Edisi: 613
Halaman 1
KUPANG TIMES - Partai Pendukung calon Presiden Indonesia, nomor urut 2 (dua) Prabowo Subianto, terlihat menutup mata, terkait dukungan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang mendukung putra sulung-nya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon Wakil Presiden.
Partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju, TAHU, kalau Gibran bermasalah TAPI tetap mendukung-nya.
Hasrat berkuasa dari elite partai, mengalahkan nilai-nilai kebenaran dan kejujuran itu sendiri.
dan semua itu terlihat terang di Mahkamah Konstitusi.
melalui keputusan Hakim Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, yang memberikan karpet merah kepada Gibran Rakabuming Raka, untuk maju sebagai calon Wakil Presiden Indonesia.
Partai-partai tersebut secara intens terus-menerus bersuara keras dan menunjukkan sikap dukungan kepada Gibran, kendati mencederai Hukum dan Demokrasi, yang membuat para elite partai bisa berkuasa.
Partai Politik, yang seharus-nya mendengar dan menjadi aspirasi rakyat, justru bertindak membela para Oligarki.
kemunduran Partai dalam menegakkan demokrasi, akibat elite partai-nya memakai partai, untuk berkuasa.
para elite partai, tidak datang melalui proses demokrasi, untuk menegakkan nilai-nilai keadilan, sebagai perekat modal sosial rakyat dan bangsa.
efek dari hal-hal tersebut di-atas, komitmen partai terhadap demokrasi langsung memudar.
Partai Politik, hanya menjadi kendaraan untuk berkuasa, alih-alih menjalankan ideologi Pancasila, untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan bangsa.
dengan partai tanpa ideologi, rakyat tidak bisa membedakan fitur-fitur, dari tiap partai.
karena pada ujung-nya, setiap partai menjadi sama /atau mirip satu sama lain, haus akan kekuasaan.
Reformasi 1998 yang menginginkan demokrasi secara menyeluruh, gagal di-wujudkan oleh partai politik.
elite partai terlihat sibuk mengejar popularitas dan uang rakyat, untuk membiayai operasional politik-nya, ketimbang memberikan pendidikan dan edukasi politik yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi kepada rakyat dan bangsa.
Suara Penentu • AYO Sukseskan Pemilu 2024.!
| Narasi: Politik,
| Text: W.J.B
| Sumber Literasi: W.J.B,
