jokowi, meminta Menkes RI, Budi, kembali menemuinya dalam dua minggu ke depan, untuk menjelaskan formulasi tersebut.

hal tersebut, dikatakan Budi, usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden RI, Jokowi dan Menteri terkait di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, (02/07/24). 

"Beliau ingin agar harga alat kesehatan dan obat-obatan itu bisa sama dong dengan negara-negara tetangga,"

"Kan kita harga alat kesehatan dan obat-obatan mahal,"

"Dua minggu saya balik (ke Istana),"|Budi (Menkes RI) 

Budi, mengatakan, Kepala Negara sempat bertanya, kenapa harga obat di dalam negeri mahal.? namun, industri farmasinya tidak maju-maju.! 

Budi, mengatakan, salah satu masalahnya karena inefisiensi jalur perdagangan dan tata kelola. 

oleh karena itu, tata kelola perdagangan komoditas obat-obatan harus lebih transparan, supaya tidak ada peningkatan harga yang tidak beralasan. 

"tidak ada peningkatan harga yang unreasonable (tidak beralasan) deh atau unnecessary (tidak perlu) dalam proses pembelian alat kesehatan obat-obatan,"

"itu kan lebih masalah tata kelola dan desain proses pembelian kita itu seperti apa,"|Budi (Menkes RI) 

sementara di sisi lain, Budi, memberikan pendapatnya, mahalnya harga obat dan alat kesehatan di dalam negeri tidak terlepas dari kebijakan perpajakan (tax policy). 

Budi, kemudian mencontohkan sejumlah kebijakan pajak yang tidak berpihak pada industri di dalam negeri.

Pemerintah tidak mengenakan bea masuk untuk impor barang jadi alat kesehatan seperti USG.

namun, mengenakan bea masuk 15% jika mengimpor bahan baku untuk dirakit di dalam negeri. 

Budi, mengatakan, Kebijakan pajak, harus dibuat lebih efisien dan lebih sederhana namun tidak mengganggu pendapatan pemerintah. 

"ini kan ada inkonsistensi,"

"di satu sisi kita ingin dorong industri ini supaya produksi dalam negeri, tapi di sisi lain supporting insentifnya /atau insentifnya enggak line (satu garis lurus),"|Budi (Menkes RI) 

meski begitu, Budi tidak memungkiri, masalah pajak tidak mampu menjelaskan alasan harga obat yang jauh lebih mahal 300% dibandingkan negara tetangga. 

adanya relaksasi, kemungkinan hanya akan menekan harga hingga 20-30%. 

tidak heran, Presiden RI, Jokowi meminta Menkes RI, Budi beserta Menteri Perindustrian Rai, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, untuk bersama-sama mengerjakan formulasi tersebut. 

"itu sebabnya kita harus mencari kombinasi yang semurah mungkin,"

"tapi isunya bukan hanya di pajak saja,"

"Nah, ini memang butuh kerja sama,"

"karena yang tahu kan sebenarnya kementerian teknis kayak saya,"|Budi (Menkes RI) 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran. 

| Narasi: Keuangan, Kesehatan, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Kemenperin RI, Kemenkeu RI, Kemenkes RI, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®