POLITICAL ISSUES: Inche Sayuna RESMI Adukan Ketua DPD Partai Golkar NTT, Melkiades Laka Lena Ke Mahkamah Partai dan Dewan Etik.?

Edisi: 725
Halaman 2
Integritas|Independen |Kredibel

       Potret: KT|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Politisi senior Partai Golkar, Dr. Inche DP Sayuna, SH, M.Hum, M.Kn, resmi melaporkan Ketua DPD Partai Golkar  Provinsi Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena ke Mahkamah Partai dan Dewan Etik DPP Partai Golkar.

Inche Sayuna, tidak terima dicopot dari Sekretaris DPD Partai Golkar NTT dengan alasan yang dibuat-buat.  

Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT itu menilai Melki Laka Lena sewenang wenang dan melanggar mekanisme kerja dan AD/ART Partai serta Peraturan Organisasi Partai Golkar yang selama ini dipedomani.

Dewan Etik DPP Partai Golkar langsung menanggapi, dengan memanggil Inche Sayuna.

dalam sidang perdana yang digelar di Jakarta, Selasa, (19/03/24), Inche Sayuna, dimintai keterangan.

Inche, menjelaskan bahwa; sidang etik dimulai pukul 11:00am WIB. 

"Seluruh keterangan dan bukti sudah saya jelaskan ke Dewan Etik,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar) 

Inche Sayuna, mengatakan, Dewan Etik, menanyakan, pelanggaran terhadap prosedur dan mekanisme pergantian sekreatris sesuai AD ART dan Peraturan Organisasi Partai Golkar.

"mereka juga menanyakan tentang kronologi, lalu mekanisme dan prosedur yang dilanggar serta harapan saya,"

"semua dalil dilengkapi dengan bukti,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar) 

Inche Sayuna, melanjutkan, Dewan Etik Partai Golkar, akan memanggil Melki Laka Lena untuk dimintai keterangan.

"Melki akan dipanggil segera,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

Inche Sayuna, kembali menjelaskan, terkait kronologi pencopotan dirinya dari Sekretaris DPD Partai Golkar NTT.

pada Kamis, (06/03/24) lalu, Inche, menerima undangan (tanda tangan saya selaku sekretaris di scan) untuk mengadakan rapat pleno DPD I Partai Gokar dengan salah satu agenda adalah Evaluasi Kepengurusan DPD Partai Golkar Provinsi NTT. 

Rapat itu dihadiri oleh Ketua dan anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Propinsi NTT.

Ketua DPD I Partai Golkar selaku pimpinan rapat menjelaskan bahwa; untuk menghadapi Pilkada maka butuh Evaluasi terhadap seluruh badan pengurus partai termasuk ketua dan evaluasi ini akan dilakukan oleh tim yang ditunjuk secara sepihak oleh ketua DPD Golkar Propinsi NTT dan mengatakan bahwa akan menggunakan otoritasnya selaku ketua untuk memutuskan.

Peserta rapat kemudian menyarankan agar evaluasi ini tdk urgen dan justru kontra produktif sehingga diminta untuk ditunda (catatan dari Dewan Pertimbangan).

selain itu, dari peserta rapat juga meminta agar evaluasi dilakukan oleh pihak yang independen dan catatan evaluasi harus dilakukan secara terbuka serta diberi kesempatan kepada yang bersangkutan untuk membela diri.

Selain itu wajib mentaati AD/ART Partai dan PO Organisasi.

Pimpinan Rapat kemudian secara sepihak, menggunakan otoritasnya sebagai ketua tanpa meminta usulan dari peserta rapat menunjuk 4 orang dari unsur pengurus DPD Golkar Provinsi NTT yang juga merupakan bagian dari pihak yang akan dievaluasi selaku pengurus DPD Golkar NTT.

Kemudian pada tanggal 8 Maret, Inche dihubungi oleh salah satu Tim evaluasi, Ans Takalapeta dan menyampaikan bahwa namanya telah diganti dan tidak lagi menjabat sebagai sekretaris. 

Inche digeser ke wakil ketua nomor urut 2 dengan satu bidang baru dalam struktur yang baru yaitu; Wakil Ketua Bidang Hubungan Organisasi Kemasyarakatan. 

Posisi sekretaris diganti oleh salah satu tim evaluasi dari 4 orang yang ditunjuk oleh ketua DPD Golkar NTT, Welmintje S. Libby Sinlaeloe.

