Kemenkominfo RI: "Kunci" dari Hacker Brain Cipher BISA BUKA Enkripsi Spesimen Data PDN.?"

Edisi: 832
Halaman 2
Integritas|Independen |Kredibel

       Potret: iStock|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) mengatakan, sudah mencoba kunci untuk membuka enkripsi ransomware yang menyandera Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. 

Kunci tersebut diunggah kelompok peretas (hacker) Brain Cipher, pada Rabu, (03/07/24) malam.

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo RI, Semuel Pangerapan, kunci yang diberikan hacker Brain Cipher, bisa digunakan di spesimen data PDN.

"tadi malam kami sudah mencoba kunci tersebut di spesimen yang kami miliki,"

"Nah, itu berfungsi dan bisa dibuka,"|Semmy (Dirjen. Aplikasi dan Informasi Kemenkominfo RI) kepada awak media di sela-sela pengumuman pengunduran dirinya di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis, (04/07/24).  

Semuel, mengatakan bahwa; spesimen adalah data-data yang berhasil diambil oleh Kominfo pasca ransomware menyerang ke sistem atau server PDNS 2. 

meski mengonfirmasi bahwa; kunci bisa dibuka, Semuel belum bisa memastikan apakah kunci enkripsi tersebut bisa membuka semua file PDNS 2 yang disandera /atau tidak. 

"Kami belum tahu (bisa buka semua file PDNS 2), karena yang dikunci hacker kan banyak,"

"untuk informasi lebihnya, nanti tolong menanyakan ke tim terkait, ada tim teknis sendiri, dan nanti ada waktunya untuk dijelaskan secara mendetail,"|Semmy (Dirjen. Aplikasi dan Informasi Kemenkominfo RI)

terkait progres pemulihan PDNS 2, Semmy juga mengatakan, Kominfo dan pihak terkait tengah melakukan pemulihan secara berkala hingga layanan di PDNS tersebut pulih total. 

Hacker Menepati Janji, Berikan Kunci Enkripsi secara Gratis, 

Sebelumnya, kelompok peretas (hacker) Brain Cipher menepati janjinya, pada Rabu, (03/07/24) malam. 

Peretas merilis kunci enkripsi untuk Pusat Data Nasonal Sementara 2 (PDNS 2) yang disandera ransomware.  

Kunci tersebut dirilis melalui sebuah posting /atau unggahan di dark web.  

selain merilis kunci enkripsi PDN, dalam posting yang sama Brain Cipher berjanji akan menghapus data secara permanen. 

Namun, ada syaratnya, Brain Cipher akan menghapus data, jika sudah ada konfirmasi bahwa; kunci yang dirilis tersebut berfungsi. 

"Kami akan menunggu pihak kedua secara resmi mengonfirmasi bahwa; kuncinya berfungsi dan data dipulihkan, hanya setelah itu kami akan menghapus data secara permanen,"|Brain Cipher

Pernyataan dari Brain Cipher tersebut, memberikan pesan bahwa; Brain Cipher memiliki data-data yang ada di Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS 2). 

Hal tersebut berbeda dengan klaim Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang mengatakan bahwa; data yang disandera ransomware masih tersimpan aman.  

BSSN beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa; belum ada indikasi kebocoran data. 

karena, tidak terlihat ada trafic besar yang keluar dari PDN. 

meski Brain Cipher berjanji akan menghapus data yang dimiliki, Brain Cipher, juga mengatakan, bisa saja memublikasikan data tersebut.  

"Jika pihak kedua mengatakan bahwa mereka telah memulihkan datanya sendiri /atau dengan bantuan pihak ketiga, kami akan mempublikasikan data tersebut,"|Brain Cipher

Bonus tutorial buka kunci dari hacker tidak hanya mengumumkan telah mengirim dekripsi data PDNS 2, kelompok hacker itu juga membagikan tutorial untuk mengunduh kunci dari data yang dienkripsi. 

menurut hacker, praktik tersebut dilakukan murni oleh pihaknya tanpa intervensi dari pihak mana pun termasuk pemerintah maupun lembaga hukum.

"Kami secara mandiri membuat keputusan itu, tanpa intervensi dari layanan khusus atau lembaga hukum,"|Brain Cipher

Brain Cipher, juga mengeklaim bahwa; peretasan tersebut, menjadi yang pertama dan terakhir bagi korban mendapat kunci gratis. 

untuk diketahui • Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya sendiri mengalami serangan ransomware, pada Kamis, (20/06/24) pekan lalu. 

Serangan siber tersebut, mengakibatkan, berbagai layanan publik, seperti layanan imigrasi, terdampak.  

secara total, serangan siber ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) ini berdampak terhadap layanan 282 instansi pemerintahan yang tidak memiliki backup data.  

sementara itu, hanya 44 Kementerian/Lembaga Negara yang memiliki back-up. 

sementara itu pada 24 Juni 2024, layanan imigrasi mulai berangsur pulih. 

layanan lain yang sudah bisa digunakan, antara lain: layanan SIKaP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, perizinan event Kemenko Marves, dan website Pemerintah Kota Kediri.  

Pemerintah sebelumnya dengan tegas menolak untuk membayar uang tebusan sebesar IDR 131 miliar yang diminta Brain Cipher. 

Data di PDNS yang terkunci pun tidak bisa dipulihkan. 

Pemerintah hanya mengisolasi PDNS agar data di dalamnya tidak dapat diakses peretas. 

Brain Cipher kemudian, pada Selasa, (02/07/24) mengumumkan di blog mereka bahwa; mereka akan merilis dekriptor /atau kunci untuk membuka enkripsi data yang disandera oleh ransomware yang mereka sebar itu. 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran. 

| Narasi: Teknologi, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Brain Cipher, Kemenkominfo RI, BSSN, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®