Ini Penyebab Pesawat Airbus, Japan Airlines Tabrakan dan Terbakar, saat Mendarat.!

Edisi: 649

Halaman 2

40 Hari Lagi

       Foto: Reuters|Properti

JEPANG, KUPANG TIMES - Penyebab pesawat Airbus, Japan Airlines JAL516 tabrakan hingga terbakar saat mendarat di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo, Jepang, mulai menemukan titik terang.

Pada Rabu, (03/01/24), Menteri Transportasi Jepang, Tetsuo Saito, merilis transkrip komunikasi antara menara pengontrol lalu lintas udara /atau air navigasi Bandara Haneda dengan JAL516 dan pesawat Japan Coast Guard, selama empat menit sebelum terjadi tabrakan.

menurut transkrip Air Navigasi Bandara Haneda tersebut, pesawat Pasukan Penjaga Pantai (Japan Coast Guard) yang bertabrakan dengan JAL516 di landasan pacu, belum di-izinkan untuk lepas landas.

saat insiden terjadi, JAL516 hendak mendarat di Haneda usai terbang dari Bandara New Chitose Hokkaido.

Sementara itu, pesawat Japan Coast Guard berjenis Bombardier Dash-8 itu hendak terbang menuju Prefektur Niigata untuk mengirim bantuan bagi korban gempa.

menurut transkrip Air Navigasi Bandara Haneda, pesawat Japan Coast Guard baru di-instruksikan untuk "taxi" /atau berjalan pelan ke jalur tunggu atau holding point, bukan memasuki landasan pacu. 

Saat itu, pesawat Japan Coast Guard juga belum mendapat izin untuk lepas landas di landasan pacu.

Setiap pesawat yang hendak lepas landas memang harus menunggu giliran dan izin dari Air Navigasi Bandara Haneda. 

Sebelum mendapat izin lepas landas, pesawat wajib mengantre di jalur tunggu /atau holding point dekat landasan pacu.

Sementara itu, transkrip resmi mengungkap bahwa di saat bersamaan menara pengontrol lalu lintas udara telah memberikan izin JAL516 untuk mendarat.

dalam transkrip Air Navigasi Bandara Haneda itu, pengendali lalu lintas udara telah memberikan izin kepada JAL516 yang membawa 379 penumpang dan kru untuk mendarat di landasan 34R sekitar pukul 17:43:26 waktu setempat.

Namun, transkrip tersebut tidak menunjukkan persetujuan lepas landas yang jelas untuk pesawat Japan Coast Guard, saat itu, pengendali lalu lintas udara hanya menginstruksikan pesawat tersebut untuk "taxi" ke holding point sekitar pukul 17:45:11.

Awak pesawat Japan Coast Guard juga langsung menjawab untuk mengonfirmasi instruksi "taxi" tersebut.

Sekitar dua menit kemudian, JAL516 dan pesawat Japan Coast Guard pun bertabrakan di landasan pacu.

Tayangan televisi NHK, memperlihatkan pesawat Airbus, Japan Airlines mendarat dan bergerak cepat di sepanjang landasan sebelum ledakan yang memicu kobaran api muncul pada bagian bawah pesawat.

Seluruh 379 penumpang dan kru pesawat Airbus, Japan Airlines berhasil di-evakuasi dengan selamat.

Para penumpang dan kru pesawat Airbus, Japan Airlines terlihat keluar pesawat menggunakan perosotan darurat melarikan diri dari api ketika petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api yang kian membesar.

Meski begitu, sekitar 14 penumpang mengalami luka memar /atau merasa tidak enak badan setelah mengalami insiden itu. 

Seluruh penumpang ini telah mendapat perawatan di rumah sakit.

Sementara itu, lima dari enam kru pesawat Penjaga Pantai Jepang jenis Bombardier Dash-8 meninggal dunia akibat kecelakaan ini. 

Hanya pilot yang berhasil dievakuasi dengan selamat meski mengalami luka serius.

Lampu Runway STOP Bar Tidak Berfungsi,

Hasil penyelidikan awal juga menunjukkan bahwa saat insiden terjadi, lampu peringatan yang terpasang pada landasan pacu /atau runway stop bar tidak berfungsi. 

Lampu tersebut di-rancang untuk memberi tahu pesawat yang ada di holding point apakah sudah bisa memasuki landasan pacu untuk lepas landas /atau tidak.

Sebuah buletin untuk para pilot (A Notice to Airmen/NOTAM) atau Notice to Air Mission di Bandara Haneda juga telah memberi peringatan kepada para pilot yang hendak lepas landas dan mendarat di Haneda bahwa lampu stop bar "tidak dapat digunakan" dari taxiway C1 hingga C14.

Jalur taxiway C14 adalah jalur yang di-gunakan pesawat Japan Coast Guard menuju landasan pacu.

di-kutip Reuters, lampu peringatan yang tidak berfungsi, masalah ini di-sinyalir bisa menjadi faktor lain yang menyebabkan kecelakaan terjadi.

Menteri Transportasi Saito mengatakan kepada wartawan bahwa insiden ini "masih diselidiki" dan langkah selanjut-nya adalah mendengarkan rekaman audio percakapan antara pilot penjaga pantai dan menara kendali penerbangan.

Saito, mengatakan, Kementerian Perhubungan telah mengambil segala tindakan pencegahan agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi.

Sementara itu, dalam konferensi pers yang sama, Dewan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB), mengatakan mereka telah mengambil rekaman penerbangan pesawat Japan Coast Guard.

untuk di-ketahui • Saat ini, JTSB sedang meminta rekaman penerbangan JAL516.

Suara Penentu • AYO Sukseskan Pemilu 2024.!

| Narasi: Perhubungan, Otomotif, Pemerintah, Teknologi, Hukum, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: AIRNAV Bandar Udara Haneda, Japan Coast Guard, Japan Airlines, Kemenhub Japan, NHK, CNN, Reuters, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®