Edisi: 775
Halaman 3
Integritas|Independen |Kredibel
PARIS, PERANCIS, KUPANG TIMES - Tim Nasional U-23 Indonesia gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024, usai dikalahkan timnas U-23 Guinea, dalam pertandingan play-off di Stadion Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis, (09/05/24).
Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 0-1 untuk kemenangan timnas Guinea.
Pemain RB Leipzig, Ilaix Moriba menjadi pencetak gol tunggal timnas Guinea melalui titik putih pada menit Ke-28.
timnas Guinea, sebenarnya berpeluang menambah keunggulan pada babak kedua.
Namun, tendangan penalti Algassime Bah membentur tiang gawang.
dengan hasil tersebut, timnas Guinea akan tergabung ke grup A bersama Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia baru di Oimpiade Paris 2024.
adapun Skuad Garuda gagal memutus rekor buruk, yang tidak pernah tampil pada ajang olahraga multi-event tersebut sejak terakhir kali dilakukan pada 1956 silam.
Babak Pertama,
Permainan di awal babak pertama berjalan dengan tempo yang cukup cepat.
Kedua tim bergantian melancarkan serangan hingga menciptakan sejumlah peluang.
namun sampai menit Ke-15, belum ada yang membuahkan hasil.
Pratama Arhan menciptakan peluang pertama untuk Timnas U-23 Indonesia pada menit Ke-17.
Berawal dari umpan jauh Marselino Ferdinan, Arhan berdiri bebas di sisi kanan, lalu melewati satu bek timnas Guinea dan melepaskan tendangan terarah.
namun, masih bisa diamankan oleh Kiper timnas Guinea, Soumalia Sylla.
Petaka datang untuk Timnas U-23 Indonesia di menit Ke-28.
berawal dari timnas Guinea melakukan serangan balik cepat yang membahayakan gawang Ernando Ari sehingga Witan Sulaeman terpaksa melakukan pelanggaran di kotak penalti.
Ilaix Moriba yang menjadi eksekutor mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Skor Indonesia vs Guinea 0-1.
tertinggal satu gol membuat Timnas U-23 Indonesia meningkatkan intensitas serangan.
Marselino Ferdinan mendapat peluang melepaskan tembakan usai melakukan kombinasi dengan Witan Sulaeman.
namun bola masih melambung tinggi di atas gawang.
Pasukan Merah Putih terus menggempur pertahanan Guinea hingga memasuki akhir babak pertama.
Namun, hingga enam menit tambahan waktu habis, tidak ada yang berbuah menjadi gol.
Babak pertama pun berakhir dengan skor 0-1 untuk keunggulan timnas Guinea.
Babak Kedua,
timnas Guinea membuat peluang emas pertama pada awal babak kedua.
Berawal dari kesalahan komunikasi di lini belakang, bola dicuri Algassame Bah yang berhasil melewati Ernando Ari.
Bah mengirim umpan cutback yang disambut tendangan keras Issiaga Camara.
Namun, bola berhasil dihalau oleh Nathan Tjoe-A-On di garis gawang.
Coach timnas Indonesia, Shin Tae-yong, melakukan beberapa pergantian pemain di awal babak kedua.
Alfeandra Dewangga dan Ramadhan Sananta masuk untuk menggantikan Jeam Kelly Sroyer dan Komang Teguh.
di tengah upaya Timnas U-23 Indonesia membangun serangan untuk menyamakan kedudukan.
timnas Guinea lagi-lagi mendapatkan pelanggaran penalti.
kali ini Alfeandra Dewangga dianggap melakukan pelanggaran terhadap penyerang Guinea di kotak terlarang.
Keputusan wasit asal Prancis Letexier Francois, mendapat protes keras oleh Tim Merah Putih.
Shin Tae-yong, bahkan, terlihat sangat marah hingga diganjar dua kartu kuning sehingga tidak bisa mendampingi anak asuhnya hingga akhir pertandingan.
Namun, Algassime Bah yang menjadi eksekutor gagal menjalankan tugasnya.
momen tersebut dimanfaatkan Timnas Indonesia U-23, untuk terus melancarkan serangan ke lini pertahanan timnas Guinea.
Berbagai upaya dilakukan, dari tengah maupun sisi sayap.
Peluang-peluang berbahaya didapatkan, tetapi penyelesaian akhirnya belum maksimal.
Hingga laga usai, skor 0-1 bertahan untuk kemenangan Guinea.
Susunan Pemain:
Indonesia (3-4-2-1): Ernando Ari, Muhammad Ferarri, Nathan Tjoe A On, KOmang Teguh; Pratama Arhan, Bagas Kaffa, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, Kelly Sroyer, Rafael Struick
Pelatih: Shin Tae-yong
Guinea (4-3-3): Soumaila Sylla; Ibrahim Diakite, Saidou Sow, Mohamed Soumah, Madiou Keita; Issiaga Camara, Aguibou Camara, Ilaix Moriba; Ousmane Camara, Algassime Bah, Facinet Conte
Pelatih: Kaba Diawara
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
| Narasi: Olahraga, Sepakbola,
| Text: W.J.B
| Sumber Literasi: FIFA, CAF, AFC, PSSI,