Edisi: 594
Halaman 3
Foto: berbagai sumberKUPANG TIMES - Dosa George Soros, biang kerok dari krisis keuangan dan perbankan Inggris.
semua di-awali dengan tanggal 16 September 1992, yang akan selalu di-ingat rakyat Inggris, sebagai Keruntuhan dari mata uang terbesar, yang di-kenal dengan nama "the Black Wednesday,"
di dalam momen itu, dalam satu hari, satu orang dapat:
• menghasilkan keuntungan USD 1 Miliar /atau IDR 15 T,
• memaksa Pemerintah Inggris mengubah Kebijakan,
• Hampir Menghancurkan Bank Inggris.
Siapa yang menyebabkan sistem Perbankan Inggris hampir kolaps.? dia adalah si Jenius dan Kontroversial, George Soros, seorang Investor Besar, yang sering merusak sistem perekonomian berbagai Negara di dunia.
Timeline • Perjalanan Si Jenius, George Soros,
setelah Perang Dunia II usai, Eropa sepakat untuk mencegah ketegangan dan penyalahgunaan kekuasaan oleh Negara yang lebih kuat adalah dengan lebih terintegrasi dan saling bergantung.
dari Kesepakatan tersebut, lahir-lah sistem European Exchange Rate, di-mana setiap mata uang Negara, di hubungkan dengan satu sama lain.
catatan: mata uang EURO baru terbit, pada tahun 1999.
dalam sistem ERM, Bank Sentral setiap Negara, harus melakukan Inflasi /atau Deflasi mata uang mereka, untuk memperkenalkan rasio tertentu.
contoh-nya mata uang Inggris, Poundsterling, harus di perdagangkan 2:1 terhadap mata uang Jerman, Mark.
Jika Pound menguat, melewati ketentuan ERM, maka Bank Sentral Inggris harus menjual mata uang Pound di pasar, untuk mengurangi nilai-nya.
sebalik-nya, jika melemah, Bank Sentral Inggris harus membeli mata uang Pound di pasar, untuk meningkatkan nilai-nya secara artifisial.
untuk menjaga mata uang Pounds tetap dalam ketentuan ERM, Bank Sentral Inggris terus menerus membeli mata Pound, menggunakan cadangan mata uang asing-nya, untuk meningkatkan nilai mata uang pound secara artifisial.
dan dari sistem tersebut itu-lah, George Soros tahu bahwa; Pemerintah Inggris, tidak akan mampu, terus menerus secara artifisial mencegah kolaps-nya mata uang pound.
yang di-butuhkan oleh Soros, hanya-lah sedikit dorongan, untuk membuat segala-nya berjalan lancar.
Strategi George Soros,
di zaman itu, Soros, sudah sangat kaya, mempunyai Hedge Fund yang di-kenal sebagai Quantum Fund.
mulai dari bulan Agustus 1992, Soros mulai membangun kekuatan untuk melawan mata uang pound.
strategi-nya adalah meminjam miliran pound dari bank, kemudian menjual-nya, untuk membeli mata uang lain, seperti; Mark, Jerman.
sehingga nanti, saat nilai tukar pound menurun, Soros akan menggunakan Mark-nya, untuk kembali membeli pound dengan harga yang lebih rendah, dan mengembalikan pinjaman ke Bank, dengan mengantongi selisih-nya, sebagai keuntungan.
The Black Wednesday,
Pagi, 16 September, saat Eropa tidur, George Soros, kembali meminjam dan menjual mata uang pound, dari siapa-pun, yang di-ikuti dengan investor lain-nya, dengan total posisi "short," mencapai USD 15 Miliar /atau IDR 225 Triliun.
saat pasar London di-buka, puluhan miliar pound terjual dan Bank Inggris mengalami goncangan hebat.
menghadapi situasi sulit tersebut, Pemerintah Inggris, langsung mengambil keputusan darurat, dengan membeli miliaran pound, • menaikkan suku bunga, dari 10% hingga 12%, yang seharus-nya menarik investor untuk membeli pound, • kembali menaikkan suku bunga, dari 12% ke 15%, dan 5% dalam satu hari, terlihat gila, dan tidak berhasil.
dari Keputusan darurat tersebut di-atas, berhasil membuat Pemerintah Inggris, tidak memiliki daya beli yang cukup.
Pemerintah Inggris akhir-nya menyerah dan mengumumkan, segera keluar dari ERM.
Mata Uang Pound, mengalami penurunan,
• 15% terhadap mata uang Mark, Jerman,
• 26% terhadap mata uang dollar, Amerika Serikat,
• Nilai Hedgefund Soros, mengalami kenaikan, dari USD 15 Miliar /atau IDR 225 Triliun, menjadi USD 20 Miliar /atau IDR 300 Triliun, dalam satu hari,
• dan Soros, setidak-nya mendapat Komisi 20% dan mendapat Keuntungan USD 1 Miliar /atau IDR 15 Triliun.
Jadi, ini-lah Kisah Satu Orang Melawan Negara dan MENANG.
ketika seseorang menang, ada orang lain kalah.
kisah kelam Perbankan Inggris tersebut, ada transfer kekayaan yang sangat besar, dari para pembayar pajak Inggris, yang bekerja keras ke kantong milik George Soros.
yang mana, kerugian yang harus di-tanggung masyarakat Inggris, mencapai 3,3 Miliar Pound /atau IDR 63,5 Triliun.
ini-lah, bagaimana peraturan yang di-buat Pemerintah, terkadang dapat menciptakan celah yang tidak terduga dan orang yang lebih pintar, dapat mengeksploitasi-nya.
AYO Sukseskan Pemilu 2024.!
| Narasi: Bisnis, Keuangan, Pemerintah,
| Text: W.J.B
| Sumber Literasi: berbagai sumber,