Edisi: 755
Halaman 1
Integritas|Independen |Kredibel
NEW YORK, USA, KUPANG TIMES - Amerika Serikat menolak draft resolusi permintaan Palestina, untuk menjadi anggota penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam pengambilan suara di gedung Dewan Keamanan PBB, New York City, pada Kamis, (18/04/24).
12 dari 15 anggota DK-PBB menyetujui resolusi tersebut, dan 2 abstain, termasuk Inggris.
meski demikian, AS memiliki Hak Veto, sebagai salah satu dari 5 (lima) Negara Anggota Tetap DK-PBB.
"Hamas, sebuah organisasi teroris, saat ini menggunakan kekuatan dan pengaruhnya di Gaza, sebagai bagian dari integral dari Negara yang di-impikan dalam resolusi ini,"
"oleh karena itu, AS (memveto) resolusi Dewan Keamanan itu,"|Robert Wood (Wakil Dubes AS untuk PBB)
status Palestina di PBB sekarang adalah sebagai pemantau.
setiap anggota pemantau PBB, punya hak untuk ajukan diri, agar diakui sebagai Negara Anggota PBB.
tahun 2002 silam, Swiss mendapat status Keanggotaan dari PBB, setelah menjadi pemantau di PBB sejak tahun 1946.
Dubes Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengatakan, Palestina gagal memenuhi kriteria untuk menjadi anggota penuh PBB.
sementara itu, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, mengecam veto AS.
Mahmoud Abbas, mengatakan, itu sebagai hal yang "tidak adil, tidak etis dan tidak dapat dibenarkan."
dan Mahmoud Abbas, juga mengatakan, veto AS menentang "Kehendak Komunitas Internasional, yang sangat mendukung keanggotaan penuh Palestina,"
Berikut, pandangan dari para petinggi negara yang menghadiri sidang di DK-PBB, antara lain:
untuk diketahui • statu pemantau Palestina di PBB, memungkinkan utusannya untuk bisa hadir dan berbicara di berbagai forum PBB, termasuk Majelis Umum, tetapi tidak berhak ikut dalam pengambilan suara keputusan.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
| Narasi: Politik, Hukum,
| Text: W.J.B
| Sumber Literasi: DK-PBB, VOA, Reuters,
