ENSIKLOPEDI: Bagaimana Istilah PESTA DEMOKRASI Bisa Digunakan Hingga Sekarang.?

Edisi: 625

Halaman 1

64 Hari Lagi 

       Foto: MN|Properti

KUPANG TIMES - Istilah "Pesta Demokrasi," sering anda dengar dan lihat di berbagai agenda politik, baik itu di televisi, media sosial, radio, media cetak, dan secara langsung, di-gunakan dan di-ucapkan oleh Penguasa, elite Politik dan elite Partai Politik, saat menjelang Pemilihan Umum. 

salah satu contoh, menjelang Pemilu 2024, para elite Parpol dan Politisi, sering mengucapkan istilah Pesta Demokrasi di setiap kepentingan politik-nya, seperti; Kampanye Politik, Debat Politisi, Sosialisasi Politik dan masih banyak lagi varian politik-nya. 

namun, tahukah anda, gimana sih dan kapan, istilah pesta demokrasi muncul.?

berikut ulasan singkat-nya, tentang sejarah istilah Pesta Demokrasi di-ucapkan oleh para penguasa pemerintahan dan politisi. 

Sering di-ucapkan, menjelang Pemilu,

istilah pesta demokrasi lazim di-ucapkan, menjelang Pemilu. 

istilah tersebut, seolah-olah menggambarkan pemilu seperti hajatan /atau acara yang harus di-rayakan. 

contoh: saat ramah tamah, dengan sejumlah tokoh masyarakat di Prov. Bali, Rabu, (22/03/2023), Presiden RI, Jokowi, mengatakan, "pemilu bukan perang, melainkan harus di-sambut dengan riang gembira,"

Dipopulerkan oleh Presiden Ke-2 RI , Soeharto (alm), 

istilah pesta demokrasi dipopulerkan oleh Presiden RI, Soeharto, dalam Rapat Nasional Persiapan Pemilu di Jakarta, (23/02/81) silam. 

dalam Rapat tersebut, di-hadiri para Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Nusantara. 

Presiden RI, Soeharto, mengatakan, "pemilu harus di-nilai, seperti; pesta pora-nya demokrasi dan bukan sesuatu yang menegangkan dan mencekam,"

Pemilu tahun 1982, menjadi Pemilu Pertama yang di-labeli dengan istilah Pesta Demokrasi. 

Dianggap sebagai Istilah yang Aneh, 

John Pamberton, dalam Notes on the 1982 General Election in Solo 1986th, menilai dan menegaskan, pemilu sebagai gelaran pesta, terkesan aneh. 

apa-lagi, di-gunakan untuk menggambarkan proses demokrasi. 

dan John Pamberton, mengibaratkan kata "pesta" dengan ritual upacara pernikahan adat jawa, yang rangkaian acara-nya sudah bisa di-tebak, seperti; hal-nya dalam konteks pemilu, yang pemenang-nya sudah ketahuan sejak awal. 

Cara ORBA Meredam Demokrasi, 

istilah pesta demokrasi, di-anggap banyak pengamat politik, akademisi, budayawan dll, sebagai cara rezim Orde Baru menyembunyikan proses demokrasi yang tidak demokratis. 

pada rentang tahun 1967-1982, Presiden RI, Soeharto, tiga kali menggelar Pemilu, yakni; 1971, 1977 dan 1982.

dalam momen tiga kali Pemilu tersebut, Partai Golongan Karya (Golkar) menang dalam Pemilu tersebut. 

kemenangan tersebut juga, tidak lepas dari intervensi Presiden RI, Soeharto. 

sebagai Penguasa, dia (Soeharto) melarang PNS dan ABRI terlibat dalam kegiatan Parpol. 

dan menyingkirkan sejumlah tokoh-tokoh oposisi, hingga menggabungkan partai politik menjadi dua (PPP dan PDI) dan satu lagi Partai Golkar. 

Suara Penentu • AYO Sukseskan Pemilu 2024.!

| Narasi: Politik, Pemerintah, Sejarah, 

| Text: W.J.B

| Sumber Literasi: John Pamberton, berbagai sumber, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®