Edisi: 545
Halaman 3
Foto: Humas Pemprov NTT|PropertiKUPANG TIMES - Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ayodhia G.L. Kalake, membuka kegiatan Pertemuan Evaluasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu, (20/09/23).
Bertempat di Aula Fernandez, lantai 4 Kantor Gubernur Prov. NTT, PJ Gubernur Prov. NTT, Ayodhia G.L. Kalake, mengatakan dan memaparkan kondisi stunting di Prov. NTT, yang mengalami penurunan setiap tahun-nya, baik berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) dan juga berdasarkan metode elektronik-Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).
PJ Gubernur Prov. NTT, Ayodhia G.L. Kalake, mengatakan, "berdasarkan e-PPGBM, stunting di Prov. NTT, tahun 2018, prosentase stunting berada di 35,4%, tahun 2019 turun menjadi 30,0%, tahun 2020 turun menjadi 24,2%, tahun 2021, turun menjadi 20,9% dan tahun 2022, turun lagi menjadi 17,7%,"
"Pada tahun 2023, prosentase stunting di Prov. NTT, kembali menurun menjadi 15,2% /atau secara keseluruhan, sebanyak 63.811 anak mengalami stunting di Prov. NTT, perlu mendapat perhatian dan penanganan segera dari Pemerintah,"
PJ Gubernur Prov. NTT, Ayodhia G.L. Kalake, mengatakan dan meminta, semua Bupati /Wali Kota, untuk mendorong peningkatan jumlah Kecamatan Rawan Pangan, menjadi Kecamatan Tahan Pangan di wilayah kerja-nya.
AYO Sukseskan Pemilu 2024.!
| Narasi: Pemerintah, Kesehatan, Pangan,
|Text: W.J.B
| Sumber Literasi: Humas Pemprov. NTT,