POLITICAL ISSUES: Inche Sayuna DI COPOT dari Jabatan Sekretaris DPD Partai Golkar NTT.!

Edisi: 725
Halaman 1
Integritas|Independen |Kredibel

       Potret: KT|Properti

KUPANG TIMES - Politisi Senior Partai Golkar, Dr. Inche D.P. Sayuna, SH., M.Hum., M.Kn, DI COPOT dari Jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Posisi yang di-tinggalkan Inche Sayuna, langsung digantikan oleh Libby Sinlaeloe.

Pencopotan Inche Sayuna dilakukan Ketua DPD Partai Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena. 

Inche Sayuna, membenarkan informasi pencopotan jabatannya tersebut, saat dikonfirmasi KUPANG-TIMES, Senin, (18/03/24)

Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT itu, mengatakan, diri-nya mendapatkan informasi pencopotan dari Politisi Partai Golkar, Ans Takalapeta, melalui telepon pada tanggal 08 Maret 2024 lalu. 

"Pak Ans Takalapeta, menyampaikan bahwa; mereka sudah rapat dua kali, ibu sek punya nama sudah diganti,"

"Posisi diganti oleh ibu Libby Sinlaeloe,"

"Ibu, kami kasih urutan ketiga dari atas sebagai wakil ketua,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar) mengulangi ucapan Ans Takalapeta

Kepada, Ans Takalapeta, Inche Sayuna meminta catatan dari tim yang dibentuk oleh Melki Laka Lena untuk melakukan evaluasi kinerja pengurus.

"Saya minta diberi catatan, pak Ans bilang tidak ada catatan,"

"alasannya, ketua dan sekretaris sama-sama sibuk sehingga konsentrasi di pimpinan DPRD agar tidak diganggu tugas partai,"

"tapi ketua tidak diganti,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar) 

Ans Takalapeta minta Inche Sayuna untuk legowo menerima posisi baru, jika tidak maka akan berbeda.

"Nadanya seakan-akan mengancam saya, nama saya akan hilang dalam struktur,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

Inche Sayuna, mengatakan, sampai saat ini belum menerima surat keputusan mengenai pencopotannya dari Sekretaris DPD Partai Golkar NTT.

Inche Sayuna, menjelaskan, kronologi pencopotannya.

menurut, Inche Sayuna, semua bermula  pada tanggal 06 Maret 2024 lalu. 

"Saya menerima undangan, tanda tangan saya di-scan,"

"Saya dikasih tau staf bilang pak ketua minta rapat," 

"Undangan rapat pleno dengan empat agenda, evaluasi pileg, persiapan Pilkada, evaluasi badan pengurus dan keempat, warna sari,"

"masuk dalam rapat pleno, undangan cukup lengkap,"

"Badan Pengurus tidak lengkap, Dewan Pertimbangan cukup banyak dan ada fraksi,"

"Dia menjelaskan agenda rapat, ada evaluasi terhadap badan pengurus,"

"Jadi, kami peserta rapat kaget,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

Ada peserta rapat menolak rapat evaluasi Pileg, karena penghitungan suara belum selesai. 

Begitupun agenda persiapan Pilkada, karena Pilkada masih jauh.  

"Evaluasi itu kemudian ditolak oleh beberapa orang Dewan Pertimbangan, dianggap tidak urgen,"

"Tidak ada urgensinya,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

Peserta lain memberi catatan bahwa; evaluasi badan pengurus dilakukan secara menyeluruh mulai dari ketua.

selain itu, mengingatkan aturan organisasi tentang evaluasi. 

Tapi Melki Laka Lena, ngotot tetap mau evaluasi.

"Saya juga mengingatkan dia, evaluasi dilakukan secara terbuka dan sesuai PO. Evaluasi oleh tim independen,"

"Setiap orang yang dievaluasi diberi kesempatan untuk membela diri,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

Namun, Melki Laka Lena tegas menolak dengan mengatakan, "Saya gunakan otoritas sebagai ketua." 

Melki Laka Lena, langsung memutuskan dengan menunjuk empat orang pengurus DPD I sebagai tim untuk melakukan evaluasi.

dan tim tersebut terdiri dari; Ans Takalapeta, Frans Sarong, Heru Dupe dan Libby Sinlaeloe.

Kemudian pada tanggal 08 Maret 2024 lalu, Ans Takalapeta menelepon dan menyampaikan bahwa; Inche Sayuna, sudah dicopot dari posisi Sekretaris DPD Partai Golkar NTT.

