Edisi: 734
Halaman 2
Integritas|Independen |Kredibel
KUPANG TIMES - Pontius Pilatus adalah salah seorang Prefek (Gubernur) Romawi di masa lalu untuk sebuah provinsi di wilayah Timur Tengah yang dikenal sebagai Provinsi Yudea.
sebagaimana diketahui dari berbagai literatur sejarah, Kekaisaran Romawi memiliki wilayah kekuasaan yang membentang luas dari benua Eropa, Asia hingga Afrika, melalui sejarah penaklukannya, menjadikannya sebagai salah satu kekaisaran paling besar dan paling kuat yang pernah ada di atas muka Bumi ini.
sebenarnya nama Pontius Pilatus sebagai salah satu Gubernur Romawi tidaklah begitu terkenal, hanya terdapat sedikit catatan historis dan temuan arkeologis yang menyebutkan namanya.
Pontius Pilatus, dikenal karena namanya dituliskan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru umat Kristiani yakni; dalam Kitab Injil sebagai Gubernur Romawi yang mengadili dan menyalibkan Yesus Kristus, tokoh yang menjadi inti iman Kristiani.
ingin tahu lebih lanjut tentang Pontius Pilatus.?
Berikut, 5 (lima) fakta menarik dari Pontius Pilatus:
1. Gubernur Romawi untuk Provinsi Yudea,
dilansir dari Britannica, berdasarkan sejumlah catatan yang ada, Pontius Pilatus merupakan Gubernur Romawi untuk Provinsi Yudea, yang memerintah pada sekitar tahun 26 hingga 36 M.
Provinsi Yudea /atau Judaea, merupakan provinsi Romawi yang meliputi; daerah geografis Yudea, Samaria dan Idumea.
menurut sejumlah literatur, Provinsi Yudea bukanlah sebuah provinsi penting dalam kekaisaran Romawi, khusus dalam hal penerimaan pajak.
Pontius Pilatus menjadi Gubernur Yudea dalam masa pemerintahan Kaisar Tiberius (14-37 M) berkuasa di Roma.
Sebagai seorang gubernur, Pontius Pilatus merupakan perwakilan resmi kaisar Roma di provinsi tersebut.
saat Pontius Pilatus menjadi Gubernur Yudea, di wilayah ini juga terdapat Raja yang dikendalikan oleh Roma dan berkuasa atas wilayah Galilea serta Peraea yang bernama Raja Herodes Antipas.
sebagai seorang Gubernur Yudea, kemungkinan Pontius Pilatus berkedudukan dan tinggal di daerah yang bernama Caesarea Maritima, kota yang dibangun di antara tahun 22 hingga tahun 10 SM oleh raja wilayah yang dikendalikan penuh oleh Roma yang bernama Raja Herodes Agung, ayah dari Raja Herodes Antipas.
Pontius Pilatus sesekali pergi ke kota Yerusalem untuk menjaga ketertiban, seperti; pada hari raya Paskah Yahudi ketika banyak sekali peziarah Yahudi datang ke kota tersebut.
Selain itu Pontius Pilatus, juga berkeliling provinsi untuk mengetahui permasalahan yang ada dan untuk menegakkan hukum yang menjadi wewenangnya.
2. Temuan Arkeologi yang menulis namanya, ditemukan pada tahun 1961,
selain namanya yang tertulis dalam Kitab Injil dan literatur-literatur kuno yang ditulis oleh sejarawan Yahudi seperti; Flavius Josephus, hingga tahun 1960, tidak lagi ditemukan bukti-bukti arkeologi yang berkaitan dengan Pontius Pilatus.
Namun, dilansir Britannica, dalam sebuah upaya penggalian di situs Caesaria Maritima, Israel pada tahun 1961, ditemukan sebuah batu dengan inskripsi nama Pontius Pilatus yang masih dapat terbaca secara jelas.Inskripsi tersebut jika direkontruksi, dalam bahasa latin berbunyi, "S TIBERIÉVM (baris pertama), PONTIVS PILATVS (baris kedua), PRAEFECTVS IVDAEAE (baris ketiga)."
Tiberium berkaitan dengan nama Kaisar Tiberius yang berkuasa di Roma ketika Pontius Pilatus, menjabat sebagai Gubernur Yudea, lalu baris Kedua dan Ketiga menyebutkan secara jelas bahwa; Pontius Pilatus adalah seorang Prefek /atau Gubernur Yudea.
Batu inskripsi Pontius Pilatus tersebut, merupakan satu-satunya bukti otentik dan tak terbantahkan mengenai keberadaan secara historis seorang Pontius Pilatus dalam sejarah Kekaisaran Romawi.
3. menjadi Pengadil Yesus Kristus, dalam Peristiwa Penyaliban,
Kitab Injil menuliskan pada sekitar tahun 30-an Masehi, muncul seorang pemuda bernama Yesus yang memberikan pengajaran tentang kasih, pertobatan dan pengampunan.
Banyak orang yang tertarik dengan pengajaran dan khotbah Yesus, apalagi Yesus juga melakukan banyak mukjizat seperti; membangkitkan orang mati, menyembuhkan banyak orang sakit termasuk menyembuhkan penyakit yang dianggap kutukan pada masa itu, yaitu; penyakit kusta.
Yesus menjadi sangat terkenal dan memiliki banyak pengikut, apa yang dilakukan Yesus sampai ke telinga para petinggi dan Imam agama Yahudi, di pimpin oleh Imam Hanas dan Kayafas, mereka tidak suka dengan apa yang dilakukan Yesus, karena dirasa mengancam posisi istimewa mereka sebagai pimpinan agama Yahudi.
akhirnya dengan rekayasa dan persekongkolan jahat, mereka memfitnah Yesus melakukan ajaran sesat yang melawan Hukum Taurat, meskipun mereka tidak bisa membuktikan tuduhan itu.
mereka menangkap dan menyerahkan Yesus ke Pilatus untuk disalibkan.
sebagai Prefek Roma di Yudea, Pontius Pilatus, memiliki wewenang untuk melakukan pengadilan dan menjatuhkan hukuman mati kepada seseorang.
