POLITICAL OPINION: "Reformasi Tinggal Kenangan atau Tinggal Serta,"

Edisi: 679
Halaman 1
10 Hari Lagi

           Gambar: unknown

KUPANG TIMES - Ada sebuah bahasa umpatan yang mengatakan, "Sia-sialah Perjuangan Reformasi, kalau pada akhirnya para pejuang Reformasi itu, kini membela si punggawa Orde Baru," 

Mungkin saya akan lebih keras memberikan umpatan seperti ini; "Sia-sialah keringat, darah dan air mata para pejuang reformasi, jika Negara ini dipimpin oleh Darah daging Orde Baru."

Reformasi adalah suatu tujuan Bangsa yang selama 32 tahun ditindas oleh kediktatoran seorang pemimpin.

Dengan Kekuasaan, memegang penuh segala aspek kehidupan bernegara, mulai dari Hukum, Sosial bahkan budaya tunduk menjadi alat politik. 

Reformasi menjadi impian bangsa yang ingin berubah menjadi bebas dan merasakan kemerdekaan sesungguhnya. 

Sudah banyak korban jiwa akibat bersuara melawan kekuasaan pada saat itu. 
Banyak mahasiswa dan aktivis dikekang, dibungkam kebebasan bersuara, diculik, bahkan dibunuh. (MASA YANG TRAGIS) 

Reformasi menjadi nyata, ketika si Otoritator itu akhirnya tumbang pada 21 Mei 1998. 

Gerakan persatuan, Super Power mulai dari mahasiswa, politisi anti orba dan masyarakat, berhasil memaksa Soeharto mengakhiri kekuasaannya. 

Sejak saat itu, transisi ke arah reformasi terus berjalan sampai merubah sistem konstitusi yang membawa demokrasi pada rel yang benar. 

Semua rakyat dapat dengan bebas berekspresi, politik jadi seni, bebas bersuara lantang mengkritik para pemimpinnya. 

Namun, akhir-akhir ini, rasa-rasanya fenomena orde baru tercium lagi, bak cinta lama bersemi kembali. 

Terlihat ada keinginan berkuasa lebih lama  dari seorang pemimpin negara yang lahir dari rahim Reformasi, diperanakan dari indahnya demokrasi. 

Secara terbuka, dengan kekuatan politik yang dimiliki, memperalat Mahkamah konstitusi yang mulia, melegalkan sang sulung dengan cara yang tidak beretika, ketika sang ipar dinilai melanggar kode etik berat sebagai ketua Hakim MK. 

Perbuatan cacat kontitusi ini mendapat respon dari para aktvis hukum dan juga mahasiswa. 

Lagi dan lagi aroma orde baru menyengat tercium. 

Ketua BEM UI, ketua BEM UGM dan beberapa aktifis mahasiswa yang bersuara lantang memprotes mendapat intimidasi dari oknum- oknum aparat. 

Pelaku seni dan budaya Butet Kartaredjasa pun merasakan hal yang sama ketika pentas seni yang digelarnya diintimidasi untuk tidak membawakan thema politik. 

Dan kasus yang masih berlanjut saat ini adalah seorang jurnalis yang kebetulan merupakan tim sukses salah satu Paslon, harus berurusan dengan pihak kepolisian hanya karena mendapat informasi dan kemudian mengatakannya dihadapan awak media bahwa ada oknum polisi yang berpihak. 

Apakah kita harus kembali ke masa kelam itu.? dan kemudian mengenang perjuangan reformasi.? Penguasa atas nama Impian Indonesia emas tahun 2045, seakan tidak mau atau tidak percaya orang lain, jika yang melanjutkan kepemimpinannya bukan dari kroni-kroni /atau bukan dari keluarganya. 

Ada apa.?

Belajar dari pengalaman.! 

Penguasa orba ingin terus berkuasa karena 5 (lima) hal:
1. Berkuasa itu enak
2. Harta hasil korupsi aman 
3. Melindungi elite politik yang bermasalah atas dasar sepaham.
4. Menguasai tambang 
5. Menjadikan proyek pembangunan nasional
sebagai omset keluarga. 

dari 5 (lima) hal tersebut diatas, apakah ada salah satu yang sedang dijaga oleh penguasa saat ini.? sehingga begitu gampangnya menabrak konstitusi demi kepentingan politik?

Apa hanya atas dasar suka dengan pemimpin saat ini, sehingga rasionalitas dikesampingkan, walau drama permainan politik Dinasti dengan memperalat lembaga Hukum demi meloloskan sang sulung begitu jelas terlihat?

Kemudian atas dasar demokrasi, mendorong produk cawapres yang cacat demokrasi kepada rakyat untuk dipilih! Sungguh Ironis. 

Sekarang semua kembali pada rakyat.!

Apa kita biarkan  reformasi tinggal kenangan /atau melawan mempertahankan reformasi demi demokrasi.?

Suara Penentu • AYO Sukseskan Pemilu 2024.!

| Narasi: Politik, Hukum, Sosial, Sejarah, 

| Text: Mr. M

| Editor: W.J.B

| Sumber Literasi: Mr. M, berbagai sumber, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®