Edisi: 827
Halaman 1
Integritas|Independen |Kredibel
VATIKAN, KUPANG TIMES - Pemimpin umat Katolik dunia, Paus. Fransiskus, meminta, para imam mempersingkat khotbah di gereja, supaya umat tidak tertidur.
eks Uskup Agung Buenos Aires, Argentina itu, mengingatkan para imam, saat menyampaikan Firman Tuhan, cukup dalam waktu delapan menit saja.
menurut Paus, para imam terkadang terlalu banyak bicara ketika khotbah sehingga umat tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh imam.
“harus singkat, sebuah gambaran, pemikiran, perasaan,”|Paus. Fransiskus, dikutip dari The Guardian, Rabu, (12/06/24).
alasan Paus Fransiskus, meminta, para imam berkhotbah secara singkat, supaya para imam tidak khotbah secara bertele-tele disampaikan.
Permintaan Paus. Fransiskus, bukannya tanpa alasan.
Paus, menjelaskan bahwa; perhatian /atau fokus umat akan hilang setelah delapan menit, sejak imam memulai khotbah.
Paus, khawatir, umat menjadi mengantuk lalu tertidur, saat imam menyampaikan khotbah dalam durasi yang lama.
“Karena setelah waktu itu perhatian akan hilang dan orang-orang tertidur dan mereka benar,”|Paus Fransiskus, dikutip dari Reuters.
selain itu, Paus, mengingatkan, supaya para imam mempersiapkan khotbah dengan baik.
sebab, saat imam berkhotbah, imam tidak khotbah untuk dirinya sendiri, namun menyuarakan suara Yesus.
Paus Fransiskus, tidak ingin umat bosan.
Paus, mengatakan, dirinya pernah mendapat cerita dari seorang imam bahwa; ada umat yang suka beribadah di gereja yang tidak ada khotbahnya.
dilansir dari Catholic News Agency, Paus. Fransiskus, tidak ingin umat melewatkan khotbah di gereja, kemudian keluar untuk merokok, karena imam berbicara terlalu banyak dan lama.
Paus, menegaskan bahwa; Injil tidak dibacakan selama Misa, hanya untuk mengetahui bagaimana kejadiannya suatu kisah /atau firman.
Namun, Injil dibacakan untuk meningkatkan kesadaran umat, bahwa; yang terkandung dalam kitab suci adalah hal-hal yang dikatakan dan dilakukan oleh Yesus sendiri.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
| Narasi: Religius,
| Text: W.J.B
| Sumber Literasi: the Guardian, Catholic News Agency,
