Edisi: 537
Halaman 2
Foto: AP|PropertiRUSIA, KUPANG TIMES - Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, telah tiba di Rusia, Selasa, (12/09/23) pagi.
Kim Jong Un di-jadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di tengah peringatan dari Washington bahwa mereka tidak boleh menyetujui kesepakatan senjata antara kedua negara.
Kim Jong Un, meninggalkan Pyongyang menuju Rusia pada hari Minggu, (11/09/23), dengan kereta pribadi-nya, menurut laporan media pemerintah Korea Utara.
Kim Jong Un, di-temani oleh para pejabat tinggi industri senjata dan militer serta menteri luar negeri.
Kantor Berita Jepang, Kyodo News, melaporkan pada hari Selasa, (12/09/23), mengutip sumber resmi Rusia yang tidak di-sebutkan nama-nya, bahwa sebuah kereta yang membawa Kim Jong Un telah tiba di stasiun Khasan, pintu gerbang kereta api utama ke Timur Jauh Rusia dari Korea Utara.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Utara, mengatakan, Kim Jong Un memasuki Rusia pada Selasa pagi.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan, Kim Jong Un akan bertemu Putin di Rusia.
"Akan ada pembicaraan antara kedua delegasi. Setelah itu, jika perlu, para pemimpin akan melanjutkan komunikasi mereka dalam format satu lawan satu,”|cuplikan video, yang di-unggah ke media sosial oleh Jurnalis Kremlin Pavel Zarubin.
"topik utama pembicaraan adalah hubungan bilateral antar negara tetangga,"
“Kami akan terus memperkuat persahabatan kami,”|Peskov (Jubir Kremlin)
Kunjungan Kim Jong Un ke Rusia terjadi di tengah peringatan keras dari Amerika Serikat.
Sebelum-nya AS telah memperingatkan Korea Utara, bahwa mereka akan menanggung konsekuensi jika memasok senjata ke Rusia dalam perang Ukraina.
Negosiasi senjata antara Korea Utara dan Rusia, mengalami kemajuan signifikan.
"Memberikan senjata kepada Rusia tidak akan berdampak baik bagi Korea Utara dan mereka akan menanggung konsekuensinya di komunitas internasional,"|Jake Sullivan (Penasihat Keamanan Nasional AS)
Diskusi mengenai senjata antara Rusia dan Korea Utara akan terus berlanjut, kata Sullivan, termasuk di tingkat pemimpin.
Sullivan, mengatakan, kemungkinan pembicaraan tentang senjata sudah berlangsung.
“Kami terus menekan basis industri pertahanan Rusia,”|Jake Sullivan (Penasihat Keamanan Nasional AS)
Rusia sedang mencari sumber apa yang bisa digunakan untuk mendapatkan pasokan senjata.
“Kami akan terus menyerukan Korea Utara untuk mematuhi komitmen publiknya untuk tidak memasok senjata ke Rusia yang pada akhirnya akan membunuh warga Ukraina,”|Jake Sullivan (Penasihat Keamanan Nasional AS), Gedung Putih, Selasa, (05/09/23) lalu.
Moskow dan Pyongyang berjanji untuk meningkatkan kerja sama pertahanan.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, mengatakan, sebelum-nya, bahwa kedua negara sedang mendiskusikan kemungkinan latihan militer gabungan.
AYO Sukseskan Pemilu 2024.!
| Narasi: Pemerintah, Politik, Hukum, Militer,
|Text: W.J.B
| Sumber Literasi: Reuters, Kyodo News, Kemenhan Korut, Kemenhan Rusia, Jurnalis Kremlin Pavel Zarubin,