"Investor Asing BELUM ADA," APBN Sisa IDR 17 Triliun.! Mega Proyek Pembangunan IKN Berpotensi.?

Edisi: 815
Halaman 2
Integritas|Independen |Kredibel

          Potret: Kemen PUPR RI|Properti

KUPANG TIMES - Mega Proyek Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) saat ini menjadi tanda tanya besar. 

tidak sedikit yang mulai memperkirakan proyek raksasa tersebut akan berakhir dengan mangkrak.

hal tersebut, tidak cuma berkaitan dengan mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dari jabatannya sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN, akan tetapi juga masalah pembiayaan.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mengatakan dan mengakui investor asing hingga kini belum masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) karena pembangunan tahap I berkaitan dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

"Kalau ditanya kenapa belum ada investasi asing, desain kita itu klaster pertama ini selesai di lingkaran I (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan/KIPP IKN), baru masuk investasi asing di lingkaran II,"

"Sekarang belum mereka (investor asing) bisa lakukan (investasi di IKN) karena infrastruktur di lingkaran I belum selesai 100%,"

"Sekarang kami lakukan percepatan,"|Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi RI), dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR-RI di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, (11/06/24).

Pernyataan Bahlil tersebut, tentu berbeda, jika dibandingkan dengan optimisme pemerintah beberapa waktu sebelumnya. 

sederet investor dari berbagai negara, seperti; Uni Emirat Arab, China, hingga Korea Selatan diklaim akan menempatkan modal pada proyek IKN.

Dana APBN, 

Kendati belum ada investor asing, maka pembangunan IKN masih mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pembangunan IKN diperkirakan menyerap biaya sekitar IDR 466 triliun.

dari total anggaran tersebut, sebesar IDR 89,4 triliun akan disumbang oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sebesar IDR 123,2 triliun oleh BUMN, dan sebanyak IDR 253,4 triliun oleh Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

dana APBN akan ditujukan untuk prioritas pembangunan meliputi jalan utama, infrastruktur sanitasi air, istana presiden dan kantor wakil presiden.

dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta Pusat, pada akhir bulan lalu, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, melaporkan bahwa; pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk 2024 telah menghabiskan IDR 4,8 triliun APBN.

Jumlah anggaran yang terserap tersebut merupakan 12,1% dari total pagu untuk IKN, yakni; sebesar IDR 39,8 triliun. 

dari total pagu tersebut, kebutuhan infrastruktur mencapai IDR 36,5 triliun. 

dari pagu untuk infrastruktur, serapannya baru mencapai IDR 2,8 triliun per 30 April 2024.

sementara itu pada 2023, dana yang sudah dihabiskan adalah IDR 27 triliun dan 2022 sebesar IDR 5,5 triliun. 

total anggaran jika realisasi 2024 mencapai 100% adalah Rp72,3 triliun.

Maka dari itu, diperkirakan pada tahun depan sisa dana APBN yang sebesar IDR 17,1 triliun untuk pembangunan IKN akan habis.

Pembangunan IKN Berpotensi Mangkrak.?

Presiden RI, Jokowi, membantah, pembangunan IKN terbengkalai /atau berpotensi mangkrak. 

sejauh ini, menurut Presiden RI, Jokowi, pembangunan IKN, masih sesuai rencana. 

Upacara HUT RI 17 Agustus 2024 nanti juga akan diselenggarakan di IKN dan Jakarta.

Pembangunan di Istana Negara di IKN sudah 80% baik pembangunan interior dan eksterior. 

diperkirakan pada bulan Juli proses pembangunan rampung dan mulai dilakukan persiapan upacara kemerdekaan. 

"Jadi pembangunan kira-kira pertengahan Juli yang di sini udah siap dan akan mulai untuk persiapan 17 Agustus,"|Jokowi (Presiden RI) 

Bahlil, membantah, apa yang dibangun di ibu kota baru Indonesia itu, kini masih sebatas memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Bahlil, menegaskan, proyek-proyek yang ada di IKN juga bagian dari investasi lokal.

Bahlil, mengatakan, progres pembangunan sarana dan prasarana di sana sudah hampir rampung. 

Hal tersebut dikatakannya, saat berkunjung ke IKN pekan lalu.

"seminggu lalu saya baru pulang dari sana. Hotel sudah hampir jadi, rumah sakit hampir jadi, beberapa gedung-gedung untuk sarana prasarana mendasar juga sudah hampir jadi,"

"Itu adalah investasi semuanya, dalam negeri, di luar APBN,"|Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi RI). 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran. 

| Narasi: Pemerintah, Pembangunan, Investasi, Keuangan, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Setkab, Kemensetneg, Kemenkeu RI, Kemen Investasi RI, Kemen PUPR RI, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®