Program Hilirisasi Nikel Bisa Hancurkan Ratusan Ribu Hektare Hutan di Provinsi Maluku Utara.!

Edisi: 675
Halaman 1
14 Hari Lagi

       Foto: Pixabay|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Forum Studi Halmahera atau Foshal Maluku Utara, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Maluku Utara, Trend Asia, dan YLBHI, mengatakan dan mengungkapkan setumpuk masalah di program hilirisasi nikel, seperti; hilirisasi nikel yang di-lakukan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di Provinsi Maluku Utara, yang bisa dan berpotensi menyebabkan deforestasi /atau penggundulan hutan secara besar-besaran /atau masif. 

Kepala Divisi Advokasi dan Kampanye Foshal Maluku Utara, Julfikar Sangaji, mengatakan, program hilirisasi nikel Presiden RI, Jokowi, memicu para penambang bijih nikel lebih agresif dalam memotong jalur hutan yang berpotensi dan menyebabkan laju deforestasi tidak terkendali, Senin, (29/01/24). 

"Penambangan biji nikel yang di-dahului dengan aktivitas land clearing atau pembersihan area, karena itu sangat mustahil apabila tidak terjadi kehilangan tutupan hutan,"|Julfikar Sangaji (Kadiv. Advokasi dan Kampanye Foshal Maluku Utara)

tercatat saat inil, lebih dari 213.960 hektare hutan di Provinsi Maluku Utara telah terkepung dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel, di-antaranya: Halmahera Timur yang terdapat 19 izin dengan total luas konsesi-nya sebesar 101.047,21 hektare. 

Sementara di Halmahera Tengah, ada 13 izin dengan luas total konsesi 10.390 hektare. 

Lalu di Halmahera Selatan ada 15 izin dengan total luas konsesi sebesar 32.236 hektare. 

Selain itu, terdapat IUP nikel yang mencaplok dua kawasan administratif sekaligus, yakni; wilayah Halmahera Timur dan Halmahera Tengah sebanyak 4 izin dengan luas total konsesi sebesar 70.287 hektare . 

dengan demikian, Julfikar, mengatakan, kehilangan tutupan hutan dominan terjadi pada wilayah operasional penambangan biji nikel. 

berdasarkan data analisis spasial Global Forest Watch sejak 2001 hingga 2022, menunjukkan;  Halmahera Tengah kehilangan 26,1 ribu hektare tutupan pohon. 

Angka tersebut, setara dengan penurunan 12% tutupan pohon sejak tahun 2000, dan setara dengan 20.9 Megaton (Mt) emisi ekuivalen karbon dioksida (CO2e). 

Suara Penentu • AYO Sukseskan Pemilu 2024.!

| Narasi: Alam, Hukum, Pemerintah, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: Foshal Maluku Utara,  WALHI, YLBHI, Global Forest Watch, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®