Inche Sayuna mengatakan, tim bukan bagian dari orang yang dievaluasi. 

Tim juga tidak bisa mengambil keputusan, hasil kerja tim dibawa ke forum rapat pleno.

"Anggota tim ternyata menggantikan posisi saya, berarti dia punya kepentingan,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

Pada tanggal 10 Maret, Melki Laka Lena menggelar rapat online. 

Meski ada kesibukan, Inche Sayuna memutuskan ikut hadir dalam rapat tersebut.

"Saya sudah rasa dan tahu,"

"ada bagian yang direkayasa oleh ketua dengan memanggil semua orang yang ikut dia untuk ikut rapat agar memenuhi kuarom,"

"di bilang agenda mendengar hasil kerja tim. Panitia membacakan hasil keputusan,"

"Saya sempat tanya minta catatan dari tim, dan hasil kerja tim harus disampaikan ke rapat pleno,"

"Tapi direspon bilang tidak ada,"

"Saya sampaikan terima kasih kepada panitia, walau ada yang aneh,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

Ada Upaya Menjegal, 

Inche Sayuna, menduga, pencopotannya, ada kaitannya dengan rencana pengisian posisi pimpinan DPRD Provinsi NTT dari Partai Golkar berdasarkan hasil Pemilu 2024.

"Saya coba review kembali pernyataan dia sebelumnya,"

"Saya lihat dia punya maksud tidak bagus,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

Menurut Inche, sebelum penghitungan suara dilakukan, Melki menelepon beberapa tim Inche Sayuna.

"Dia meragukan saya bisa tembus (lolos lagi ke DPRD NTT), kira-kira begitu,"

"Tapi yang membuat saya merasa curiga, karena ada beberapa pernyataan beliau, ada keterkaitan dengan saya punya posisi,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

Waktu sedang penghitungan suara, Inche, mengatakan, Melki membuat pernyataan dalam rapat online bahwa; suara tertinggi belum tentu dapat pimpinan Dewan.

"Saya punya suara paling tinggi waktu itu, saat penghitungan pertama,"

"Karena saya tahu aturan sehingga saya tidak hiraukan omongannya,"

"Tiba-tiba ada teman lain dapat suara tertinggi, dia buat pernyataan bahwa suara paling tinggi menjadi pimpinan Dewan,"

"Jadi ada kaitannya dia punya rencana ganti sekretaris,"

"Saya merasa rapat ini rekayasa dia untuk mengganti posisi sekretaris,"

"Pointnya mengganti sekretaris saja,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

Menurut Inche, posisi sekretaris sangat kuat untuk menjadi pimpinan Dewan, sebagaimana diatur dalam peraturan organisasi (PO).

dalam PO Partai Golkar, syarat menjadi pimpinan Dewan, yakni; menjabat anggota DPRD, pengurus 5 tahun, memenuhi bilangan pembagi pemilih dan menduduki posisi pimpinan partai menjadi prioritas.

"Saya sungguh menyadari upaya dia menjegal saya untuk menjadi pimpinan Dewan,"

"Karena ada orang tertentu yang sudah dia siapkan,"

"Orang tertentu juga sudah pernah bicarakan mau jadi pimpinan Dewan,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

Inche Sayuna menegaskan, diri-nya sedang mempertimbangkan, untuk melakukan upaya banding melalui Mahkamah Partai dan Dewan Etik.

"Terus terang, kalau sekretaris sudah tidak betul dengan ketua harus diganti,"

"Tapi saya tidak bisa terima orang menggunakan kekuasaan sebagai ketua melakukan sewenang-wenang dalam organisasi,"

"Saya melawan semua keputusan yang digunakan sewenang-wenang,"

"Saya tidak mau ada orang memamerkan kekuasaan,"

"Ada aturan partai yang mengatur kita,"

"Saya pasti melakukan perlawanan untuk mendapat keadilan bukan untuk kembali ke posisi sekretaris, biar kita bisa mendapat alasan yang objektif dari pergantian ini,"

"Upaya ini untuk meletakan dasar yang baik dalam pengelolaan partai ke depan,"|Inche Sayuna (Politisi Golkar)

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran. 

| Narasi: Politik, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: DPD Partai Golkar NTT, Inche Sayuna (Politisi Golkar), 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®