Parlemen AS: 'Perusahaan Media Sosial Lalai Lindungi Anak-anak,' Mark Zuckerberg: "Saya Minta Maaf,"

Edisi: 678
Halaman 1
11 Hari Lagi

       Potret: AP|Properti

USA, KUPANG TIMES - "Predator Seksual • Fitur adiktif •  Bunuh Diri • Gangguan Makan • Perundungan • Standar Kecantikan Yang Tidak Realistis • Penindasan."

semua Kasus tersebut di-atas, hanya sebagian kecil dari Kejahatan yang di-hadapi anak-anak dan remaja, di media sosial Amerika Serikat, akhir-akhir ini. 

para Aktivis Hak Anak dan Anggota Parlemen Amerika Serikat satu ide dan satu rasa, bersama-sama meminta penjelasan, pertanggung-jawaban, terkait masalah tersebut. 

selain itu, Para Aktivis Hak Anak dan Anggota Parlemen Amerika juga memberikan kritikan sangat keras dan mengatakan kepada perusahaan-perusahaan pengelola media sosial, yang di-nilai lalai dalam melindungi anak-anak dan remaja. 

anak-anak dan remaja di Amerika Serikat mengalami beragam pelecehan, khusus-nya pelecehan seksual, di Media Sosial, yang akhir-nya memaksa CEO Meta, Mark Zuckerberg, Minta Maaf ke Orang Tua Korban. 

dalam Sidang Kongres, yang berlangsung di gedung Parlemen Amerika Serikat, membicarakan dugaan kekerasan dan pelecehan secara daring terhadap anak-anak dan remaja.

       Potret: CEO META, Mark Zuckerberg

CEO Meta, Mark Zuckerberg, di-ketahui telah menemui orang tua korban di Senat dan meminta maaf.

di-lansir dari The Guardian, Kamis, (01/02/24), dalam momen tersebut para orang tua menunjukkan foto anak-anak mereka yang meninggal akibat beragam eksploitasi /atau pelecehan, khusus-nya pelecehan seksual melalui media sosial.

“Saya minta maaf atas semua yang telah anda lalui,"

“Tidak seorang pun harus mengalami penderitaan yang di-alami keluarga anda dan ini-lah alasan kami berinvestasi begitu banyak,”|Mark Zuckerberg (CEO Meta)


selain Mark Zuckerberg, CEO Snapchat Inc, Evan Spiegel, juga mengatakan dan menyampaikan, turut belasungkawa kepada orang tua yang anak-nya dapat mengakses obat-obatan terlarang di Snapchat.

lebih dari 60 orang tua yang anak-nya menjadi Korban kekerasan dan beragam pelecehan di media sosial, mengajukan gugatan pada akhir tahun 2023 terhadap Snapchat, karena di-duga memfasilitasi perolehan obat-obatan yang di-gunakan hingga menyebabkan overdosis oleh anak-anak mereka.

“Saya sangat menyesal tidak mampu mencegah tragedi ini," 

"kami bekerja sangat keras untuk memblokir semua istilah pencarian yang terkait dengan narkoba di platform kami,”|Evan Spiegel (CEO Snapchat Inc) 

Zuckerberg dan Spiegel termasuk di antara lima eksekutif yang di-panggil dan di-periksa di Kongres, Rabu, (31/01/24), dalam sidang bertajuk Teknologi Besar dan Krisis Eksploitasi Seksual Anak secara Daring.

Sidang tersebut di-adakan untuk memeriksa dan menyelidiki wabah eksploitasi seksual anak secara online, menurut pernyataan dari komite kehakiman Senat AS.

5 (lima) CEO Media Sosial, yang hadir dalam sidang kongres di Gedung Parlemen Amerika Serikat, antara lain:

1. CEO X (dulu-nya twitter), Linda Yaccarino, 

2. CEO TikTok, Shou Zi Chew, 

3. CEO META (Instagram, Facebook, Whatsapp) Mark Zuckerberg, 

4. CEO Snapchat, Evan Spiegel, 

5. CEO Discord, Jason Citron. 

Ke-lima CEO Media Sosial itu, di gugat, di tuding, dan di-berikan pertanyaan dari para senator tentang upaya mereka mencegah eksploitasi seksual anak secara daring.

       Potret: CEO TikTok, Shou Zi Chew

       Potret: orang tua Korban

       Potret: CEO X, Linda Yaccarino

Suara Penentu • AYO Sukseskan Pemilu 2024.!

| Narasi: Hukum, Kejahatan, Teknologi, Sosial, Pemerintah, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Parlemen Amerika Serikat, X, META, Tiktok, Snapchat, Discord, the Guardian, AP, VOA, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®