"Saya menanyakan tentang catatan evaluasi terhadap sekretaris tapi beliau mengatakan bahwa; tidak ada catatan evaluasi dan hanya menyampaikan alasan bahwa karna ketua dan sekretaris adalah sama sama pimpinan DPR jadi pasti semua sibuk,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

pada Minggu, (10/03/24) lalu, Ketua mengeluarkan undangan rapat online dan dalam rapat tersebut ketua meminta kepada tim evaluasi untuk hanya membacakan perubahan struktur yang baru dan tidak ada catatan evaluasi yang disampaikan dalam rapat tersebut dan Ketika peserta rapat meminta catatan evaluasi beliau menyampaikan bahwa; akan dilengkapi kemudian oleh tim evaluasi.

"Sampai dengan malam tanggal 12 maret 2024 kami meminta catatan evaluasi dari tim evaluasi bernama bapa Ans Takalapeta tapi beliau menyampaikan bahwa belum ada,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

Inche Sayuna, merasa Ketua DPD Partai Golkar NTT, telah menggunakan kuasa sebagai ketua dan bertindak sewenang wenang dalam mengelola partai ini, melanggar seluruh mekanisme organisasi dalam berpartai dan melanggar AD/ART serta PO Partai Golkar.

"Selain itu, pergantian saya sebagai sekretaris secara mendadak dan terkesan buru buru adalah skenario ketua DPD Golkar NTT untuk menjegal saya menjadi pimpinan DPRD NTT,"

"Pergantian ini dilakukan agar saya tidak memenuhi syarat sebagai salah satu calon pimpinan DPRD NTT yang akan datang karena beliau sudah memiliki kandidat lain yang diunggulkan," |Inche Sayuna (Politisi Golkar)

sementara ditempat terpisah, Humas DPD Partai Golkar NTT, Frans Sarong, membenarkan terjadi pergantian Sekretaris DPD Partai Golkar NTT dari Inche Sayuna kepada Libby Sinlaeloe.

"Ya benar, telah disampaikan melalui rapat pleno DPD Golkar NTT, pekan lalu,"|Frans Sarong (Humas DPD Partai Golkar NTT), saat dikonfirmasi KUPANG-TIMES, Selasa, (19/03/24) 

Ketua Bappilu Partai Golkar NTT itu mengatakan, alasan pencopotan Inche Sayuna.

"Sebenarnya penyegaran, berupa usulan pergeseran kepengurusan,"|Frans Sarong (Humas DPD Partai Golkar NTT)

menurut, Frans, Inche Sayuna yang selama ini menjabat sebagai sekretaris, hanya bergeser menjadi salah satu wakil ketua.

"Posisinya digantikan Ibu Libby Sinlaeloe,"|Frans Sarong (Humas DPD Partai Golkar NTT)

Frans, juga mengatakan, para caleg provinsi dari Golkar yang dipastikan terpilih juga menjadi bagian dari penyegaran kepengurusan ini.

"Usulan penyegaran kepengurusan dimaksud sudah disampaikan ke Jakarta dan saat ini sedang menunggu SK definitif dari DP Golkar,"|Frans Sarong (Humas DPD Partai Golkar NTT)

sebagaimana yang terjadi dalam rapat pleno, Frans Sarong, mengatakan, penyegaran pengurus diperlukan menyongsong Pilkada November 2024 mendatang.

"Kalau pileg lebih mengandalkan kekuatan para calegnya,"

"sementara pilkada terutama mengandalkan kekuatan mesin partai,"

"yang dimaksud di sini adalah kelompok pengurus yang solid dan benar benar siap bergerak cepat mendukung perjuangan Golkar memenangkan kontestasi pilkada sesuai targetnya, setidaknya bukukan 60 persen kemenangan,"|Frans Sarong (Humas DPD Partai Golkar NTT)

namun, Frans Sarong, membantah, Inche Sayuna, mendapat punishment, karena sudah tidak harmonis dengan Ketua DPD Partai Golkar NTT Emanuel Melkiades Laka Lena.

"tidak benar pergeseran kepengurusan /atau semacam punishment terhadap Ibu Inche, karena isu disharmoni,"

"isu disharmoni itu tidak benar,"

"Pergeseran kepengurusan.? ini hanya penyegaran biasa,"|Frans Sarong (Humas DPD Partai Golkar NTT)

apakah pergeseran kepengurusan itu sekalian pupuskan peluang Ibu Inche menduduki posisi pimpinan DPRD NTT periode 2024 - 2029.?

"terkait urusan posisi jabatan tersebut tidak terungkap melalui pleno pekan lalu itu,"

"mungkin jadi bahasan pada kesempatan rapat lain,"|Frans Sarong (Humas DPD Partai Golkar NTT)

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran. 

| Narasi: Politik, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Humas DPD Golkar NTT, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®