SOSOK: Siapa DeLiang, BOCAH 11th yang Menulis 40 Buku dalam Bahasa Inggris.?

Edisi: 685
Halaman 2
04 Hari Lagi

       Potret: Ario Muhammad|Properti

KUPANG TIMES - Seorang bocah viral di media sosial, karena kepintaran-nya. 

di usia-nya yang masih sangat muda, seorang bocah asal Kota Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, membuktikan bahwa; semua orang bisa mencapai apa-pun itu.

Bocah tersebut, bernama; Muhammad DeLiang Al Farabi /atau sering di-sapa DeLiang. 

DeLiang (11th) di lingkungan-nya di-juluki bocah ajaib.

Julukan tersebut, tidak lepas dari unggahan video yang viral beberapa waktu lalu, yang memperlihatkan seorang anak laki-laki tengah serius dan asyik bermain laptop.

dalam unggahan video, yang di-bagikan ulang akun Instagram @mood.jakarta, bocah 11 tahun itu nampak serius berbicara dengan rekan yang ada di layar laptop-nya tersebut, DeLiang ternyata sedang mengisi seminar literasi melalui Zoom meeting untuk salah satu sekolah SD-SMP yang ada di Polandia setelah kembali sekolah dari Inggris Raya dua tahun lalu.

dalam unggahan video tersebut, DeLiang di-beri kesempatan membagi pengalaman-nya menulis puluhan buku di usia yang masih sangat muda. 

tambahan informasi, DeLiang ternyata hobi membaca buku. 

dalam setahun DeLiang bisa membaca ratusan buku.

Kegemaran membaca tersebut, membuat DeLiang punya kemampuan menulis yang bagus. 

DeLiang, tercatat, sudah menerbitkan 40 buku karya pribadi-nya. 

salah satu buku-nya di-terbitkan oleh Penerbit di Kota London, Inggris. 

dalam unggahan video tersebut, juga terlihat, DeLiang memperlihatkan momen, berbahasa Inggris dengan fasih karena menempuh pendidikan dasar hingga menengah pertama di Inggris. 

DeLiang, juga sering mengisi seminar Nasional mau-pun Internasional. 

Peserta seminar, juga beragam, mulai anak SD hingga orang dewasa.

DeLiang membagikan pengalaman-nya menulis puluhan buku di usia yang masih sangat muda. 

Padahal DeLiang tidak pernah mengikuti kelas pelatihan menulis secara khusus. 

Itu semua murni karena bakat alami dan ketertarikan DeLiang sendiri.

di-kutip dari merdeka.com, DeLiang lahir di Kota Taipei, Taiwan, 18 Juni 2012. 

Putra Sulung dari pasangan Ario Muhammad dan Ratih Nur Esti Anggraini ini, lahir saat ibu-nya tengah menempuh studi magister di Taiwan.

Penting Terapkan Pendidikan Literasi di Usia Dini,

DeLiang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Ayah dan ibu-nya bukan orang sembarangan. 

Pasutri itu meraih gelar MSc dan PhD bersama-sama. 

Kini, selain DeLiang, adik perempuan-nya juga merupakan penulis cilik.

Orang Tua DeLiang menerapkan pendidikan literasi kepada ketiga buah hati-nya sedini mungkin. 

dan Pasutri asal Trenggalek, secara rutin, membacakan buku sejak ketiga anak-nya masih bayi. 

Bahkan, mereka sering mengajak diskusi anak-anaknya.

Menurut Ario Muhammad, pendidikan literasi berdampak baik pada anak, yakni; membuat anak punya daya fokus tinggi, cepat dalam belajar, serta bisa berpikir kritis.

unggahan video, terkait profil dan prestasi DeLiang itu langsung menuai banyak kekaguman warganet. 

tidakk sedikit yang di-buat takjub dengan kemampuan DeLiang.

Menghubungkan Buku dengan Teknologi, 

tidak hanya cerdas, seseorang juga di-tuntut bijak saat bermedia sosial di era digital seperti; sekarang ini. 

Apalagi kemajuan teknologi membuat banyak orang terlena sehingga peranan buku semakin di lupakan. 

Hal inilah yang di-angkat dalam diskusi bertajuk 'Anak Indonesia Cerdas Literasi dan Bermedia Sosial,' yang digelar Kamis, 03 Agustus 2023.

Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Agus Sutoyo, dalam diskusi mengatakan, keberadaan buku sangat penting dalam tumbuh kembang generasi bangsa. 

anak-anak di-nilai mulai melupakan bacaan yang menarik, karena asyik dengan gawai-nya.

Padahal, kampanye literasi sudah sejak lama di-gaungkan Perpusnas RI. 

Bagaimana peran orang tua menyikapi perkembangan teknologi yang begitu pesat. 

Pada 2003 silam sudah mulai melalui duta baca Nasional saat itu, Tantowi Yahya, dengan tagline “Ibuku Perpustakaan Pertamaku," arti-nya; orang tua punya peran penting di rumah, sebelum sosialisasi keluar rumah.

"orang tua, wajib mendampingi anak-anak mereka untuk kenalkan literasi,"

"Penelitian membuktikan usia 0-5 tahun pada anak, perkembangan-nya di-kontrol melalui; buku bacaan,"|Agus Sutoyo (Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara), di-lansir dari kanal Regional Liputan6.com, edisi: 03 Agustus 2023 lalu. 

saat ini, kampanye literasi masih terus berlangsung, dengan duta baca nasional yang berganti-ganti. 

Peran-nya tetap sama, mengajak untuk dekat dengan buku, namun di era saat ini, di-gabungkan dengan teknologi.

Bermain sambil Membaca di Perpusnas, 

"Kami sudah ada, di gedung baru Perpusnas yang 24 lantai, sudah di-terapkan teknologi,"

"Bagaimana agar bisa memberikan kontribusi besar bagi masyarakat,"

"Kami ambil peran itu,"

"Kami harus menyenangkan anak-anak saat main di perpustakaan,"

"di sinilah peran dari pustakawan Perpusnas membantu bagaimana bisa bermain sambil membaca,"

"Karena dunia anak tidak bisa lepas dari bermain,"|Agus Sutoyo (Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara),

dan Agus Sutoyo, juga mengungkapkan, Layanan Khusus Anak di-buat lebih menyenangkan, ada mainan dan sebagai-nya. 

Kesenangan yang awal-nya di-dapatkan melalui; gawai, bisa di-alihkan ke perpustakaan.

"Kami tidak meninggalkan teknologi, tapi justru mulai memanfaatkan-nya, yakni; membuat aplikasi I-Pusnas,"

"Jadi masyarakat kalau mau baca buku, tidak harus datang ke Perpusnas,"

"Cukup buka aplikasi melalui telepon genggam,"

"Untuk sekolah ada aplikasi Pusnas Edu, sehingga memudahkan perpustakaan di sekolah mencari buku untuk kebutuhan belajar mengajar,"

"agar anak-anak menyukai literasi, peran orang tua sangat di-butuhkan,"

"misal-nya; mematikan televisi mulai dari pukul 18:00-19:00pm WIB untuk memberi waktu membaca,"|Agus Sutoyo (Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara)

Suara Penentu • AYO Sukseskan Pemilu 2024.!

| Narasi: edukasi, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Perpustakaan Nasional, Badan Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Ario Muhammad dan Ratih Nur Esti Anggraini (orang tua DeLiang), 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®