ENSIKLOPEDI: Apa itu Demo Rompi Kuning di Prancis Dampak dari Green Inflation.?

Edisi: 667
Halaman 6
22 Hari Lagi

       Foto: Reuters|Properti

KUPANG TIMES - Demo rompi kuning di Prancis, yang di-katakan oleh calon Wakil Presiden Indonesia, nomor urut 02 (dua) , Gibran Rakabuming Raka, dalam debat cawapres, di Jakarta Convention Centre, Minggu (21/01/24).

Pada momen tersebut, Gibran menanyakan kepada cawapres nomor urut 03 (tiga), Mahfud MD tentang bagaimana cara mengatasi green inflation.

"Namanya green inflation, kita kasih contoh yang simpel aja,"

"demo rompi kuning di Prancis, bahaya sekali, sudah memakan korban,"

"Harus kita antisipasi. kita belajar dari negara maju,"|Gibran  Rakabuming Raka (cawapres Indo 02) 

lalu, apa sebenar-nya itu demo rompi kuning di Prancis.? 

demo rompi kuning di Prancis adalah aksi unjuk rasa untuk menentang kenaikan pajak dan harga bahan bakar diesel yang terjadi pada akhir tahun 2018 silam.

Pasal-nya, harga diesel telah naik 23% selama 12 bulan terakhir. 

Apalagi, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menerapkan tambahan kenaikan pajak 6,5 sen pada diesel dan 2,9 sen pada bensin mulai 01 Januari 2019.

Padahal, selama ini diesel banyak di-gunakan pengendara dan relatif lebih murah karena nilai pajak-nya rendah di-banding jenis bahan bakar lain.

di-kutip dari laman BBC.com, Macron beralasan pajak diesel perlu di-naikkan karena harga bahan bakar dunia melonjak.  

Lagipula, menurut Macron, pajak bahan bakar fosil perlu di tingkatkan, guna mendanai investasi energi terbarukan.

Kenaikan harga bahan bakar diesel untuk mendanai investasi energi terbarukan ini dapat meningkatkan inflasi dari sektor bahan bakar. 

Inilah yang di-sebut sebagai green inflation /atau inflasi hijau.

Setelah di-tentang, pemerintah sepakat menunda kenaikan pajak bahan bakar sekaligus mematok harga gas dan listrik untuk 2019.

Para pengunjuk rasa di-sebut demonstran "Gilets Jaunes" karena mereka mengenakan rompi kuning yang wajib ada di setiap kendaraan di Prancis.

awal-nya, mereka menggelar unjuk rasa menentang kenaikan pajak bahan bakar diesel. 

akan tetapi, gerakan 'Rompi Kuning' tidak berhenti. 

Unjuk rasa kemudian melebar ke topik lain-nya, seperti; tuntutan kenaikan upah, penurunan pajak, fasilitas pensiun yang lebih baik, serta kemudahan kriteria masuk universitas.

Pada waktu demo rompi kuning di Prancis, sebanyak 125.000 demonstran turun ke jalanan di seluruh negeri pada Sabtu (8/12) siang, dan 10.000 di antara-nya berunjuk rasa di Paris, yang juga mencatat kerusakan paling parah akibat bentrokan.

Surat kabar Le Parisien, melaporkan, sedikit-nya 50 kendaraan di-bakar, puluhan toko di-rusak, dan sebagian lain-nya di-jarah.

Beberapa pejabat kota mengatakan huru-hara di Paris menimbulkan kerusakan bernilai jutaan poundsterling.

Pada Jum'at, (07/12/18), federasi peritel Prancis mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa para peritel telah kehilangan sekitar satu miliar euro /atau IDR 16,5 triliun, sejak demonstrasi di-mulai pada 17 November.

Jurnalis BBC, Lucy Williamson, saat berada di Paris, mengatakan, "tujuan utama demonstrasi itu adalah menyoroti frustrasi atas ekonomi dan ketidakpercayaan politik dari keluarga-keluarga pekerja miskin, yang masih memiliki dukungan luas,"

Demikian penjelasan mengenai demo rompi kuning di Prancis akibat dari green inflation /atau inflasi hijau.

Suara Penentu • AYO Sukseskan Pemilu 2024.!

| Narasi: Politik, Iklim, Alam, Sosial, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: KPU RI, BBC, Le Parisien, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®