Pesta Harus Menyenangkan.!

Edisi: 602

Halaman 3

       Foto: berbagai sumber

KUPANG TIMES - Pemilihan Umum 2024, merupakan Pesta Demokrasi, dimana sebuah Negara yang mengaku sebagai Negara Demokrasi menunjukan Integritasnya di-mata dunia. 

Ibarat, tuan pesta mengevaluasi perayaan pesta yang baru saja digelar. 

Pesta Demokrasi seharusnya diapresiasikan dengan menyenangkan, sukacita dan riang gembira. 

Namanya juga pesta., apakah ada pesta yang menakutkan dan menyeramkan.?

Katakan-lah, pesta yang di-larang, seperti; pesta sex dan pesta narkoba, namun tuan pesta dan para undangannya menikmati pesta terlarang itu.

Pesta menjadi tidak menyenangkan dan tidak dapat dinikmati ketika ada orang, kelompok undangan yang datang merusak suasana pesta tersebut. 

Merusak susana acara pesta bisa apalagi merusak SUSUNAN ACARA Pesta. 

Yaaaa mungkin dilatarbelakangi oleh kepentingan ingin berkuasa atas pesta yang secara tidak sadar merusak pesta itu. 

Bisa juga kepentingan  kelompok yang  tidak tercapai /atau terakomodir, merasa terkesan di-abaikan, bergejolak menimbulkan kedengkian yang sangat hebat dan pada akhirnya mendorong kesesatan pola pikir berujung pada niat lebih baik saya /atau kita kacaukan pesta ini.

pola ilogika /atau kesesatan akal sehat mungkin terpaksa dipaksakan dan memaksa harus berkuasa bagaimanapun caranya. 

Bumbu pemanis dan penarik massa seperti memecah belah antara mayoritas dan minoritas suku dan agama, doktrin kefanatikan  lebih mulia dari pada biasa-biasa saja, dan mengumbarkan berita bohong tentang pribadi atau kelompok, serta mengajak Tuhan dan malaikat-Nya dalam kedengkian ingin berkuasa pun digalakkan dengan tanpa takut. 

Rupanya bumbu pemanis ini sudah banyak dipakai dibeberapa negara yang berujung pada kehancuran negara-negara tersebut. Dan herannya masih relevan bagi Indonesia untuk kalangan tertentu. 

Rakyat perlu diberikan pendidikan politik yang baik. Rakyat Indonesia saat ini juga perlu diarahkan bagaimana menempatkan Tuhan, agama dan kepercayaan pada tempat yang lebih mulia dan kudus dari hal-hal lain termasuk politik. sehingga kedepan rakyat mampu menggunakan akal dan logika sehatnya untuk mendengarkan dan menganalisa arah pilihan politiknya.

Menikmati Politik seharusnya dibarengi oleh oemikiran Rasional, menyingkirkan fanatisme berpola sentimen, sehingga kita tidak terjebak pada karakter politik itu sendiri. 

Siapapun dan apapun yang berkontestan, periksa rekam jejaknya secara Rasional. 

Pilihan kita menentukan masa depan  Indonesia. 

Suara Penentu • AYO Sukseskan Pemilu 2024.!

| Narasi: Politik, Sosial, 

| Text: M

| Editor: W.J.B

| Sumber Literasi: Muzeis, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®