Pontius Pilatus mengadili Yesus, namun dirinya tidak menemukan kesalahan yang menyebabkan Yesus pantas dihukum mati.
karena tekanan yang besar dari massa yang sudah terprovokasi akhirnya Pontius Pilatus menyerahkan Yesus untuk disalibkan.
tiba-tiba di depan Imam Kepala Yahudi dan massa yang berkumpul Pontius Pilatus mengambil bejana berisi air dan mencuci tangannya dan mengatakan, dirinya tidak bertanggung jawab atas darah Yesus dalam peristiwa ini.
Pontius Pilatus, menyadari bahwa; provinsi yang dipimpinnya merupakan salah satu provinsi yang mudah bergolak dan sedikit pemicu bisa menimbulkan pemberontakan yang tentu akan mengancam posisinya sebagai seorang gubernur.
Pontius Pilatus, lebih memilih kariernya daripada Keadilan yang bisa dibuatnya.
Yesus Kristus akhirnya disalibkan, peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya menjadi inti dari keyakinan umat Kristiani.
4. Penemuan Jalan Kuno di bagian Selatan Kota Yerusalem, yang dikaitkan dengan namanya,
Salah satu fakta terbaru mengenai Pontius Pilatus diungkap melalui penemuan jalan kuno yang diduga kuat dibuat pada masa pemerintahannya di Yudea.
dilansir dari National Geographic dalam artikelnya yang berjudul "Road built by biblical villain uncovered in Jerusalem," pada tahun 2019 arkeolog mengungkap sebuah jalan kuno yang ditemukan dalam sejumlah program penggalian yang telah dilakukan sebelumnya di selatan kota Yerusalem.
dari sejumlah koin yang ditemukan terkubur di bawah kontruksi jalan tersebut merujuk pada masa pemerintahan Pilatus.
Koin merupakan salah satu petunjuk paling penting mengenai suatu masa karena sejumlah Prefek Roma di Yudea termasuk Pilatus diketahui mencetak koin pada masa pemerintahannya, sehingga koin-koin tersebut dapat dicocokkan dengan catatan sejarah yang ada.
Sebagaimana diketahui dari sejumlah literatur sejarah, di masa lalu kota Yerusalem merupakan salah satu pusat peziarahan bagi orang-orang Yahudi.
Kemungkinan Pilatus membuat jalan tersebut untuk mengurangi ketegangan hubungannya dengan orang-orang Yahudi sekaligus memfasilitasi para peziarah Yahudi dari seluruh penjuru kekaisaran yang ingin berziarah ke kota Yerusalem.
Sebagai tambahan informasi, setelah abad Masehi kota Yerusalem juga menjadi tempat terdapatnya situs-situs paling suci dari 3 agama, Yahudi, Kristen dan Islam.
5. Akhir Kisah Kehidupan Pontius Pilatus, yang diliputi Misteri dan Pertanyaan,
Karena terbatasnya sumber historis mengenai kehidupan Pontius Pilatus, akhir karier dan kisah kehidupannya setelah tidak menjabat sebagai Gubernur Yudea diliputi misteri dan pertanyaan.
dalam literatur Yahudi kuno karya sejarawan Yahudi, Flavius Josephus, dituliskan Pontius Pilatus dicopot dari jabatannya dan dikirim kembali ke Roma, setelah dirinya terbukti menggunakan kekuatan dan kekuasaannya secara berlebihan dalam menangani pemberontakan orang-orang Samaria.
Setelah di Roma, Pontius Pilatus, menghilang dari catatan sejarah.
dan hubungan Pontius Pilatus dengan orang Yahudi juga tidak baik, yang didukung dengan sejumlah catatan provokasi Pontius Pilatus yang bersinggungan dengan keyakinan orang Yahudi, akumulasi ketidaksenangan orang-orang Yahudi di wilayah Yudea terhadap pendudukan Romawi memuncak sekitar tiga puluh tahun setelah masa pemerintahannya.
sebagaimana dituliskan dalam buku sejarah Roma berjudul "Rome Down Through the Centuries" (1990: F.LLI Mistretta Editori-Palermo), pada tahun 66 hingga 70 M orang-orang Yahudi memberontak kepada Romawi, untuk memadamkan pemberontakan Jenderal Vespasian memimpin ekspedisi militer sejumlah Legiun Romawi, termasuk salah satunya pasukan elit Romawi, Legiun X Fretensis yang terkenal tangguh.
dalam peristiwa tersebut, Vespasian dan pasukannya menghancurkan kota Yerusalem dan Bait Suci orang Yahudi.
dan, di dalam sejarahnya, Kekaisaran Romawi banyak mendirikan provinsi di wilayah taklukkannya yang saat ini menjadi kota-kota dunia.
Semoga cerita dan fakta tersebut diatas, dapat menambah sedikit pengetahuanmu, terkait salah satu provinsi dan Gubernur Romawi yang terdapat di Timur Tengah pada masa lalu, ya.!
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
| Narasi: Religius, Sejarah,
| Text: W.J.B
| Sumber Literasi: wikimedia.org, Britannica, Israel Musseum (private-tours-in-israel.com), villains.fandom.com, cbn.com, Flavius Josephus, National Geographic dalam artikelnya yang berjudul "Road built by biblical villain uncovered in Jerusalem,"