'Jadi KHATIB, saat Presiden RI, Jokowi SALAT Idul Adha,' Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari BICARA Sifat Kebinatangan, seperti Fitnah, Rakus dan Tamak.!

Edisi: 814
Halaman 2
Integritas|Independen |Kredibel

       Potret: JP|Properti

SEMARANG, KUPANG TIMES - Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Hasyim Asy'ari, ditunjuk menjadi Khatib Salat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah, yang berlangsung di di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. 

Kegiatan Salat Idul Adha tersebut, turut dihadiri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

dalam Khotbahnya, Hasyim, berbicara, terkait sifat kebinatangan yang ada dalam diri manusia, seperti; sifat mementingkan diri sendiri hingga sifat sombong.

"sifat yang menganggap bahwa; hanya golongannya lah yang selalu benar, serta sifat yang memperlakukan sesamanya /atau selain golongannya sebagai mangsa, /atau musuh,"|Hasyim Asy'ari (Ketua KPU RI) saat di lokasi SaSalat Idul Adha 2024, Senin, (17/06/24).

Hasyim, menambahkan, sifat kebinatangan lainnya, seperti; "selalu curiga, menyebarkan isu yang tidak benar, fitnah, rakus, dan tamak,"

Kemudian, Hasyim, melanjutkan, ambisi yang tidak terkendalikan, tidak mau melihat kenyataan hidup, tidak mempan diberi nasehat, tidak mampu mendengar teguran, dan lain-lain. 

sifat-sifat tersebut diatas, merupakan sifat-sifat yang tercela dalam pandangan Islam.

"Sifat-sifat yang demikian, jika tetap dipelihara dan bercokol di dalam diri seseorang, akan membawa kepada ketidakstabilan dalam hidup, ketidakharmonisan dengan lingkungan, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat,"|Hasyim Asy'ari (Ketua KPU RI) 

Hasyim, mengatakan, sifat-sifat tersebut akan memudahkan jalan bagi terciptanya perpecahan, bahkan, ketidaktentraman dalam kehidupan.

"ajaran Islam dengan ajaran kurbannya menghendaki agar seorang Muslim mau mengorbankan sifat-sifat seperti itu dengan tujuan agar kestabilan dan ketentraman hidup dalam masyarakat dapat diwujudkan dan kedamaian antara sesama manusia dapat direalisir,"|Hasyim Asy'ari (Ketua KPU RI) 

dan di khotbahnya, Hasyim juga menyampaikan pesan dari kisah Nabi Ibrahim yang diperintah Allah SWT untuk menyembelih anaknya, Ismail, dan diganti dengan hewan kurban. 

Hasyim, menambahkan, ajaran Islam menghendaki agar kurban yang disampaikan harus binatang yang sempurna sifat-sifatnya, jantan, tidak buta, tidak lumpuh, tidak kurus, dan tidak cacat.

"ini mengandung makna bahwa di dalam melakukan kurban, beramal, dan berkarya setiap muslim dituntut untuk berusaha dalam batas-batas kemampuan maksimal, dengan mengerahkan tenaga secara optimal, tidak bermalas-malasan, tidak melakukan sesuatu dengan sembrono,"|Hasyim Asy'ari (Ketua KPU RI) 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran. 

| Narasi: Religius, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Setkab, Kemensetneg, KPU RI, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®