TEPATI JANJI, Presiden Korut, Kim Jong Un, Hancurkan Monumen Simbol Persatuan dengan Korsel.!

Edisi: 669
Halaman 4
20 Hari Lagi

       Foto: Monument to the Three Charters for 
       National Reunification (Monumen Tiga 
       Piagam Reunifikasi Nasional)|NK News 
       Properti

PYONGYANG, KORUT, KUPANG TIMES - Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, menepati janji-nya, dengan menghancurkan monumen ikonik dan bersejarah tentang Piagam Reunifikasi Nasional antara Korea Utara dan Korea Selatan, di ibu kota Pyongyang. 

Penghancuran monumen itu di-lakukan atas perintah langsung sang Presiden, Kim Jong Un, yang pekan lalu menegaskan reunifikasi kedua Korea tidak mungkin di-lakukan.

di-lansir dari Reuters, Rabu, (24/01/24), laporan terbaru NK News, menulis, bahwa; citra satelit ibu kota Pyongyang yang di-dokumentasi, pada Selasa, (23/01/0/24) waktu setempat, menunjukkan monumen, yang secara resmi di-sebut Monumen Tiga Piagam Reunifikasi Nasional, itu sudah tidak ada lagi.

Monumen yang berbentuk lengkungan menjulang ke udara itu melambangkan harapan untuk reunifikasi kedua Korea.

Monumen yang secara tidak resmi di-sebut sebagai "Gapura Reunifikasi" itu, selesai di-bangun, setelah pertemuan puncak antara Pyongyang dan Seoul, tahun 2000 silam. 

menurut catatan Pemerintah Korsel, monumen setinggi 30 meter itu menyimbolkan tiga piagam, yaitu; Kemandirian, Perdamaian, dan Kerja Sama Nasional.

Reuters tidak bisa mengonfirmasi secara independen soal laporan penghancuran monumen tersebut.

Kim Jong Un, dalam pidato-nya di hadapan Majelis Rakyat Tertinggi pada 15 Januari lalu, mengatakan, monumen itu "merusak pemandangan."

dalam pidato yang sama, Kim Jong Un memerintahkan amandemen konstitusi untuk menyebut Korsel sebagai "musuh utama."

Ketegangan semakin meningkat di Semenanjung Korea, sejak semakin intensif-nya manuver militer yang di-lakukan oleh Korsel dan sekutu-nya, Amerika Serikat, dalam merespons uji coba senjata Korut, yang menyatakan sedang bersiap untuk "Perang Nuklir," dengan musuh-musuhnya.

Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol, yang menjabat sejak tahun 2022 lalu itu, telah mengambil posisi keras terhadap Korut.

Yoon Suk Yeol, memberikan respons yang tegas atas tindakan militer Korut yang meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.

Pyongyang sendiri bersumpah untuk "memusnahkan," Seoul jika di-serang oleh pasukan Korsel dan AS. 

akhir tahun 2023 lalu, Korut menyatakan perjanjian penting yang ditanda-tangani dengan Korsel tahun 2018, yang bertujuan meredakan ketegangan militer, tidak lagi berlaku.

menyusul pidato Presiden Korut, Kim Jong Un pekan lalu, majelis rakyat Korut menghapuskan lembaga-lembaga penting pemerintah yang telah berperan penting dalam interaksi dengan Korsel selama beberapa dekade terakhir.

Suara Penentu • AYO Sukseskan Pemilu 2024.!

| Narasi: Militer, Pemerintah, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Reuters, NK News, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®