'KEPLESET Lidah,' Presiden AS, Joe Biden SEBUT Nama Presiden Ukraina "Putin,"

Edisi: 839
Halaman 2
Integritas|Independen |Kredibel

       Potret: Reuters|Properti

USA, KUPANG TIMES - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, kepleset /atau keliru menyebut nama Volodymyr Zelensky sebagai Presiden Putin, yang notabene, pemimpin dari negara lawan Ukraina.

Kekeliruan tersebut, terjadi saat acara KTT NATO berlangsung di Washington DC, AS, Kamis, (11/07/24). 

saat itu, Biden tengah berpidato di samping Zelensky dengan maksud ingin menyerukan dukungan untuk Ukraina.

"Sekarang saya ingin menyerahkannya kepada presiden Ukraina, yang memiliki keberanian dan tekad yang sama besarnya, hadirin sekalian, Presiden Putin,"|Joe Biden (Presiden AS), merujuk pada Zelensky, seperti dikutip the Kupang TIMES dari Reuters, Jum'at, (12/07/24).

"Presiden Putin, anda akan mengalahkan Presiden Putin, Presiden Zelensky,"

"Saya sangat fokus untuk mengalahkan Putin,"|Joe Biden (Presiden AS), dengan maksud mengoreksi.

Suasana ruangan pada pertemuan tingkat tinggi NATO tersebut langsung tersentak ketika Biden salah menyebutkan Zelensky sebagai Putin. 

terlihat, para Kepala Negara anggota NATO tengah menyimak pidato Biden yang ingin berinisiatif bersama sekutu untuk mendukung keamanan Ukraina.

"Saya lebih baik (daripada Putin),"|Zelensky (Presiden Ukraina) menanggapi pidato Joe Biden

Kemudian Biden langsung menegaskan bahwa; Zelensky memang jauh lebih baik daripada Putin. 

beberapa Kepala Negara terlihat sempat tertawa, sebelum Presiden Ukraina itu memulai pidatonya sendiri.


untuk diketahui • beberapa hari terakhir, Biden memang telah berada di bawah pengawasan ketat, usai menghadapi keraguan dalam peluangnya memenangkan pilpres November mendatang. 

Hal tersebut, menyusul dari penampilan buruknya saat debat melawan mantan presiden AS, Donald Trump.

meskipun begitu, Biden bertekad untuk terus maju dan menolak mundur sebagai kandidat presiden dari partainya. 

Biden juga mengatakan bahwa; dirinya berada pada posisi yang lebih baik untuk mengalahkan Trump.

sementara itu, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, membela Biden atas kesalahan sebutnya terhadap Zelensky. 

Olaf, mengatakan bahwa; kesalahan bisa terjadi pada siapa saja termasuk seorang presiden sekalipun.

"Kesalahan bicara memang bisa terjadi, dan jika Anda selalu memantau semua orang, Anda akan menemukan banyak kesalahan,"|Olaf Scholz (Kanselir Jerman) 

sementara, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, memilih untuk menghindari menjawab pertanyaan apakah Biden cukup layak untuk mencalonkan diri sebagai presiden AS. 

Keir Starmer, malah memuji peran Biden dalam menyelenggarakan dan memimpin salah satu pertemuan aliansi NATO yang sukses.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan, Kejujuran. 

| Narasi: Politik, Keamanan, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Reuters, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®