FILM Women From Rote Island, POTRET Perjuangan dan Perlawanan Kaum Perempuan Terhadap Kekerasan.!

Edisi: 701
Halaman 4

Photography: Women From Rote Island|Properti

KUPANG TIMES - di-tengah dominasi film bergenre horor, action,m hingga fantasy di pasar industri perfileman Nasional.

film Women From Rote Island /atau Perempuan Berkelamin Darah hadir, memotret perjuangan wanita melawan kekerasan seksual. 

Pelaku-nya seringkali orang dekat.

Perempuan Berkelamin Darah di-perankan para bintang lokal, yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, antara lain; Irma Rihi (Martha), Linda Adoe (Orpa), Sallum Ratu Ke (Bertha), dan Van Jhoov (Damar).

Film karya sineas Jeremias Nyangoen, memuat dan menceritakan, keresahan publik terhadap marak-nya kekerasan seksual yang menimpa kaum perempuan dan bagaimana mereka kesulitan mencari keadilan karena banyak faktor dari adat budaya hingga proses Hukum yang rumit dan terkesan berbelit-belit. 

Perempuan Berkelamin Darah mengisahkan Martha, seorang TKW ilegal yang mengadu nasib di Malaysia lalu pulang ke Tanah Air, karena ayah-nya meninggal dunia.

Martha pulang dalam kondisi depresi berat.


Derita Martha, 

melihat ayah-nya, terbaring di dalam peti jenazah, Martha tersenyum dengan mata berkaca sambil melambaikan tangan. 

sementara, Ibunya, Orpa, terlihat tidak paham, apa yang sebenar-nya menimpa putri-nya. 

dan Adik dari Martha, Bertha pun sama saja.

Derita Martha tidak henti sampai di situ. 

Seorang pemuda berupaya memperkosa-nya di pantai.

Beruntung, adik-nya Bertha datang di waktu yang tepat untuk menolong kakak-nya. 

Martha kemudian melakukan pembelaan diri dengan menombak punggung laki-laki ini. 

Bahkan, Martha mengejar si pelaku hingga ke jalanan.

Terjadi Kasus Kekerasan yang melibatkan TKW asal Prov. NTT, 


    Infografis: Women From Rote Island|Properti

Pelaku mencoba bersembunyi di rumah tetangga. 

Tersulut amarah, Martha membakar rumah itu. 

Warga kampung geger dan panik. 

Martha di-kenai sanksi. 

Kakinya di-rantai. 

Sebagai korban, Martha semakin tidak berdaya.

Beragam kampanye untuk membangun kesadaran publik melawan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan terus di-suarakan dengan keras dan di-gaungkan dengan kencang, oleh sejumlah LSM hingga Komnas HAM. 

Perempuan Berkelamin Darah mempresentasikan spektrum pelecehan dalam berbagai level, dari insiden remaja putra menggesekkan (maaf) penis ke tubuh seorang ibu di tengah keramaian pasar, begal payudara, sampai yang paling mengerikan, yakni; pemerkosaan.

Tidak selalu tentang masalah Perkosaan, 

Film ini mencoba mengingatkan publik, pelecehan tidak melulu soal perkosaan. 

Cat calling hingga curi-curi kesempatan untuk meraba tubuh orang lain pun juga bentuk pelecehan yang tak sepantas-nya di-lakukan.

Perempuan Berkelamin Darah, menyoroti aspek kekerasan dan pelecehan dalam bahasa gambar. 

“Kita sebagai perempuan /atau siapa-pun yang merasakan kekerasan verbal /atau nonverbal, harus berani speak up dan melawan,”|Sallum, saat di Jakarta, Sabtu, (14/07/23) lalu.

“Lewat film Perempuan Berkelamin Darah, kami menyampaikan pesan penting bahwa; kekerasan seksual bisa terjadi pada siapa saja, enggak hanya perempuan,” |Van Jhoov (aktor) mengingatkan.


| Narasi: Artistik, Budaya, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Women from Rote Island Official,

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®