INGAT Kesuksesan Presiden RI, B.J. Habibie, TEKAN Nilai Tukar USD dari IDR 16.800 menjadi IDR 6.550.!

Edisi: 819
Halaman 3
Integritas|Independen |Kredibel

       Potret: AP|Properti

KUPANG TIMES - Nilai Tukar Rupiah, hampir sepekan terakhir, terus tertekan terhadap Dollar Amerika Serikat.

USD telah menembus level IDR 16.400 per 1 USD

Tren pelemahan rupiah tersebut, mengingatkan Kita semua, pada situasi krisis moneter 1998 silam. 

waktu itu, situasi Indonesia kacau, tidak hanya pada persoalan ekonomi, namun juga sosial dan politik.

para pelaku pasar, dipastikan, tidak akan lupa kepada pribadi, mendiang Bacharuddin Jusuf Habibie. 

di masa kepemimpinannya yang singkat, yakni; hanya 1 tahun 5 bulan.

Presiden Ke-3 RI, sukses, membuat mata uang Garuda menguat 34% dari IDR 16.800 menjadi IDR 7.385 per-USD. 

pada 21 Mei 1998, Bacharuddin Jusuf Habibie, harus melanjutkan nakhoda republik ini yang sedang babak belur oleh krisis keuangan, yang berkembang menjadi krisis ekonomi dan krisis sosial. 

Demo Mahasiswa yang intens dan krisis ekonomi yang berlarut dan menghancurkan rezim Soeharto.

beberapa pekan setelah B.J. Habibie, menduduki kursi presiden, nilai tukar rupiah sempat berada di titik terlemah sepanjang sejarah, yakni; di level IDR 16.800 pada 1 Juni 1998. 

Sentimen pasar memang sangat buruk di tengah ambruknya ekonomi negara Asia lainnya.

di Indonesia, bank rush (penarikan dana besar-besaran) menerpa bank-bank sejak tahun 1997, karena nasabah khawatir dana simpanan mereka hilang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh dari level psikologis 500 ke 258 (pada 6 Oktober 1998), dan disintegrasi bangsa menyeruak.

paket restrukturisasi perbankan untuk membangun kembali perbankan yang sehat pada 21 Agustus 1998 cukup efektif. 

melalui kebijakan tersebut, beberapa bank di-merger untuk menjadi bank baru yang kuat dari sisi pendanaan, salah satunya adalah Bank Mandiri.

Pemerintahan Habibie juga mengambil keputusan besar untuk memisahkan Bank Indonesia (BI) dari pemerintah

dengan pemisahan tersebut, BI menjelma menjadi lembaga independen dan berhasil mendapatkan kepercayaan publik. 

Habibie, mampu meyakinkan pasar global dan menjinakkan tekanan atas rupiah meski tanpa dukungan intervensi BI, yang waktu itu belum memiliki kewenangan stabilisasi rupiah. 

Gubernur BI Perry Warjiyo kini berwenang mengintervensi rupiah berkat UU tentang BI (No. 23 tahun 1999), yang diteken oleh Habibie.

dalam masa pemerintahan Habibie, IDR tercatat menguat 34,1%, dari Rp 16.800 per USD (20 Mei 1998) menjadi IDR 7.385 (20 Oktober 1999). 

IDR bahkan sempat menyentuh level terkuatnya dalam sepanjang sejarah Indonesia setelah krisis 1997, yakni; pada 6.550 per USD (28 Juni 1999).

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran. 

| Narasi: Sejarah, Keuangan, Manajemen, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Bank Indonesia, Kemenkeu RI, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®