Halaman 3
Integritas|Independen |Kredibel
KUPANG TIMES - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mencoba untuk mengubah Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
tugas Dewan tersebut, memberikan nasehat kepada Presiden.
karena di dalam Dewan tersebut, ditempati oleh eks Presiden pendukung Prabowo Subianto (Presiden terpilih).
dan Jokowi, kabarnya diplot untuk menjadi Ketuanya.
dengan begitu, Jokowi, akan tetap relevan dengan kekuasaan, setidaknya untuk 5 (lima) tahun kedepan.
selain mempunyai tangan, lewat Putranya, Gibran Rakabuming Raka, Jokowi, bisa tetap cawe-cawe dalam mengendalikan Pemerintahan (Prabowo-Gibran).
bagi Jokowi, DPA adalah Kursi yang lumayan, setelah gagal memperpanjang masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia /atau mengubah Konstitusi, supaya bisa menjabat 3 (tiga) Periode.
masalahnya, dalam sistem Presidensial, Presiden punya hak penuh membuat kebijakan.
Jika ada lembaga lain yang mengintervensinya, maka sistem Presidensial menjadi cacat.
inikah manuver Politik dari seorang Prabowo Subianto mengelus Jokowi, sebelum dirinya benar-benar resmi berkuasa, setelah 20 Oktober 2024 nanti.?
ataukah lembaga baru ini akan menjadi arena baru, untuk bagi-bagi kue kekuasaan.?
10 (sepuluh) tahun dibawah bayang-bayang Jokowi, dirinya (Prabowo Subianto) nyaris tanpa kritik dari dalam.
maka, dari pada membentuk DPA yang mandul dan memboroskan duit Negara, Prabowo sebaiknya membuat lembaga yang bertugas mengkritik kebijakan-kebijakannya.
dan lembaga itu bernama Dewan Pengkritik Asoy.., apakah anda setuju.?
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan, Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik, Hukum,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: DPR RI, TCO,
| Penerbit: Kupang TIMES
