Jelang Serangan Darat, Laut dan Udara Militer Israel, Warga Sipil Gaza Berpacu dengan Waktu Pindah Ke Selatan.!

Edisi: 569

Halaman 4

               Foto: AFP|Properti

PALESTINA, KUPANG TIMES - Warga Sipil, Utara Gaza terlihat terus berpacu dengan waktu untuk meninggalkan rumah mereka, setelah Israel Defence Force /atau Pasukan Militer Israel, memerintahkan warga sipil di Utara Gaza, termasuk Kota Gaza untuk segera berpindah ke Selatan Gaza. 

IDF, mengatakan, perintah ini di-ambil, demi "keselamatan warga sipil Gaza," jelang serangan darat, laut dan udara, terhadap militan Hamas di Utara Gaza. 

Namun, Hamas meminta warga sipil tetap diam di-rumah. 

Meski Pemerintah IDF Israel menjamin Perlindungan dan Keamanan bagi 1,1 Juta Warga Sipil Utara Gaza, saat melakukan evakuasi melalui dua jalur utama, sejumlah warga Sipil di-laporkan terkena serangan roket, saat sedang melakukan perjalanan keluar dari Utara Gaza. 

seorang Pejabat Tinggi Militan Hamas, mengatakan, sebanyak 70 warga sipil tewas, saat sedang melakukan evakuasi keluar dari Utara Gaza, dan 200 lain-nya terluka, Jum'at, (13/10/23). 

Kantor Berita Reuters dan AFP belum dapat memverifikasi, apakah roket itu berasal dari Israel. 

Pemerintah Israel dan IDF, membantah informasi tersebut di-atas, dengan mengatakan itu "Propaganda Militan Hamas,"

saat ini, sejumlah warga sipil Utara Gaza, telah mengungsi di sebuah gedung sekolah milik PBB, sejak Sabtu, (14/10/23). 

wilayah Selatan Gaza, seperti; Rafah dan Khan Yunis, tidak luput dari serangan Pasukan Militer Israel. 

pada saat yang sama, warga sipil dan pengungsi di Selatan Gaza, mulai merasakan pasokan air dan pangan yang semakin menipis. 

PBB memperkirakan puluhan ribu warga sipil Utara Gaza, telah melarikan diri ke Selatan Gaza, sementara 400 ribu lebih warga sipil Utara Gaza, telah lebih dulu mengungsi ke Selatan Gaza, sejak pekan lalu. 

akibat dari Perintah IDF dan Pemerintah Israel, sejumlah petugas dan bala bantuan PBB ikut di evakuasi ke wilayah Selatan Gaza. 

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Gutteres, mengatakan dan menyinggung, Pemerintah dan Militer Israel, yang di-duga secara kolektif "menghukum," warga sipil Gaza atas aksi Militan Hamas, pekan lalu. 

"bahkan perang ada aturan-nya sendiri,"

"warga sipil, harus di-lindungi dan tidak di-jadikan tameng,"

Timeline • sebelum-nya PBB, telah mendesak Pemerintah dan Militer Israel, untuk mencabut evakuasi tersebut. 

Info terkini, Pasukan Militer Angkatan Darat Israel, sudah mulai berdatangan dan memenuhi wilayah perbatasan Gaza. 

setidak-nya, 2.300 warga sipil Palestina dan 1.300 warga sipil Israel tewas, sejak perang di-mulai 07 Oktober 2023 lalu, kata masing-masing Pihak (Palestina-Israel). 

AYO Sukseskan Pemilu 2024.!

| Narasi: Pemerintah, Politik, Hukum, Kemanusiaan, 

|Text: W.J.B

| Sumber Literasi: PBB, VOA, AFP, Reuters, IDF, Hamas, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®