ENSIKLOPEDI: Apa itu Green Inflation.?

Edisi: 667
Halaman 5
22 Hari Lagi

       Capture YouTube channel

KUPANG TIMES - calon Wakil Presiden Indonesia, nomor urut 02 (dua), Gibran Rakabuming Raka, kembali paparkan istilah Green Inflation /atau Inflasi Hijau, saat debat cawapres, di Jakarta Convention Centre, Minggu, (21/01/24). 

Gibran bertanya kepada cawapres nomor urut 03 (tiga) Mahfud MD, pada segmen ke-empat, debat cawapres. 

"ini tadi, saya tidak jelaskan, karena beliau kan Profesor,"

"Green Inflation adalah inflasi hijau, sesimpel itu,"|Gibran Rakabuming Raka (cawapres Indo 02) 

Apa itu Green Inflation.? 

secara singkat, Green Inflation adalah kondisi ketika harga komoditas naik, karena transisi menuju ekonomi hijau. 

di-lansir dari situs Philonomist, Green Inflation adalah istilah yang mengacu pada kenaikan harga material dan energi, akibat transisi ke energi hijau.

Inflasi hijau ini sangat mungkin terjadi dalam jangka panjang, seiring dengan upaya negara di dunia, untuk memenuhi komitmen terhadap lingkungannya.

di-kutip dari situs Natixis, setidak-nya ada tiga fenomena utama yang mengaitkan inflasi dengan perubahan iklim, yakni:

• Ketergantungan bahan bakar fosil dan transisi yang tidak teratur menuju energi rendah karbon, 

• Gangguan rantai pasokan akibat dampak perubahan iklim memberi tekanan pada harga, 

• Meningkatnya permintaan terhadap energi terbarukan, kendaraan listrik, juga baterai yang tidak diimbangi dengan pasokan.

Semua fenomena ini terhubung pada satu konsekuensi yang sama, yakni; variasi harga dan terjadi-nya inflasi.

Selain fenomena tersebut, perang di Ukraina juga pemulihan pasca pandemi COVID-19, turut menunjang terjadi-nya Green Inflation /atau inflasi hijau.

walau sebenar-nya lebih ramah lingkungan, ternyata transisi ke energi hijau memakan lebih banyak biaya.

misal-nya; meningkat-nya pengeluaran untuk teknologi bebas karbon, juga pembatasan proyek pertambangan juga pasokan bahan baku untuk terknologi berpolusi tinggi.

dari sini-lah, muncul inflasi hijau. 

Inflasi hijau adalah kenaikan harga karena lebih mahalnya biaya dan bahan baku yang harus di-keluarkan untuk transisi ke energi hijau.

Contoh Green Inflation, 
Salah satu contoh Green Inflation /atau inflasi hijau adalah pajak karbon yang menyebabkan naik-nya harga bahan bakar.

menurut Rudy Gunawan Bastari dkk, dalam buku Hukum Pajak di Indonesia (2023), berikut; pengertian pajak karbon, 

"Pajak karbon adalah pajak yang di-kenakan terhadap penggunaan bahan bakar fosil, juga dampak-nya terhadap perubahan iklim,"

Pajak ini menjadi salah satu instrumen yang digunakan untuk mengurangi emisi karbon, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat juga berkelanjutan.

dalam kaitan-nya dengan pajak karbon, hal ini pernah memicu gerakan protes Yellow Vests (Rompi Kuning) di Perancis, pada tahun 2018 lalu. 

Selain pajak karbon, contoh Green Inflation lain-nya adalah kenaikan permintaan lithium sebesar 400 persen di 2021.

Seperti yang kita ketahui, lithium menjadi salah satu bahan baku utama pembuatan baterai mobil listrik.

di-perkirakan kenaikan ini akan terus terjadi hingga 40 kali lipat di tahun 2040.

Selain lithium, aluminium yang di-gunakan untuk menghasilkan energi surya dan angin, juga naik dua kali lipat di 2021 dan 2022, dan ini menjadi titik tertinggi dalam sepanjang masa.

Suara Penentu • AYO Sukseskan Pemilu 2024.!

| Narasi: Politik, Hukum, Pemerintah, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: KPU RI, Rudy Gunawan Bastari dkk,situs Philonomist, situs Natixis,

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®