Bicara Gagasan Bukan Alasan

Edisi: 605

Halaman 3

KUPANG TIMES

BICARA GAGASAN BUKAN ALASAN

       Foto: KT|Properti

Sedikit terbelalak, seraya mengerutkan dahi, dan mulai berpikir. 

hal ini, saya ekspresikan, ketika membaca gagasan /atau program unggul pasangan capres dan cawapres.  

Gagasan /atau program unggul dari Capres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, yakni;

"MAKAN SIANG GRATIS SETIAP HARI, BAGI  SELURUH ANAK MULAI BALITA SAMPAI TINGKAT SMA" dengan rancaangan anggaran sebesar IDR 400 Triliun. 

Yang jadi pertanyaan, bagaimana dengan anak  putus sekolah karena miskin.? 

Program ini memacu saya untuk berhitung. 

Saya coba melihat data jumlah penduduk Indonesia dan persentase angka kemiskinan, serta persentase angka anak putus sekolah, sebagai berikut:

1. Jumlah Penduduk 279 Juta Jiwa

2. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, merilis riset mengenai Jumlah dan Tren Penduduk umur 0-17 tahun pada 2023 adalah sebanyak 84 juta jiwa. 

Kalau programnya adalah makan siang, berarti; yang kita pahami adalah makanan sehat (4 sehat 5 sempurna). 

Kata Prabowo dalam paparan programnya, akan ada program makan gratis dan susu gratis. 

Harga makan gratis dianggap rata-rata sama dengan IDR 15.000 /anak, dan susu sekitar IDR 3.000 per anak.

Sehingga per porsi per anak per siang hari sebesar IDR 18.000. 

dari data diatas, maka kalau kita hitung untuk mendapatkan anggaran ideal bagi program ini adalah sbb: 

Harga makanan plus susu ID 18.000 dikali 365 hari (1 tahun), maka di peroleh angka IDR 6.570.000. 

Hasil dari angka tersebut, dikali jumlah anak berusia 0-17 tahun ( bayi sampai usia sekolah SMA), yakni; 84.000.000 Jiwa, diperoleh anggaran IDR 551 Triliun. 

Selisih dari anggaran yang disiapkan Prabowo, IDR 400 Triliun adalah sebesar Rp 151 Triliun. 

Sudah bisa dibayangkan penyalurannya akan tidak merata, atau akan ada anak putus sekolah yang tidak menerima program ini.

Hal diatas bukanlah masalah substansi dari program atau gagasan ini. 

       Foto: Shutter Stock|Properti

Apakah kemiskinan hanya tentang makanan.? 

Apakah dengan memberi makan siang hari saja dalam 1 tahun masalah kemiskinan dan gizi buruk selesai.? 

Hal ini  mengantar saya pada opini dan solusi program yg tepat guna bagi kemiskinan, yang secara otomatis juga dapat mengatasi masalah gizi buruk dan anak-anak putus sekolah, sebagai berikut:

1. Makan siang gratis hnya akan membuat rakyat dimanjakan setahun. 

dan kalau tidak ada masalah ekonomi, bisa dilanjutkan tahun berikutnya sampai habis masa periode kepemimpinan. 

Setelah itu rakyat terpola dengan kebiasaan menunggu program yang sama dari pemimpin baru. 

Waktu produktif terbuang percuma.

2. Hanya makan siang saja tidak menjamin stunting dan gizi buruk teratasi, karna asupan gizi bagi anak harus dari anak dalam kandungan bukan hanya asupan gizi di siang hari. 

3. Kalaupun program tersebut dijalankan, bagaimana proses tepat guna dan sasarannya.? Apa dijamin nilai per porsi sampai ke anak itu IDR 20.000.? 

4. Rakyat miskin di indonesia sudah cukup dengan mendapatkan bantuan sosial yg ada, tinggal diteruskan.

Yang  harus dijamin sekarang  adalah  peningkatan SDM dengan bantuan kepastian  mengenyam penididkan secara gratis. 

Agar 5 sampai 10 tahun kedepan anak-anak  indonesia dapat memiliki keahlian dan ketrampilan yang akan membuat tenaga mereka dibutuhkan di dunia pekerjaan.

Sehingga kemudian hari mampu menghidupi keluarga dan masa depan mereka. 

5. Yang dibutuhkan masyarakat miskin adalah kepastian lapangan kerja. 

Ibarat antara Kail dan Ikan. Yang rakyat butuhkan itu kail untuk mendapatkan ikan tanpa batas waktu, Bukan ikan yang hanya sampai batasan waktu berkuasa.

dalam membuat program pembangunan apalagi yang berhubungan dengan manusia dalam konteks mengentaskan kemiskinan, stunting dan Gizi buruk adalah perlu diperhatikan masalah substantifnya atau akarnya.

Sehingga program yang dibuat mampu menjawab kebutuhan hari ini, besok, tahun depan  bahkan 20 tahun yang akan datang. 

          Gambar: MC|Properti

Oleh karena itu, saya menyarankan rakyat jangan tergiur dengan pemimpin yang menyodorkan program yang hanya memanjakan sesaat namun fatal untuk masa depan. 

Tapi lihatlah pemimpin yang datang dengan program menjawab impian untuk sejahtera sampai anak cucu.

Mari.! secara cerdas dan Rasional pakai hak pilih kita. 

Suara Penentu • AYO Sukseskan Pemilu 2024.!

| Narasi: Politik, Kesehatan, Keuangan, Pangan, Sosial, 

| Text: M

| Editor: W.J.B

| Sumber Literasi: BPS RI, Kemenppa RI, Databoks, Muzeis, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®